Ngada, SEKOLAHTIMUR.COM – Tanggal 28 Januari 2022 lalu, SMAS Katolik Thomas Aquino Mataloko genap berusia ke-40. Memaknai HUT ke-40 tersebut, dalam wawancara khusus dengan media ini beberapa waktu lalu, Kepala SMAS Katolik Thomas Aquino Mataloko, Leonardus Aloysius Rade, S.Fil., mengutarakan beberapa harapan serta komitmennya.
“Saya sangat senang dengan banyaknya sekolah setingkat SMA yang dibuka oleh pemerintah. Ini adalah inisiatif yang perlu diapresiasi karena itu merupakan bukti keberpihakan pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan yang dibutuhkan masyarakatnya. Sebagai sekolah swasta, SMAS Thomas Aquino akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah negeri terdekat untuk meningkatkan pendidikan di daerah ini, namun secara internal kami juga dipacu untuk memiliki nilai jual lebih agar dengan itu kiranya menjadi daya tarik orang tua untuk mengirim anaknya di lembaga pendidikan swasta,” ungkapnya.
Lebih lanjut Leonardus mengatakan, untuk menjawab tuntutan kebutuhan sebuah lembaga pendidikan di zaman digitalisasi ini, pihaknya sudah menyediakan laboratorium komputer serta jaringan internetnya. Guru dan peserta didik, jelasnya, dapat memanfaatkan fasilitas ini di sekolah.
“Ketika pandemi Covid-19 masih melanda, sekolah sudah melakukan pembelajaran online dengan menggunakan aplikasi Google Classroom. Beberapa ruang kelas sudah dipasang proyektor untuk membantu guru menyajikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Guru-guru mengajar dengan memanfaatkan Power Point atau YouTube,” tuturnya.
Banyak Hal Istimewa
Meski baru delapan bulan memimpin SMAS Katolik Thomas Aquino Mataloko, Leonardus menyadari bahwa ada banyak hal istimewa yang sudah dibuat dan dikondisikan dengan sangat baik sebelum ia diperintahkan untuk menjadi kepala sekolah. Contohnya, bangunan dan lingkungan sekolah sudah dibangun dengan baik dan rapi walaupun beberapa sarana dan prasarananya butuh peningkatan dan penambahan.
“Beberapa kendala yang dialami selama ini seperti ketidakmampuan sekolah untuk menyediakan sendiri hunian atau asrama bagi peserta didik terutama bagi peserta didik putra. Sekarang sedang dibangun sebuah asrama putra tetapi pembangunannya agak tersendat karena kekurangan biaya. Harapan bagi orang tua/ wali dan masyarakat, jangan ragu menitipkan anak-anaknya di lembaga pendidikan ini. SMA Thomas Aquino sudah berpengalaman dalam mendidik dan mencerdaskan anak didiknya selama 40 tahun. Kami tahu pasti apa yang harus kami berikan kepada anak-anak kita,” jelasnya.
Terkait program pemerintah untuk menerima guru berstatus P3K, lanjutnya, ada beberapa guru yang sudah lulus dan harus meninggalkan SMAS Katolik Thomas Aquino Mataloko untuk mengabdi di sekolah negeri. Menyikapi hal ini, Leonardus berharap agar pihak yayasan dapat merekrut guru baru untuk mengisi kekosongan guru yang sudah lulus sebagai guru P3K tersebut.
“Terima kasih untuk Bapak Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, secara khusus Romo RD. Silverius Betul, S.Fil. M.Han., sebagai Ketua Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda) yang telah selalu mendorong dan memberikan petunjuk agar sekolah ini selalu bergerak maju dalam bidang pendidikan. Harapan saya juga untuk pemerintah hanya satu, jangan menganaktirikan sekolah swasta karena baik sekolah negeri maupun sekolah swasta sama-sama membayar pajak,” pungkasnya. (Novensius Filemon/ rf-red-st)