Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dewan Pengurus Wilayah Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (DPW HIPGABI) NTT akan menyelenggarakan Kongres Provinsi II pada Sabtu (30/7/2022) mendatang. Demikian disampaikan Ketua Panitia Kongres Provinsi II HIPGABI NTT, Appolonaris T. Berkanis, S.Kep.,Ns., MH.Kes., dalam rapat perisiapan panitia yang berlangsung di Graha PPNI NTT pada Senin (25/07/2022).
“Kita harusnya sudah melakukan kongres provinsi HIPGABI yang kedua ini sejak 2021 lalu, tapi karena pandemi Covid-19 dan kendala lainnya, akhirnya baru bisa dilaksanakan sekarang,” ungkapnya.
Appolonaris menjelaskan, Provinsi NTT merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi bencana di Indonesia. Karena itu, seharusnya masyarakat umum perlu memiliki kemampuan dasar memberi pertolongan pertama pada kejadian gawat darurat dan bencana.
“Kalau masyarakat umum saja diharapan seperti itu, maka perawat yang merupakan petugas kesehatan harusnya bisa lebih terampil dan profesional dalam memberi pertolongan,” tuturnya.
Menurutnya, HIPGABI memiliki peran strategis untuk menyiapkan tenaga kesehatan maupuan masyarakat umum dalam memberikan pertolongan awal pada kejadian gawat darurat maupun bencana. Karena itu, Kongres Provinsi II HIPGABI NTT ini dianggap sangat penting untuk menentukan nasib ikatan/himpunan perawat yang berada di bawah naungan DPW PPNI NTT itu pada masa mendatang.
Ia juga menekankan profil perawat gawat darurat dan bencana yang ingin dikembangkan oleh HIPGABI NTT selalu mengutamakan sikap (attitude) atau ranah afektif. Setelah itu baru diikuti dua ranah kompetensi lainnya, yaitu keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan (kognitif).
“Terampil dan pintar saja tidak cukup, kalau tidak punya sikap yang baik, maka semuanya tidak berguna,” tandasnya.
Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns, MSc., yang mendampingi Appolonaris Berkanis bersama rekan-rekan panitia lainnya ikut memberi keterangan mengenai perjalanan HIPGABI NTT selama ini. Ketua DPW HIPGABI NTT Periode 2016-2021 itu menjelaskan, HIPGABI NTT pertama kali dibentuk tahun 2016 dan telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti seminar, pelatihan BTCLS, pengabdian masyarakat, pengembangan organisasi dan kapasitas anggota, dan kegiatan lainnya.
Ia menambahkan, sejak tahun 2021 masa kepengurusannya sebagai Ketua HIBGABI NTT telah berakhir. Karena itu, Dewan Pengurus Pusat (DPP) HIPGABI menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) kepada Mayor TNI AL. Ns. Ronny Basirun Simatupang, S.Kep., M.Si (Han). Masa tugas Plt. HIBGABI NTT ini akan berakhir hingga terpilihnya ketua baru pada kongres mendatang.
Menurutnya, perubahan itu hanya pada ketua saja, sedangkan badan pengurus lainnya tetap dinyatakan aktif di bawah koordinasi Mayor Ronny. “Jadi meskipun Mayor Ronny berada di Jakarta, kita selalu menjalin komunikasi sehingga aktivitas HIPGABI NTT tetap berjalan sebagaimana biasanya,” terang Dominggos.
Seminar Penanganan Serangan Jantung
Pada kesempatan rapat panitia Kongres Provinsi II HIPGABI NTT tersebut, Appolonaris Berkanis selaku ketua panitia juga menginformasikan tentang adanya seminar keperawatan sebagai bagian dari acara kongres. Panitia telah menetapkan seminar keperawatan itu mengusung tema: “Updated Management of Heart Attack and Cardiac Arrests on Emergency Condition.”
Menurutnya, tema tentang serangan jantung itu sengaja diangkat karena terbukti menjadi salah satu penyebab kematian di seluruh dunia. Karena itu, perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu menguasai penanganan serangan jantung, agar bisa memberi pertolongan yang maksimal dan profesional kepada pasien.
Sasaran seminar ini tidak hanya untuk perawat yang bekerja di area pelayanan gawat darurat dan penganggulangan bencana, tapi juga berlaku semua untuk perawat umum, tenaga kesehatan lain, mahasiswa kesehatan, dan masyarakat yang berminat belajar mengenai informasi seputar masalah penyakit jantung.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh tim media ini, seminar tersebut menghadirkan tiga pembicara yang berkompeten. Pembicara pertama, dr. Leonora Johana Tiluata, SpJP, akan membawakan topik tentang: “Management Heart Attack and Cardiac Arrest on Emergency Condition.”
Pembicara kedua Appolonaris T. Berkanis, S.Kep.Ns.MH.Kes., yang akan membawakan materi tentang: “Aspek Legal Etik Penanganan Kegawatdaruratan Jantung di Area Emergency.” Lalu pembicara ketiga Ns. Toto Suharyanto,S.Kep.M.Kep., dengan topik: “Penanganan Awal Risiko Cardiac Arrest pada Pasien COVID-19.” (Informasi lengkap mengenai seminar ini bisa dilihat pada foto/gambar di bawah).
Kegiatan seminar ini akan berlangsung secara daring melalui media Zoom Meeting. Peserta yang tertarik bisa mendaftar secara daring. Pendaftar lebih dulu melakukan pembayaran biaya seminar sebesar Rp 50.000/peserta lewat Rekening BRI, No: 200201002713534 a.n. HIPGABI NTT. Setelah itu, pendaftar dapat melanjutkan registrasi melalui link pendaftaran berikut ini: https://s.id/1cLRD. (Saverinus Suhardin/rf-red-st)