Misa Kenaikan Tuhan Yesus di Stasi St. Yoseph Kenariblolong, Ini Pesan RD. Jhon Lein

0
27
Perayaan Ekaristi Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis (18/08/2023) di Gereja Stasi St. Yoseph Kenariblolong, Desa Pajinian, Kecamatan Adonara Barat.

Flores Timur, SEKOLAHTIMUR.COM – Kamis (18/08/2023) bertempat di Gereja Stasi St. Yoseph Kenariblolong, Desa Pajinian, Kecamatan Adonara Barat, ratusan umat dari 6 stasi wilayah barat Paroki Sta. Maria Goretti Waiwadan merayakan Ekaristi Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus. Enam stasi tersebut yakni, Stasi Kenariblolong, Stasi Hurung, Stasi Riang Padu, Stasi Wolo, Stasi Kimakamak, dan Stasi Bugalima.

Dalam pengantarnya Pastor Kapelan, RD. Jhon Lein, Pr., mengajak umat agar merayakan Ekaristi pada momen Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus dengan sukacita.

“Perayaan hari ini adalah perayaan sukacita karena Tuhan Yesus yang kita imani, telah naik ke surga dengan jaya. Mari kita merayakan momen hari ini dengan semangat, jangan loyo,” ajak RD. Jhon.

Sedangkan dalam kotbahnya, RD. Jhon mengangkat tiga poin utama terkait makna Kenaikan Tuhan Yesus. Pertama, kenaikan Tuhan Yesus sebagai pemakluman Yesus sebagi Raja penguasa surga dan bumi. Kedua, kenaikan Yesus di hadapan komunitas murid di Galilea diberkati dengan Roh Kudus sehingga komunitas para murid Galilea menjadi komunitas yang terberkati. Ketiga, Kenaikan Yesus meninggalkan tugas perutusan bagi semua orang untuk mewartakan karya keselamatan bagi semua orang.

—-

“Jangan kita pernah takut mewartakan dan menampilkan diri kita sebagai pengikut-pengikut Kristus yang sudah dibaptis dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kristus yang kita wartakan pada hari adalah Raja penguasa surga dan bumi. Penguasa yang menguasai dan mengalahkan kekuasaan duniawi dan kekuasaan kegelapan yang lain,” ungkapnya.

“Kita juga tidak perlu takut karena kita juga adalah komunitas-komunitas Galilea yang sudah terberkati karena dipenuhi Roh Kudus. Hadirkanlah spirit dan tugas komunitas Galilea ini dalam kehidupan berkeluarga, KBG, paroki, bermasyarakat dan bernegara. Bukan hanya sekadar kata-kata tapi harus hanya dalam sikap dan perilaku hidup kita karena iman tanpa perbuatan adalan mati. Perbuatan tanpa iman adalah hampa atau kosong,” tandas RD. Jhon Lein.

Perayaan Ekaristi yang dipimpin RD. Jhon Lein, Pr., berjalan lancar dengan tata liturgis yang penuh khidmat dan lantunan nyanyian-nyanyian koor yang meriah. Perayaan Ekaristi ini dimulai tepat pada pukul 08.00 WITA dan berakhir pada pukul 09.45 WITA. (EL/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini