TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebanyak 83 peserta didik kelas IX SMP Kristen 3 Soe sukses mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Jenjang Satuan Pendidikan (PSAJSP). Pelaksanaan penilaian tersebut dimulai sejak Senin, 13 Mei 2024 dan berakhir pada Jumat, 17 Mei 2024.
Kepala SMP Kristen 3 Soe, Henderina C. Tubulau, S.E., yang ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 16 Mei 2024 menyampaikan, pelaksanaan penilaian sumatif akhir jenjang satuan pendidikan bagi kelas IX di sekolahnya dapat berjalan dengan lancar.
“Pelaksanaan penilaian sumatif akhir jenjang satuan pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 di sini diikuti oleh 83 peserta didik, penilaian ini juga berlangsung secara daring. Dari 83 peserta didik yang ada dibagi dalam lima ruangan,” ungkapnya.

Henderina Tubulau juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua/wali peserta didik yang telah memercayakan anak-anak mereka untuk dididik, dibimbing selama tiga tahun di SMP Kristen 3 Soe.
“Sebagai kepala sekolah, kami semua guru di SMP Kristen 3 menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para orang tua/wali peserta didik yang telah memercayakan kami untuk mendidik, membina, dan melatih ke 83 peserta didik di sini, kami pun berharap kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini terus terjaga. Kami warga SMP Kristen 3 Soe juga terus memohon dukungan dan kerja sama dalam upaya pengembangan pendidikan SMP Kristen 3 Soe ke depan,” tandasnya.
Henderina Tubulau pun meminta perhatian kepada para orang tua untuk bisa mendukung 83 peserta didik yang akan menamatkan diri dari jenjang SMP agar semuanya bisa melanjutkan ke jenjang SMA maupun SMK, karena sesungguhnya investasi paling berharga adalah pendidikan.
“Investasi paling berharga adalah pendidikan, karena itu kami berharap agar anak-anak yang menyelesaikan studi di jenjang SMP ini semuanya bisa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK, agar apa yang mereka cita-citakan bisa terwujud suatu saat nanti,” ujarnya.

Khusus untuk pengembangan sekolah, menurut Henderina, tidak ada tantangan apapun dan semua proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sekalipun demikian yang menjadi tantangan bagi dirinya yaitu dengan adanya program P3K yang mana banyak guru yang meninggalkan sekolah jika dinyatakan lolos.
“Kita harus mengakui bahwa banyak tenaga pendidik yang sangat kompeten di sekolah ini banyak yang keluar saat dinyatakan lolos dalam mengikuti seleksi P3K karena penempatan tenaga pendidik P3K penempatan hanya di sekolah negeri. Kami tetap optimis proses pengembangan pendidikan di sini akan terus berlanjut, sekalipun banyak teman-teman yang akan keluar dari sini, karena anak-anak yang dipercayakan di sini menjadi tanggung jawab kami pihak sekolah, dan semuanya akan terlayani dengan baik,” ungkapnya.
Henderina berharap agar semua tenaga pendidik yang ada terus mengembangkan setiap potensi yang dimiliki agar proses pembelajaran di sekolah bisa terlaksana dengan baik.
“Selaku kepala sekolah, saya juga mengimbau kepada semua tenaga pendidik yang ada di sini untuk terus mengembangkan potensi yang ada, agar semua peserta didik yang telah dipercayakan oleh orang tua di sini dapat terlayani dengan baik,” tandasnya. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)