Gembala yang baik,
Kau pikul matahari di atas pundakmu,
Menempatkan bulan dalam bening matamu,
Dari hatimu yang dalam, kau embuskan angin sepoi menyejukkan.
–
Gembala yang baik,
Domba-domba berarak-arak di belakangmu,
Seperti tirai senja menurun menuju malam,
Kehadiranmu menyatu dengan langkah mereka.
–
Gembala yang baik,
Engkau teguk piala dari anak domba,
Mencicipi roti dari perjanjian abadi,
Tanpa meminta tempat untuk bersandar.
–
Kami rindu kau bawa ke padang yang hijau,
Menuntun kami melewati lembah berair jernih,
Dengan sukacita menapaki lereng bukit tanpa takut,
Bersama meniti jalan menuju gunung yang dijanjikan.
–
Engkau telah mencairkan kebekuan hati lewat karya-karyamu,
Tak ada yang merasa rendah berjalan di sisimu,
Karena damai dan kesucian selalu hadir dalam setiap langkahmu,
Kami menanti sentuhan kegembalaan dari pikiranmu yang mendunia.
–
Lembata, 13 Agustus 2024
(Puisi ini dipersembahkan untuk Mgr. Paul Budi Kleden, SVD; Uskup Agung Ende yang Baru)