Alor, SEKOLAHTIMUR.COM – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada 22 Februari 2022.
Kegiatan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui bagi 31 guru di Kabupaten Alor dibuka secara resmi oleh Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.A.P. Dalam sambutannya, Amon Djobo menyampaikan bahwa dirinya mendukung penuh revitalisasi Bahasa Daerah dalam upaya melestarikan bahasa ibu teritama di Kabupaten Alor.
“Kita tidak boleh membiarkan rumpun Bahasa di Alor dan dialeknya hilang percuma dari satu generasi ke generasi selanjutnya, bahkan punah. Saya berterima kasih kepada para guru dan teman-teman dari Kantor Bahasa yang sudah memilih Bahasa Abui ini yang adalah getaran nadi masyarakat Alor, terutama kakak, adik, basodara di Abui,” ungkap Bupati Amon Djobo pada Selasa (26/7/2022) di Kalabahi.
Lebih lanjut dirinya berharap agar para peserta terus melestarikan Bahasa Abui dan menggunakan bahasa ibu ini dalam kehidupan sehari-hari.
“Setelah pulang dari sini dalam rumah pakai Bahasa Indonesia dicampur Bahasa Abui. Kasih tau anak-anak untuk menyapa mama menggunakan kango. Itu saja sudah baik. Sehingga anak-anak ini punya jati diri, punya kepercayaan diri, keyakinan diri terhadap bahasa ibu ini. Jika anak-anak punya kepercayaan diri menggunakan Bahasa daerah, mereka pun akan memperkenalkan bahasa daerah kepada teman-teman mereka,” tandasnya.
Pada akhir sambutannya, Bupati Amon Djobo menyampaikan harapannya agar revitalisasi bahasa daerah tidak hanya dilakukan pada Bahasa Abui, tetapi juga bahasa daerah lainya yang ada di Kabupaten Alor.
Sementara itu Kepala Kantor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elis Setiati, S.Pd., M.Hum., melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Koordinator Tata Usaha Kantor Bahasa Provinsi NTT, Irwan Alfred Pellondou, menyampaikan bahwa kegiatan Pelatihan Guru Utama ini adalah sarana untuk menyukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah.
“Model pembelajaran yang disusun para maestro ini merupakan salah satu sarana untuk menyukseskan Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Kami berharap tiap model pembelajaran yang dihadirkan dalam pelatihan ini dapat menguatkan empat prinsip Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Empat prinsip yang dimaksud adalah dinamis, adaptif, regenerasi, dan merdeka berkreasi,” ungkapnya.
Acara pembukaan tersebut dilanjutkan dengan penyerahan piagam pernghargaan kepada pemerintah Kabupaten Alor oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai apresiasi atas kerja sama yang baik dari pemerintah Kabupaten Alor dalam rangka program Merdeka Belajar ke-17: Revitalisasi Bahasa daerah.
Pelatihan Guru Utama Berbahasa Abui akan dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 26—29 Juli 2022. Dengan materi yang akan disampaikan oleh para Maestro, Bapak Jefta Atapeni dan Bapak Soleman Manimoy, kegiatan Pelatihan Guru Utama diharapkan dapat menghasilkan pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra daerah untuk diterapkan di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan ini, diharapkan para guru SD dan SMP yang menjadi peserta dapat menemukan dan saling mendiskusikan model pembelajaran Bahasa dan sastra daerah yang inovatif, menyenangkan, dan terintegrasi dengan berbagai kemahiran berbahasa oleh para guru. (Iwa/rf-red-st)