Prosedur Perawatan Kapal Negara Mina

0
77
Ilustrasi. (Sefas Group)

LATAR BELAKANG

Program dan pengembangan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Kupang disusun dan dirancang secara dinamis dan fleksibel dengan tujuan supaya taruna-taruni mampu mengantisipasi sekaligus mengikuti perkembangan teknologi disegala bidang khususnya di bidang pelayaran.

Menjawabi hal ini, maka SMK Negeri 7 Kupang sebagai lembaga pendidikan kejuruan telah bekerja sama dengan Distrik Klas Navigasi II Kupang untuk melakukan kegiatan PKL mengenai Ilmu pelayaran. Ilmu yang telah diperoleh disekolah, dipraktekkan dan dikembangkan pada Dunia Usaha-Dunia Industri pelayaran. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Mendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan dan peraturan Mendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam kegiatan PKL di Kapal Negara Mina milik Distrik Klas II Navigasi Kupang, penulis menyadari bahwa Ilmu pelayaran bagaikan napas seorang pelaut. Seorang pelaut yang handal perlu membekali dirinya dengan ilmu pelayaran sebagai basis kompetensinya. Ilmu pelayaran bukan hanya membantunya berlayar secara intelektual tetapi juga melayarkan dirinya dalam kapal niaga menuju titik tiba di pelabuhan tujuan dengan aman. Namun, ada hal yang terlupakan dalam setiap kegiatan pelayaran bersama kapal Mina tersebut yakni keselamatan dan keawetan kapal kurang menjadi hal pokok. Pada hal, bila kapal tidak terawat dengan baik maka akan banyak timbul permasaahan bukan saja dalam pelayaran, kerusakan kapal tapi juga dalam operasionalisasinya.

Saya melihat bahwa ilmu pelayaran yang dipraktekkan dalam PKL amat penting sebagai bekal bagi peserta didik untuk kedepannya dapat menghadapi persaingan global Masyarakat Ekonomi Asia, bukan saja di Indonesia tapi hingga tingkat pelayaran Internasional. Karena itu, saya ingin mendalaminya hal yang sering dilupakan atau bahkan kurang diperhatikan oleh para pelaut itu dalam hal menjaga keawetan kapal dalam tulisan berikut.

Perkenalkan, saya taruni Juniati Florida Tenis, kelahiran Kefa, 05 Juni 1998 dengan nomor induk taruni 14056003, berada pada Program Keahlian Pelayaran dan Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga. Melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) berlayar di Kapal Negara MINA dalam bidang khusus kegiatan perawatan kapal selama 3 bulan, sejak tanggal naik (sign on) 29 September hingga tanggal turun (sign off) 28 Oktober 2016. Rute pelayaran kami dari Pelabuhan Navigasi saat berlabuh maupun berlayar sesuai dengan rute pelayaran yang ditentukan oleh kepala operasional. Puji Syukur kepada Tuhan, kegiatan yang diawali dan diakhir dalam nama Tuhan yang saya iman terjadi dan terlaksana dengan.

KEGIATAN SELAMA PKL

Saya akan mengisahkan sedikit kegitan PKL saya waktu itu. Kapal tempat saya berpraktik bernama KN MINA, nama panggilannya PKAI, dibuat di PT. DOK Surabaya 1997 dengan panjang Kapal 37meter dan lebar Kapal 9,7 meter. Di atas kapal ada struktur organisasinya. Organisasi adalah struktur atau jabatan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan di atas kapal.

Saya memfokuskan pada bagian Deck. Uraian tugas di bagian deck dimulai dari Nahkoda. Tugasnya, sebagai pemimpin tertinggi di atas kapal dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kapal dan isinya (penumpang, ABK, dan muatan). Kemudian ada beberapa Muaim. Mualim I, ia pengganti Nahkoda, saat nahkoda berhalangan dan bertanggungjawab atas pengaturan muatan, stabilitas kapal, dan seluruh kegiatan di bagian deck, dll. Mualim II, membuat jalur/route pelayaran yang akan dilakukan dan berperan sebagai perwira   kesehatan; dan Mualim III, bertugas sebagai pengatur, memeriksa, memelihara semua alat keselamatan kapal.

Kemudian ada Markonis, bertugas sebagai operator radio/komunikasi; Serang, kepala kerja dibagian deck dan melaksanakan tugas yang diterima dari mualim I; Juru Mudi, bertugas mengemudikan kapal dalam pelayaran atau olah gerak dalam perintah Nahkoda, mualim jaga atau pandu. Selanjutnya berturut-turut ada yang Namanya Klasi, anak buah dalam melaksanakan pekerjaan di atas deck dibawah perintah serang; Jenang, mengatur pembelanjaan di atas kapal; Koki, juru masak di atas kapal; dan terakhir Pelayan, ia membantu pekerjaan koki, membersihkan dan mempersiapkan ruangan makan.

Selama PKL, selain terlibat langsung dalam melakukan kegiatan PKL, saya juga menggunakan beberapa metode langsung di lapangan/tempat PKL untuk mendalami kegiatan PKL. Metode yang saya gunakan antara lain Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Semua kegiatan ini mulai dilakukan semenjak Selasa 23 Agustus 2016 pukul 10.30 wita, ketika saya menaiki palka KN. Mina. Kapal kami mulai berangkat berlayar pada hari Rabu 24 Agustus 2016 pukul 08.48 Wita.

Selama praktek layer tiga bulan, ada banyak kegiatan di kapal yang berhubungan dengan bidang ilmu pelayaran, semisal merencanakan trek pelayaran, melakukan dinas jaga kapal, pengaturan muatan, penggunaan alat-alat navigasi, perawatan kapal, dll. Kegiatan-kegitan bersifat umum seperti: tugas memasak untuk makan pagi-siang-dan malam; dan melakukan dinas jaga: mengamati keadaan sekitar kapal, dan mengecek tali-tali kapal, mengontrol tali-tali/tali spring depan dan belakang, mengamati keadaan laut; penerangan deck dinyalakan, penerangan deck dipadamkan, dan Bendera RI diturunkan.

Saya memfokuskan pada prosedur perawatan kapal Mina yang sempat tercatat dalam jurnal harian PKL saya dan yang sempat diingat. Kegiatan yang berhubungan dengan perawatan kapal diantaranya. Pertama,  menyapu gang-gang, mengepel pada deck, anjungan, salon, dan kamar, Membersihkan salon, deck, kamar mandi, dan dapur, ruang anjungan, ruangan owner, membersihkan dan mencuci kapal dari anjungan navigasi, pencucian kapal dari deck navigasi sampai buritan, mencuci kreen, cuci tembok dan langit-langit dari anjungan sampe ruang salon, mengawasi pengisian air tawar. Kedua, mencat jangkar, ketok karat kapal, ketok karat jangkar, cat rantai jangkar, hibob rantai jangkar, pengecetan kapal, pengecatan lambung kanan kapal, pengecatan buritan, ketok karat palka, meni palka, membersihkan peralatan kerja docking, pembersihan buritan, fumigasi, dan merapikan alat-alat kerja.

PROSEDUR PERAWATAN KAPAL DI KAPAL MINA

Kapal Negara Mina selalu melakukan perbaikan atau perawatan baik secara harian maupun secara tahunan. Perbaikan atau perawatan dilakukan oleh anak buah kapal (ABK). Pekerjaannya sesuai standar operasional procedural (SOP) yang berlaku. SOP tersebut ada empat, dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pekerjaan akhir.

Pertama, pekerjaan Perencanaan, yakni membuat daftar peralatan dan bahan yang diburuthkan dan daftar tempat untuk perbaikan di kapal. Kedua, Pekerjaan Persiapan alat, bahan, dan peker. Di sini memyiapkan alat-alat yang akan digunakan, menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, dan menyiapkan para pekerja perawatan kapal. Alat-alat ketok yang digunakan antara lain: Hamar ketok, Sapu, Majun, Kuas rool, Kuas gepeng, Lewa, Sikat baja tangan dan listrik, Peranca, Joli, Tangga monyet. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain: Meni, Cat, dan Tiner. Pekerja perawatan, adalah orang-orang yang akan melakukan pekerjaan di atas kapal wajib menggunakan alat-alat keselamatan antara lain: Helm, Kaca mata ketok, Masker, Sarung tangan, Sepatu safety shoes, Safety beld.

Ketiga, Pelaksanaan Pekerjaan. Ada Sembilan tahapan pelaksanaannya, diantaranya: pertama, bagian-bagian yang berkarat diketok sampai bersih menggunakan hamar; Kedua, membersihkan bekas karat menggunakan sikat tangan atau listrik; Ketiga, bersihkan menggunakan majun; Keempat, bagian-bagian yang sudah diketok, disikat dan dibersihkan lalu dilakukan pemenian, dan bila perlu keesokan harinya dilakukan pemenian lagi; Kelima, bila laut berombak dan air laut mengenai bagian-bagian yang sudah di meni maka dilakukan pencucian menggunakan air tawar, kemudian dimeni lagi.

Keenam, setelah meni kering keesokan harinya bisa melakukan pengecatan menggunakan warna-warna yang telah ditentukan. Warna-warna yang digunakan saat pengecatan antara lain: Hijau, untuk Ralleng, tangga deck, less, pintu kedap air, boller, deck anjungan, deck utama, deck palka; Hitam pada Jangkar, rantai jangkar, nama kapal, tangga deck navigasi; Putih pada Lambung kapal, selempang navigasi, pintu kedap air; Biru pada Selempang navigasi; Orange pada Selempang navigasi, deck navigasi, tangga deck navigasi; Merah pada Kotak pemadam, kotak selang pemadam, kotak pengisi BBM; Perak pada bagian dalam Palkha.

Ketujuh, pengecatan harus dilakukan sebelum 3 hari setelah pemanian. Kedelapan, perbaikan yang lainnya yaitu plat-plat deck dan pipa-pipa yang sudah tipis dan berkarat harus dilakukan penggantian dengan material baru dengan cara pengelasan. Dan Kesembilan, pencucian kapal dari deck utama hingga buritan

Keempat, Pekerjaan Akhir. Setelah melaksankan pekerjaan, maka semua peralatan dibersihkan, dikumpulkan dan dikembalikan kepada Perwira sesuai dengan daftar pinjam alat dan bahan yang digunakan. Kemudian memberikan laporan lisan dan tertulis kepada perwira bahwa pekerjaan perawatan kapal (ketok karat) pada hari itu telah selesai dilaksanakan dengan hasil-hasilnya.

PENUTUP

Prosedur perawatan kerja meliputi: Perencanaan terdiri dari membuat daftar perbaikan; Persiapan terdiri dari alat-alat perawatan, bahan-bahan perawatan dan kelengkapan yang wajib digunakan dalam melaksanakan pekerjaan; Pelaksanaan terdiri dari pengetokan, penyikatan, pemenian, pencucian dan pengecatan.

Penulis: Juniati F. Tenis, Alumni SMKN 7 Kupang Angkatan ke-3, Jurusan Nautika Kaal Niaga

Editor: Patrisius Leu, S.Fil./rf-red-st)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini