Kadis PK NTT Linus Lusi: Gebyar SMA/SMK Angkat Martabat Sekolah

0
318
Pose bersama Kadis PK NTT, panitia kegiatan, dan perwakilan kepala sekolah pada acara Penutupan Gebyar SMA/SMK Tingkat Provinsi NTT, Rabu (03/05/2023) malam.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menggelar Gebyar SMA dan SMK Tingkat Provinsi NTT. Kegiatan tersebut diisi dengan Pawai Budaya, Pentas Seni, dan Pemeran Produk Hasil Karya Peserta Didik pada Selasa – Rabu, 2 – 3 Mei 2023.

Kepala Dinas PK Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa momentum tersebut merupakan ajang untuk menampilkan berbagai macam kreativitas dan potensi yang dimiliki para peserta didik. Selain itu Gebyar SMA dan SMK juga merupakan kesempatan untuk mengangkat harkat dan martabat sekolah. Para peserta didik, tandasnya, adalah ujung tombak dan generasi penerus bangsa.

“Di atas panggung ini, harkat dan martabat sekolah ditegakkan. Totalitas dan kreativitas siswa adalah gambaran pendidikan kita. Dan panggung ini adalah panggung masa depanmu. Siapa lagi yang mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan. Kursi-kursi yang kosong ini akan diisi oleh kalian besok-besok,” ungkap Linus Lusi saat menutup kegiatan tersebut pada Rabu (03/04/2023) malam di Alun-Alun Cak Doko Dinas PK Provinsi NTT.

Pada kesempatan tersebut Linus Lusi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan bagi terselenggaranya Gebyar SMA/SMK Tingkat Provinsi NTT tahun 2023. Ia pun menegaskan, kegiatan serupa akan terus dilanjutkan tahun depan.

“Terima kasih, ini adalah dukungan yang kuat dari orang tua, guru pembina dan juga orang-orang di belakang layar. Malam ini adalah malam kegembiraan kita semua. Kegiatan ini tidak boleh berhenti dan tahun depan kita akan memperluas sayap lagi serta memperbaiki masukan-masukan tadi,” ujarnya.

Promosi Karya dan Aplikasi Hasil Belajar

Kepala SMAN Raimanuk Kabupaten Belu, Fritz Ngampu, S.Pd., M.M., mengungkapkan rasa bangga dan senang karena para siswa bisa menghasilkan sesuatu dari kreativitas mereka yang bernilai ekonomis. Selain itu, ia berharap kegiatan tersebut tetap berlanjut dengan kualitas yang lebih baik dan SMA-SMA bisa juga menghasilkan produk-produk yang unggul.

Stand SMAN Raimanuk Kabupaten Belu

“Kami senang dan bangga bisa diberikan kesempatan untuk mempromosikan sekolah kami yang baru berusia 4 tahun tetapi sudah mampu berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah yang di depan kami. Kami mempromosikan hasil projek dari kurikulum merdeka, hasil karya siswa sendiri maupun yang berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat. Kami juga secara ekonomis mendapat penghasilan yang lumayan dari kegiatan ini,” ungkapnya.

“Pesan kami ke depan semoga kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan dengan kulaitas yang lebih baik dan semoga produk-produk unggulan tidak hanya dihasilkan dari SMK yang fokus pada program keahliannya, tetapi SMA juga bisa mengambil mata pelajaran kewirausahaan untuk menghasilkan sesuatu serta tidak dibatasi oleh sekolah umum,” tandas Fritz Ngampu yang juga menjabat Ketua MKKS SMA Kabupaten Belu.

Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 1 Kambera Kabupaten Sumba Timur, Puti Yani Rambu Lepir, S.Pd. Menurutnya, ajang tersebut menjadi kesempatan bagi sekolahnya untuk mempromosikan kain tenun karya siswa sebagai kearifan lokal dari Sumba Timur. Selain itu para siswa juga semakin termotivasi untuk menjaga dan memelihara hasil budaya mereka yang bernilai ekonomis tinggi serta mampu memberikan jaminan bagi hidup mereka di masa yang akan datang.

Stand SMAN 1 Kambera Kabupaten Sumba Timur

“Dengan kegiatan promosi ini sangat bagus untuk memotivasi para siswa agar lebih kreatif dan inovatif. Sekolah kami lebih fokus kepada kearifan lokal seperti tenun ikat, karena dengan mengembangkan kearifan lokal yang hampir punah, anak-anak bisa terus mempertahankannya sehingga tidak tercabut dari perkembangan zaman,” ujarnya.

“Tenun ikat kami juga bisa dikenal di dunia luar, di tingkat provinsi, nasional dan internasional. Karena kami lihat, kain Sumba Timur ini sudah sangat mendunia. Nah, dari sisi ekonomi juga mendukung untuk kesejahteraan keluarga para pengrajin tenun ikat. Sehingga kami juga mengikuti kebutuhan konsumen dan perkembangannya demi kemajuan tenun ikat kami ke depannya seperti kerja sama dengan desainer dalam membuat baju yang modern,” jelasnya.

Kepala SMKN 7 Kupang, Mursalin Ngala, S.Pd., mengatakan, Gebyar SMA/SMK merupakan sebuah langkah maju yang memberikan peluang bagi para siswa untuk mengaplikasikan hasil belajarnya, membangun komunikasi, mengasah keterampilan dan mengembangkan skill keilmuannya.

Stand SMKN 7 Kupang

“Ini langkah maju bagi para siswa.Tujuan kami yakni siswa kami dapat mengekspresikan secara langsung sehubungan dengan kompetensi atau keilmuan yang diperoleh, siswa dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat atau pengunjung, mengasa skill keilmuan dan mengembangkan serta mempertajam skill.”

“Sekirannya tempat yang disediakan untuk kegiatan dapat memungkinkan untuk peserta lebih leluasa beraktivitas, penempatan stand harus melalui tahap undian agar terciptannya pemerataan dan sarana-prasarana lain,” harap Mursalin Ngala.

Meningkatkan Motivasi Siswa

Kepala SMKN Kualin Kabupaten TTS, Johana I. Nenabu, S. Pd., menuturkan, ada banyak hal positif yang diperoleh dalam kesempatan tersebut. Ajang tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk mempromosikan sekolah dan segala macam produk kreativitas tetapi menjadi kesempatan untuk belajar dan meningkatkan motivasi menjadi lebih baik.

Stand SMKN Kualin Kabupaten TTS

“Mengikuti kegiatan ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami, karena banyak hal positif yang diperoleh. Ini juga menjadi ajang masing-masing sekolah bisa mempromosikan sekolahnya. Sekolah kami menampilkan produk dari jurusab Agrobisnis, Tanaman Pangan dan Multikultura,” ungkapnya.

“Kegiatan ini menjadi motivasi bagi kami, karena ini pertama kalinya bagi kami. Sehingga ketika kami pulang, kami bisa menceritakan sesuatu  dan hal-hal baik yang kami dapat di sini bisa dikembangkan di sekolah kami. Melalui pentas seni kami bahagia bisa menampilkan budaya dari TTS,” papar Johana Nenabu.

Kepala SMKN Kobalima Kabupaten Malaka, Natalia Nahak, S.Pd., menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Dinas PK NTT atas terselenggaranya kegiatan tersebut karena dapat meningkatkan rasa percaya diri para siswa untuk bersaing sekaligus mereka semakin terdorong untuk meningkatkan kompetensinya.

Stand SMKN Kobalima Kabupaten Malaka

“Harapan terbesar kami, kami dari batas Malaka, batas Timor Leste, kegiatan ini terus belanjut. Bagaimana pun anak-anak kami, boleh dikatakan anak-anak dari kampung, tetapi mereka perlu merasakan suasana seperti ini. Dimana produk dari mereka sendiri bisa dipromosikan di Kupang dan itu semakin meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi mereka,” ujarnya.

“Ini juga menjadi daya saing bagi mereka untuk bisa berada diantara sekolah-sekolah di Kupang. Itu semakin meningkat rasa percaya diri yang tinggi. Kegiatan ini sangat luar biasa dan kami merasa bahwa anak-anak ini bisa secara mandiri bergabung dengan sekolah-sekolah lain serta mereka dapat menyampaikan hal-hal yang boleh meningkatkan bakat dan kemampuannya,” terang Natalia Nahak.

Penataan dan Persiapan yang Lebih Baik

Ketua Yayasan Ananta Bhakti yang menaungi SMA St. Angela Atambua Kabupaten Belu, Sr. Lestari, OSU., menilai, antusias peserta kegiatan sangat besar. Hal tersebut menurutnya harus diimbangi dengan penataan yang lebih baik karena ini menjadi ruang yang baik bagi para siswa untuk menunjukkan keterampilan dan potensi yang dimilikinya.

Stand SMA Sta. Angela Atambua Kabupaten Belu

“Secara keterlibatan, sekolah-sekolah yang hadir itu sangat serius dalam mempersiapkan segala sesuatu. Peserta juga sangat antusias, tetapi perlu diimbangi dengan penantaan yang lebih baik. Kegiatan ini baik karena membangun jejaring antar sekolah dan siswa sendiri akan belajar untuk berhadapan dengan lingkungan yang lebih besar, baik itu publik speaking-nya, enterpreuner-nya dan lain-lain,” ungkap Sr. Lestari, OSU.

“Ini sebuah ruang yang baik untuk para siswa untuk mengeluarkan potensi-potensinya. Harapan saya kegiatan selanjutnya lebih kontekstual misalnya tahun ini tentang budaya lokal, nanti tentang ekologi dan jauh lebih fokus,” tandasnya.

Kepala SMKN 2 Soe  Kabupaten TTS, Nifron K. A. Fallo, S.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut memberi dorongan bagi para siswa untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik. Selanjutnya, para siswa memiliki kepercayaan diri dan berbangga untuk menampilkan hasil karya dan segala kreativitas yang dimilikinya.

Stand SMKN 2 Soe Kabupaten TTS

“Yang mengesankan bagi kami adalah para siswa yang termotivasi untuk mempersiapkan diri dengan baik, terutama bagi kami yang datang dari jauh. Para siswa sangat bangga karena bisa menampilkan hasil karya tangannya sendiri seperti, tempat cuci tangan yang menggunakan energi matahari dan busana-busana, gaun wanita serta jaket dari bahan dasar tradisional,” ujarnya.

“Somoga kegiatan ini bisa berlangsung setiap tahun karena sangat bagus untuk kami. Khusus kami dari TTS ada 4 sekolah dan gebyar tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lebih meriah dan sangat lain,” harap Nifron Fallo. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini