
TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Memasuki hari keenam bekerja, tepatnya pada Selasa, 11 Maret 2025, Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) mengadakan rapat bersama para Kepala TK/PAUD, SD, dan SMP se-Kabupaten TTS di Aula Mutis, Kantor Bupati TTS. Rapat ini merupakan rapat perdana yang dilakukan oleh Bupati Eduard Markus Lioe dan Wakil Bupati Johny Army Konay bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS.
Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, dalam sambutannya, menyoroti rendahnya kualitas pendidikan, terkhususnya pada bidang literasi dan numerasi. “Terkait dengan laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan rendahnya mutu pendidikan kita terkhususnya pada bidang literasi maupun numerasi tadi menunjukkan bahwa itulah kinerja dari bapak dan ibu guru selama ini,” ungkapnya.

“Hasil yang disampaikan oleh kepala dinas tadi itu adalah cermin dari kinerja kita. Oleh karena itu, jika hasil yang kita lihat seperti ini, lalu langkah atau kiat-kiat apa yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang masih rendah,” lanjutnya.
Bupati Eduard juga mengajak semua kepala sekolah yang ada untuk berbenah diri dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten TTS agar tidak kalah dari kabupaten lain yang ada di NTT. “Dengan kondisi yang kita alami sekarang ini, kita semua harus berbenah diri, guna melakukan pelayanan yang baik kepada para peserta didik yang ada. Kualitas anak-anak harus terus ditingkatkan dari jenjang TK, SD, dan SMP, karena itu merupakan letak dasar yang harus dibekali secara baik,” tandasnya.

Hal tersebut juga ditekankan Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay, dalam sambutannya. “Pada kesempatan ini saya tidak ingin berbicara lebih banyak, namun apa yang telah disampaikan oleh Bapak Bupati tadi harus ditindaklanjuti, agar kualitas pendidikan kedepan makin lebih baik lagi dari hari ini,” ungkapnya.
Army Konay menyampaikan, sekalipun baru terhitung dua minggu menjalankan tugas usai dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 lalu, namun semuanya dapat berjalan baik berkat dukungan masyarakat TTS termasuk dari lembaga pendidikan. Ia pun meminta agar semua kepala sekolah dan guru dapat terus berinovasi dalam proses pembelajaran.
“Perkembangan teknologi yang kian hari makin pesat ini maka guru harus terus berinovasi dalam melakukan proses pembelajaran di kelas, jika tidak maka kita akan mengalami ketertinggalan,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa S. Benu, S.H., dalam laporannya menyampaikan, jumlah keseluruhan sekolah jenjang TK/PAUD sebanyak 670, rinciannya 36 yang berstatus negeri, selebihnya swasta. Untuk jenjang SD sebanyak 547 sekolah, dengan sekolah yang berstatus negeri sebanyak 396, sementara sementara 151 SD berstatus Swasta. Sementara untuk jenjang SMP sebanyak 189 sekolah, yang berstatus negeri sebanyak 137, sementara yang berstatus swasta sebanyak 52 SMP.
“Kondisi literasi di Kabupaten TTS untuk poin literasi pada tahun 2024, untuk jenjang SD berada pada angka 37,75%, dari target minimal 60%, yang mana dengan angka ini Kabupeten TTS berada di urutan ke-20 dari 22 kabupaten/kota di NTT. Sementara untuk jenjang SMP pada kemampuan literasi berada pada angka 24,16% dari target minimal 60%, yang mana dengan angka ini Kabupaten TTS menempati urutan ke-21 dari 22 kabupaten/kota di NTT,” paparnya.
“Sementara untuk kemampuan numerasi untuk Jenjang SD, Kabupaten TTS berada pada angka 35,42% dari target minimal 60%, sementara untuk jenjang SMP berada pada angka 29,23% dari target minimal 60%. Angka ini menempatkan kabupaten TTS berada pada urutan ke-21 dari 22 kabupaten/kota di NTT,” jelasnya.
Musa Benu juga menyampaikan, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten TTS, pihaknya telah melakukan berbagai langkah di antaranya pelatihan “reading camp” untuk semua SD di Kabupaten TTS, juga bimtek peningkatan kapasitas guru jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)