Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Memasuki puncak musim hujan, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto meminta masyarakat NTT agar tetap waspada, karena dapat menimbulkan bencana, seperti terjadi angin kencang, banjir, longsor, dan lain-lain.
“Bulan Februari adalah puncak musim hujan di NTT. Jadi saya imbau masyarakat tetap wasapada. Karena bencana bisa saja terjadi, seperti angin kencang, banjir, longsor, mungkin petir dan lainnya,” pinta Pj. Gubernur NTT dalam jumpa pers yang berlangsung pada Kamis (30/01/2025) di Kantor Gubernur NTT.
Lebih lanjut, Andriko Susanto menyampaikan, Pemprov NTT akan lakukan berbagai upaya apabila terjadi bencana. Tidak hanya itu, ia juga meminta seluruh pihaknya untuk selalu memantau kelancaran akses jalan dan kesediaan pangan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Seperti di Batu Putih. Tapi, kawan-kawan cepat ke sana hingga cepat bisa buka akses dari kupang ke sana berlangsung aman. Namun kita juga minta tetap waspada. Karena di bulan Februari intensitas hujan akan makin tinggi,” ujar Andriko.
“Kemudian dari BPBD provinsi maupun kabupaten. Kita minta untuk antisipasi. Termasuk pangan. Cadangan pangan yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan untuk bantu masyarakat yang terdampak akibat bencana,” ungkapnya.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTT, Sti Nenotek, menuturkan, intensitas hujan semakin tinggi dapat dipengaruhi oleh perubahan fenomena atmosfer, termasuk penguatan Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), sirkulasi siklonik, Gelombang Rossby Ekstratropis, dan Kelvin Wave. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan besiap siaga.
“Intensitas hujan yang lebat, misalnya yang terjadi di Kota Kupang pada 27 Januari, tercatat curah hujan ekstrem hingga 155 mm. Puncak musim hujan diperkirakan sampai akhir bulan Februari ini. Diperkirakan juga potensi siklon tropis muncul hingga bulan April. Mengingat siklon Tropis Seroja yang terjadi pada April 2021 lalu yang mengakibatkan kerugian besar,” Jelas Sti Nenotek.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Cornelis Wadu, mengungkapkan, sesuai data dari BMKG, akan diteruskan sampai ke kabupaten/kota untuk segera mengantisipasi beberapa tempat yang rawan terjadi bencana, seperti beberapa wilyah di Timor dan Flores.
“Kami tetap koordinasikan dengan provinsi hingga ke kabupaten/kota. Kita bersyukur tak ada korban jiwa maupun material dalam beberapa bencana yang sedang ditangani, seperti lingsor di batu putih dan wilayah lainnya,” pungkas Cornelis Wadu. (Yosi Bataona/rf-red-st)