TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – SMA Negeri Oeleu menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi yang difokuskan pada bahaya narkoba, minuman keras, rokok, HIV AIDS, dan pergaulan bebas. Sosialisasi yang berlangsung di sekolah setempat pada Sabtu, 12 April 2025 tersebut, diikuti oleh semua peserta didik dan para guru. Hadir pula Ketua Komite, Yonohrim Mellu, dan perwakilan orang tua/wali.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran akan pengaruh negatif yang mengintai generasi muda, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki akses terbatas terhadap informasi dan sumber daya. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyampaian materi, melainkan sebuah upaya komprehensif untuk menanamkan nilai-nilai positif dan membekali siswa dengan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang bijak.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut hadir sebagai narasumber yakni Kepala UPT Puskesmas Ayotupas, Eduard Edison Nomleni, S.Km., dan Kepala UPT Puskesmas Hauhasi, Patrianus J. Nenometa, A.Md., Kep. Para narasumber secara bergantian memberikan materi terkait pengaruh kesehatan dan mental dalam penyalahgunaan narkoba, minuman keras, HIV AIDS, rokok, serta pergaulan bebas.

Selain itu, hadir juga Kapolsek Amanatun Utara, Iptu Zadok Lubalu, yang membawakan materi tentang dampak hukum terkait dengan penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dampak dari Miras, dan beragam persoalan lainnya.
Dalam pemaparan materi dari para narasumber, pendekatan yang digunakan pun beragam, mulai dari ceramah interaktif, diskusi kelompok, hingga sesi tanya jawab yang terbuka dan jujur. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi para peserta didik untuk berbagi pengalaman, kekhawatiran, dan pertanyaan mereka tanpa rasa takut dihakimi.
Salah satu fokus utama dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak buruk narkotika, bukan hanya dari segi kesehatan fisik dan mental, tetapi juga dari segi sosial, ekonomi, dan hukum.
Para peserta didik diajak untuk memahami bagaimana narkoba dapat merusak masa depan mereka, menghancurkan hubungan dengan keluarga dan teman, serta menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran kriminalitas. Selain itu, mereka juga diberikan informasi tentang jenis-jenis narkoba yang paling umum beredar di kalangan remaja, ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba, dan cara-cara untuk menghindari godaan narkoba.
Selain bahaya narkotika, sosialisasi ini juga menyoroti masalah pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan. Para peserta didik diajak untuk memahami batasan-batasan yang sehat dalam berinteraksi dengan lawan jenis, pentingnya menjaga kehormatan diri, dan konsekuensi negatif dari hubungan seks pranikah. Mereka juga diberikan informasi tentang penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah, dan aborsi, serta bagaimana cara melindungi diri dari risiko-risiko tersebut.

Plt. Kepala SMAN Oeleu, Jon Freid E. Tamonob, S.T., mengatakan, kegiatan sosialisasi tersebut merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk melindungi dan membimbing generasi penerus bangsa.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta orang tua dan masyarakat dalam mendukung upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak.
Ia berharap kegiatan sosialisasi tersebut dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran dan ketahanan diri peserta didik terhadap pengaruh negatif dari lingkungan sekitar.
“Selaku Plt. kepala sekolah, saya berharap kegiatan sosialisasi ini membawa dampak positif bagi anak-anak kami yang di sini agar terhindar dari pergaulan -pergaulan yang tidak mendukung perkembangan masa depan mereka. Khusunya bagi peserta didik yang kelas XII ini sebagai bekal bagi mereka, karena setelah ini mereka akan keluar untuk melanjutkan studi di kota-kota besar, atau yang akan terjun langsung ke dunia kerja kami berharap agar bisa terhindar dari hal-hal negatif ini,” urainya.
Jon Tamonob juga berkomitmen, pihak sekolah akan terus menggelar kegiatan serupa secara berkala, serta mengembangkan program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa.
“Kami para guru telah berkomitmen untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan, Selian itu mampu meningkatkan perkembangan setiap peserta didik yang ada di sini, dengan sebuah harapan agar kelak mereka menjadi orang-orang yang hebat di masa depan,” ujarnya.
“Karena cinta akan generasi penerus menjadi landasan utama dalam setiap upaya yang dilakukan oleh sekolah, dengan harapan dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap membangun bangsa,” pungkasnya. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)