Kab. Malaka, SEKOLAHTIMUR.COM – Bupati Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H., mengungkapkan, program “Hananu di Batas Negeri” yang diusung Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) dengan dukungan Pertamina Foundation merupakan program yang sangat bernilai positif bagi Malaka sebagai daerah perbatasan. Karena itu selaku kepada daerah, dirinya mendukung keberlanjutan program ini, tidak saja di wilayah Malaka tetapi juga di wilayah perbatasan lainnya di NTT seperti Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara (TTU).
“Ini topik sangat menarik karena membakar semangat kita, dan bahasa tidak dimulai dari konstitusi Undang-Undang Dasar RI tetapi dimulai dari Sumpah Pemuda. UUD 1945 baru disahkan 18 Agustus tahun 45, Sumpah Pemuda sudah 1928. Jadi, ini luar biasa karena dengan semangat sumpah pemuda itu kemudian menggetarkan semangat kita untuk terus mengatakan NKRI harga mati,” ungkap Bupati Simon ketika membuka kegiatan “Hananu di Batas Negeri” (Workshop Peningkatan Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak-Anak Perbatasan NKRI di Kabupaten Malaka) pada Kamis (24/02/2022) di aula SMK Negeri Kobalima, Kabupaten Malaka.
Menurutnya, bahasa Indonesia memegang peran penting dalam bingkai kebhinekaan Indonesia. Satu-satunya bahasa yang mengikat kebhinekaan Indonesia, tegasnya, adalah bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Dirinya juga menyebut bahwa ada kekuatan bahasa sebagai kunci untuk menyalurkan aspirasi dan membangun pergaulan. Semakin kuat orang berbahasa, semakin banyak teman dan semakin banyak pula ide-ide kreatif.
Pada kesempatan tersebut Bupati Simon juga meminta agar program “Hananu” dapat dipadukan dengan program promosi pariwisata. Ia menuturkan bahwa Malaka memiliki potensi wisata lintas batas yang dapat dikembangkan.
“Dinas Pariwisata tolong diatensi kalau bisa dibuatkan kegiatan rutin sekaligus digandengkan dengan kegiatan pariwisata sehingga menjadi ajang promosi. Kegiatan-kegiatan seperti ini terus diprogramkan, yang jelas kami Malaka sangat siap karena kita ada di batas negeri. Di mana-mana kami di Malaka ini yang dijual adalah perbatasan dan ada satu keunikan di Malaka adalah punya pariwisata lintas batas,” tandasnya.
Kepada peserta kegiatan, Bupati Simon menitipkan pesan agar terus berkarya dan berinovasi dalam membangun Malaka. Anak-anak, tegasnya, adalah generasi penerus bangsa.
“Untuk adik-adik saya, anak-anak saya, yang luar biasa semangat, teruslah berkarya, teruslah berinovasi untuk membangun Malaka karena adik-adik, anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Selalu orang bijak mengatakan, semua orang ada waktunya, dan setiap waktu atau zaman ada orangnya. Sehingga jangan menyia-nyiakan setiap kesempatan karena kesempatan tidak pernah datang berkali-kali. Semoga Anda bisa menjadi orang yang sukses, tidak hanya ‘nyala’ di Malaka tetapi juga di nasional dan internasional,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Pj. Sekda Malaka, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Malaka, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kab. Malaka, sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemkab Malaka, Korwas SMA/SMK Kab. Malaka, Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Liurai Malaka, sejumlah kepala sekolah dan guru, serta tim narasumber/ fasilitator dan peserta kegiatan.
Usai seremonial pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pengantar oleh tiga narasumber yakni, Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Syaiful Bahri Lubis, S.S., M.A., (Trigatra Bangun Bahasa), Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka, Yohanes Klau, S.IP., M.M., (Kebijakan dan Pengembangan Literasi Dinas PK Kab. Malaka), dan Pemerhati Budaya Kabupaten Malaka, Dra. Vianelda Nahak (Kekayaan Budaya Malaka sebagai Basis Pengembangan Literasi, Karakter, dan Nasionalisme di daerah perbatasan NKRI).
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari yakni Kamis – Sabtu, 24 – 26 Februari 2022. Selain materi pengantar oleh tiga narasumber di atas, peserta didampingi oleh narasumber dan fasilitator dari tim Yaspensi yakni Robertus Fahik, Marianus S. Ndewi, Robertus E. L. Bau, Saverinus Suhardin, Emanuel Nong Yonson, dan Yohanes S. Bataona, didukung pegiat literasi dan seni Kabupaten Malaka yakni Eshy Laurensia (Learning Centre Mane Ulun), Mega Bere (STKIP Sinar Pancasila), dan Aris Irenius (Sasoka).
Sebanyak 20 peserta didik dan 10 guru terlibat sebagai peserta dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari 10 sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA/ SMK di Kabupaten Malaka.
Untuk diketahui, proposal berjudul “Hananu Sebagai Metode Peningkatan Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak-Anak Perbatasan NKRI Kabupaten Malaka Provinsi NTT” (Hananu di Batas Negeri) mengantarkan Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) keluar sebagai salah satu pemenang dalam Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2021 yang diselenggaran Pertamina Foundation. Hal ini tertera dalam Surat Keputusan Nomor 034/PF-KPF/SK/X/2021, tanggal 28 Oktober 2021 perihal Pemenang Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda 2021.
Proposal tersebut disusun oleh Marianus Seong Ndewi, S.Pd., M.M., sebagai Ketua Tim Pengusul, Robertus Elyakim Lahok Bau, S.Fil., sebagai Anggota Tim Pengusul, dan Robertus Fahik, S.Fil., M.Si., sebagai Mentor. Ketiganya merupakan pegiat literasi dan seni Yaspensi. (yb/ rf-red-st)