Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – “Cogito Ergo Sum”. Demikian ungkapan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengutip kata seorang Filosofi besar Rene Descartes, saat mengawali sambutannya pada acara Wisuda Sarjana Angkatan XIX STIPAS Keuskupan Agung Kupang (KAK) Tahun 2021 yang bertempat di Aula Paroki Gereja Katolik Assumpta Kupang, Kamis (9/12/2021).
“Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya mengucapkan terima kasih kepada para dosen, dan semua yang telah selesai mengajar anak- anak kita menjadi seorang pendidik. ‘Cogito, Ergo Sum’, yang artinya ‘saya berpikir, maka saya ada’. Kalau itu maka bicara tentang Nusa Tenggara Timur yang dihubungkan dengan teori yang disampaikan Rene Descartes, maka setiap ada yang kita lakukan, kita kerjakan, terukur dari kemampuan cara-cara berpikir kita,” ungkap Viktor Laiskodat.
Menurutnya, cara berpikir kita yang biasa-biasa saja harus diubah, karena dunia mengajarkan kepada kita yang berpikir biasa-biasa saja untuk berubah, jangan jadi orang biasa tetapi jadilah orang yang luar biasa dengan cara mengubah pola pikir kita. Dengan demikian apa yang kita kerjakan, yang kita lakukan dapat berguna bagi kehidupan kita, dan juga berguna bagi orang lain.
“Saya mengelilingi semua daerah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan saya menemukan kekayaan alam yang luar biasa dan ini merupakan tantangan bagi kita semua bagaimana kita dapat mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam ini bagi kehidupan kita bersama,” tuturnya.
Selaku gubernur, dirinya mengajak para wisudawan/wisudawati STIPAS KAK serta semua tenaga pendidiknya untuk bersama-sama Pemerintah Provinsi NTT bekerja sama dalam membangun dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Ia juga menginginkan kerja sama dalam budidaya lobster, siput dan garam, serta memanfaatkan lahan- lahan kosong untuk menanam jagung dan juga beternak sapi, babi dan ayam.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Viktor Laiskodat juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, yang telah membantu dan memberikan dan membangun bendungan kepada Provinsi NTT.
Sementara itu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Yohanes Bayu Samodro, M.Pd., menyampaikan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap saling membutuhkan dan menolong merupakan kunci kehidupan yang rukun.
“Kerukunan hidup beragama dapat tercipta dengan baik karena masyarakat menghayati benar filosofi hidup yang artinya dalam membangun dan menjaga kehidupan di dalamnya masyarakat harus saling menghargai, saling mendukung, saling menolong serta gotong royong dan bekerja sama,” ungkapnya.
Acara wisuda berlangsung meriah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hadir 58 wisudawan/wisudawati bersama anggota keluarnya masing-masing. Hadir juga Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr., Staf Ahli Gubernur NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, M.Pd., dan sejumlah pejabat serta tamu undangan lainnya. (Sumber: Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/ rf-red-st)