Ratusan Peserta Didik SMAN 1 Soe Terkendala Ikut SNPMB Jalur SNBP 2025, Ini Penjelasan Kepsek Rovis Selan

0
1193
Kepala SMAN 1 Soe Rovis Selan saat diwawancarai wartawan.

TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebuah kasus mengejutkan terjadi di SMA Negeri 1 Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Diduga ada kelalaian pihak sekolah dalam menginput data pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

PDSS merupakan bagian dari tahapan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025. Hal ini menyebabkan sebanyak 182 dari 453 peserta didik kelas XII di SMA Negeri 1 Soe yang memenuhi syarat untuk mendaftar SNBP, atau disebut “eligible”, tidak dapat mengikuti seleksi.

Kejadian ini menimbulkan kekecewaan besar bagi para peserta didik dan juga orang tua peserta didik yang telah berharap agar bisa mengikuti seleksi jalur SNBP tahun 2025. Mereka merasa dirugikan karena kelalaian pihak sekolah yang seharusnya bertanggung jawab atas kelancaran proses pendaftaran SNBP.

Joni Leo

Joni Leo, salah satu orang tua peserta didik, melalui sambungan telepon, pada Selasa, (4/2/2025), kepada media ini mengungkapkan rasa kecewaanya terhadap kelalaian yang dilakukan oleh pihak SMA Negeri 1 Soe.

“Saya juga sangat menyayangkan, karena SMA Negeri 1 Soe sekolah besar dan terakreditasi A, yang mana mendapat persentase 40 persen dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas XII untuk seleksi SNBP ini, namun bisa lalai dalam mengurus data anak-anak,” ungkap Joni Leo.

Senada dengan Joni Leo, Obednego Naatonis juga merasa kecewa dan menyesal atas keterlambatan pihak sekolah dalam melakukan pengisian data pada PDSS tersebut.

“Sebagai orang tua siswa, jujur kami sangat kecewa, karena anak-anak telah berupaya selama tiga tahun lebih di sekolah dan mereka berprestasi tetapi atas kelalaian ini maka mereka tak diakomodir dalam seleksi jalur SNBP ini,” ujar Obednego.

Atas kejadian tersebut, pada Selasa, (4/2) pagi, sejumlah perwakilan dari ratusan para orang tua peserta didik mendatangi SMA Negeri 1 Soe dan melakukan audiensi dengan kepala SMA Negeri 1 Soe.

“Tadi kami perwakilan orang tua peserta didik sekitar 9 orang mendatangi SMA Negeri 1 Soe dan bertemu dengan kepala sekolah untuk menanyakan langsung persoalan ini, sekaligus juga minta solusi dari sekolah,” ucap Obednego Naatonis.

“Dari hasil pertemuan kami dengan Kepala SMA Negeri 1 Soe, Bapak Rovis Selan tadi, beliau telah membuat surat pernyataan dengan tujuan untuk mengundang semua orang tua peserta didik kelas XII untuk mengadakan rapat bersama dan mendengarkan penjelasan secara detail dari pihak sekolah terkait dengan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025, pada hari Jumat, tanggal 7 Februari 2025,” jelasnya.

Dirinya berharap agar pihak sekolah dapat memberikan solusi yang terbaik kepada ratusan peserta didik “eligible” yang ada di SMA Negeri 1 Soe.

“Sebagai orang tua kami berharap agar dalam pertemuan pada Jumat nanti, pihak sekolah bisa memberikan solusi yang baik kepada anak-anak yang berprestasi selama bersekolah di SMA Negeri 1 Soe atau ‘eligible’ karena ini murni kelalaian dari pihak sekolah,” pungkasnya.

Penjelasan Kepala Sekolah

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Soe, Rovis E. Selan, yang ditemui di ruang kerjanya pada Senin, (3/2), menjelaskan, terkait kendala yang dialami oleh sekolah dalam proses penginputan data peserta didik pada PDSS.

“Berhubung dengan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025, kami pihak SMA Negeri 1 Soe itu mendapatkan kuota sebesar 40 persen karena sekolah terakreditasi A. Dalam penginputan data pada PDSS ini juga dilakukan secara manual dan juga e-rapor, khusus sekolah yang menggunakan e-rapor ini mendapatkan penambahan kuota 5 persen. Atas dasar itulah kami pihak sekolah memilih menggunakan e-rapor karena akan banyak anak-anak yang akan lolos,” ujarnya.

Pertemuan Kepala SMAN 1 Soe bersama orang tua/wali.

“Dalam penginputan data kami dari pihak sekolah telah melakukan dengan sistem e-rapor, namun setelah penginputan data, nilai yang terbaca pada PDSS itu hanya semester I, III, IV, dan V, sementara nilai semester II tidak terbaca. Atas kendala tersebut maka kami dari pihak sekolah telah melakukan pengaduan ke admin atau panitia pusat, namun tersisa dua hari penutupan kami tak kunjung mendapatkan jawaban. Oleh karena itu, kami memilih untuk kembali mengisi secara manual dengan tujuan untuk bisa mengakomodir anak-anak kita dengan kuota yang ada,” jelasnya.

Lebih lanjut diuraikannya, setelah memilih untuk melakukan penginputan secara manual, nilai semester I, III, IV, dan V yang tadinya sudah ada hilang semua. Maka pihaknya harus kembali mengisi dari semester I hingga semester V secara manual yang mana harus isi per siswa per mata pelajaran sehingga cukup memakan waktu.

“Hingga akhirnya saat kami finalisasi hanya mengisi 100 data dari 182 peserta didik yang seharusnya. Atas kendala yang kami alami ini kami terus berupaya dan melakukan pengaduan ke admin pusat, dengan harapan bisa ada perpanjangan waktu dalam penginputan data anak-anak,” ungkapnya.

Rovis Selan yang juga menjabat sebagai Ketua MKKS SMA Kabupaten TTS,  menjelaskan, di Kabupaten TTS bukan hanya SMA Negeri 1 Soe saja yang mengalami kendala tersebut, namun masih ada beberapa sekolah lain yang mengalami hal serupa.

“Keterlambatan dalam penginputan data peserta didik ini sesungguhnya bukan sebuah kesengajaan, namun ini merupakan kendala yang benar-benar kami alami di sekolah. Karena itu kami terus berharap agar panitia pusat bisa memberikan kami penambahan waktu. Karena sebenarnya bukan hanya kami di SMA Negeri 1 Soe saja tapi masih banyak sekolah lain yang mengalami kendala yang sama juga,” ujarnya.

“Jujur kami dari pihak sekolah juga terus berupaya untuk mencarikan solusi yang terbaik bagi anak-anak kami yang ada di SMA Negeri 1 Soe ini. Karena itu dari pihak sekolah juga akan mengundang semua orang tua peserta didik khususnya kelas XII guna memberikan penjelasan terkait dengan kendala yang dialami sekaligus menyampaikan solusi yang akan diberikan oleh pihak sekolah,” pungkas Rovis Selan. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini