Kemendikbudristek Berbagi Motivasi untuk Dukung PTM Terbatas di PAUD

0
47
Ilustrasi PTM Terbatas di PAUD (Foto: mediaindonesia.com)

Jakarta, SEKOLAHTIMUR.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Organisasi Online Academic Service for Elearning (OASE) menggelar acara bertajuk Hari Inspirasi OASE Kabinet Indonesia Maju (KIM): Bergerak Bersama Menuju Pendidikan Usia Dini (PAUD) Berkualitas. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ibu Wakil Presiden, Wury Esty Handayani, pada Kamis (04/11/2021). 

Acara ini mengikutsertakan Bunda Pendidikan Usia Dini (PAUD) dari seluruh Indonesia sebagai penggerak dalam pembina layanan pendidikan bagi anak usia dini. Momentum ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk menggalang dukungan semua pihak dalam memulai penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di PAUD yang aman, kondusif dan berkelanjutan. 

Dengan tetap mengombinasikan pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terus digencarkan agar orang tua tergerak mengarahkan anak-anaknya kembali ke sekolah. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim beserta Ibu Franka Makarim, turut hadir memberikan apresiasi atas penyelenggaraan OASE yang dinilai bisa memberikan sosialisasi dan persepektif yang sangat penting kepada para orang tua. 

Mendikbudristek menilai, PAUD sangat sulit jika dilakukan tidak tatap muka. “Pesan utama adalah yuk, balik ke sekolah itu nomor satu. Jadi mohon dukungan semua pihak orang tua guru, kepala daaerah, kepala dinas untuk menyadari resiko yang kita tanggung saat ini,” ucapnya di Kantor Kemendikburistek, Senayan, Jakarta, Kamis (04/11/2021).

Pada kesempatan ini hadir pula Najelaa Shihab yang setuju dengan komitmen Menteri Nadiem yang menilai PAUD merupakan tahapan awal pendidikan yang sangat penting. Dengan dorongan orang tua untuk datang ke pertemuan tatap muka katanya, akan sangat membuat gerakan untuk kembali ke sekolah menjadi lebih terpersonalisasi.

“Adanya kombinasi campuran selama periode transisi antara orang tua dan guru, dengan harapan dua-duanya harus berkualitas sehingga kualitas anak didik kita seimbang, tidak hanya salah satu,” ucapnya.

Sebagai penutup, pendiri Sekolah Karakter, Ratna Megawangi Sofyan Djalil, meyakini bahwa dorongan dari orang tua sangat membantu peran guru untuk mengoptimalisasikan PTM terbatas berlangsung kondusif. “Karena masa depan Indonesia, 100 persen ditentukan oleh mereka dan gerakan kita semua saat ini,” pungkasnya. (kemdikbud.go.id/ rf-red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini