Dewan Pers Adakan Workshop Peliputan Pemilu oleh Media di NTT

0
96
Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya saat membuka kegiatan “Workshop Peliputan Pemilu oleh Media di Nusa Tenggara Timur”, Kamis (13/07/2023) di Hotel Aston Kupang.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas peliputan media cetak dan media elektronik terhadap pemilu/pilkada 2024, Dewan Pers mengadakan “Workshop Peliputan Pemilu oleh Media di Nusa Tenggara Timur”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (13/07/2023) di Hotel Aston Kupang.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya mengungkapkan, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai wadah untuk bertukar pikiran terkait pemilu, pilkada, dan pileg serentak tahun 2024 mendatang. Workshop ini juga ditujukan untuk membangun komitmen bersama dalam menaikkan tingkat kepesertaan pemilu.

“Kita duduk bersama, mari kita bercerita satu sama lain, pengalaman, masukan, saran, dan pendapat. Topiknya satu yang kita bahas, situasi hari ini menjelang pemilu, pilkada, pileg, serentak di tahun 2024,” ungkapnya.

“Dewan pers, komunitas pers menganggap ini setuatu yang sangat penting di antara yang lain, yang juga sama penting. Suksesnya sebuah pelaksanaan pesta demokrasi tentu kepesertaan juga menjadi penting,” lanjutnya.

Narasumber Sesi I: Wakil Ketua Dewan Pers, Ketua KPU NTT, dan Anggota Bawaslu NTT, dengan moderator Winarto (Tenaga Ahli Dewan Pers).

Agung menuturkan, media menjadi bagian penting dalam pesta demokrasi pemilu 2024 mendatang. Sekalipun demikian, ia mengingatkan agar media tetap bekerja secara profesional pasalnya saat ini publik dibanjiri oleh berbagai informasi yang menyesatkan dari media sosial.

“Kalau kita belajar dari pemilu yang kita selenggarakan, terakhir 2019, selalu ada konotasi yang sampai hari ini rasanya belum tuntas betul. Mudah-mudahan cerita cebong dan kampret sudah selesai. Tapi kalau masih ada, ya, ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Karena masih ada pemahaman, media menjadi bagian yang ikut juga terlibat, membumbui suasana seperti itu,” ujarnya.

“Kalau berita, saya jamin tidak bisa bohong karena ketika ada orang yang merasa dirugikan institusi atau lembaga maka tentunya bisa menyampaikan hak jawab, keberatannya kepada medianya. Tetapi yang muncul ketika masyarakat mendapatkan banjir informasi dari media sosial yang kita pahami adalah hoaks, ini menjadi tanggung tanggung jawab literasi kita bersama. Belajar dari pengalaman, selalu muncul narasi, selalu muncul cerita yang berkembang, yang dianggap menyesatkan dan merugikan masyarakat tapi sumbernya bukan dari berita tetapi dari informasi media sosial, yang celakanya orang menganggap media sosial itu berita,” urainya.

Narasumber Sesi II: Ketua KPID NTT dan Tim Balitbang Kompas.

Di akhir sambutannya, Agung Dharmajaya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung kegiatan tersebut. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi menjelang, selama, dan setelah pemilu nanti.

“Dewan pers berharap kita komunitas pers khususnya, semua pihak, mari menjaga situasi menjelang, selama, dan pasca-pemilu dan pilpres. Ini menjadi penting karena sekali lagi tingkat sebuah kepercayaan publik ditentukan oleh kita bersama. Sekali lagi, ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemangku kepentingan tapi kita semua,” harapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta berasal dari unsur pimpinan organisasi pers, koresponden media elektronik, dan wartawan media cetak serta media daring. Hadir sebagai narasumber yakni, Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya (Pedoman Peliputan Pemilu), Ketua KPU NTT Thomas Dohu (Sistem Pemilu dalam UU Pemilu dan Peraturan KPU Terkait), Anggota Bawaslu NTT James Welem Ratu (Hormati Perbedaan Pilihan Jaga Persaudaraan), Ketua KPID NTT (Pemberitan dan Iklan Kampanye di Media Penyiaran), dan Tim Balitbang Kompas Bestian Nainggolan (Jurnalisme Data, Memaknai dan Membaca data Pemilu). (RF/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini