Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Tiba di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang pada Selasa (13/06/2023), dua atlet disabilitas berhasil membanggakan masyarakat NTT dengan membawa pulang 2 medali emas dan 3 medali perak dari Cabang Olah Raga (Cabor) Lari ASEAN Para Games yang ke-12 di Kamboja.
Ketua Tim Pendamping, Viktor Haning menuturkan, dua atlet tersebut yakni, Alfin Nomleni berhasil meraih 1 emas dan 1 perak, sedangkan Petrus K. Alupan berhasil meraih 1 emas dan 2 perak.
“Alfin dan Petrus ini ikut di cabor nomor lari. Alfin meraih 1 emas di nomor lari 800 M T20 (Tunagrahita) dan 1 perak nomor 400 M T20 (Tunagrahita), sementara Petrus meraih 1 emas di nomor lari Estafet 4×100 M T 11-13 (Tunanetra), 1 perak di nomor 800 M T12 (Tunanetra) dan 1 perak di nomor lari Estafet 4×400 M T 11-13 (Tunanetra),” ungkap Viktor Haning selaku official tim atlet disabilitas NTT.
![](https://www.sekolahtimur.com/wp-content/uploads/2023/06/asean-para-games-2-1024x769.jpeg)
Lebih lanjut, Viktor Haning mengungkapkan, beberapa kendala yang dialami oleh para atlet saat berada di Kamboja, seperti cuaca yang panas, bahasa yang menyulitkan dalam komunikasi dan beberapa atlet yang tidak diikutsertakan dalam lomba.
“Para atlet harus menyesuaikan diri lagi dengan cuaca di sana yang cukup panas, lalu tiba-tiba hujan dan makan-minumnya. Semua atlet di pusatkan di satu tempat. Dan juga kendala bahasa yang menyebabkan mereka sulit berkomunikasi,” ujarnya.
“Ada beberapa nomor yang tidak diikutkan dari atlet Indonesia. Itu yang menjadi kendala kami, sehingga target kami untuk meraih 39 emas untuk atletik, kita tembus 41 emas dan kita kalah dari Thailand yang dapat 42 emas. Jadi, kalau semua atlet dipertandingkan, maka saya yakin kita bisa dapat hasil yang lebih baik,” terangnya.
![](https://www.sekolahtimur.com/wp-content/uploads/2023/06/flyer-elsie-new-6-721x1024.jpeg)
Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga NTT, Dra. Hildergardis Bria Seran, yang hadir menyambut para atlet tersebut, menyampaikan, dirinya bangga terhadap kedua atlet yang telah mempersembahkan 5 medali untuk NTT. Hal tersebut juga menjadi modal berharga untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional nantinya.
“Ini hasil yang sangat memuaskan dan membanggakan bagi masyarakat NTT. Dua atlet, satu mempersembahkan 1 emas dan 1 perak, yang satu lagi mempersembahkan 1 emas dan 2 perak. Ini sangat luar biasa, dan menjadi modal untuk kita untuk Pekan Paralimpik Nasional tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara,” ungkapnya.
Hildergardis berharap agar pelatih dan kedua atlet yang telah berhasil bersedia untuk melatih dan mendampingi adik-adik yang lain sehingga prestasi tersebut tetap berkelanjutan.
“Kami sedang mempersiapkan regenarasi untuk pelatih dan juga atlet-atletnya, sehingga setelah atlet itu sudah berprestasi, dia harus melihat ke belakang, ke adik-adiknya. Sehingga ketika dia sudah selesai, ada adik-adiknya yang melanjutkan atau ada pergantian. Regenerasi harus selalu ada,” harapnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)
![](https://www.sekolahtimur.com/wp-content/uploads/2023/06/flyer-stikes-maranatha-6-723x1024.jpeg)