518 Cerpen dari SMPK Frater Maumere untuk Peradaban Sastra NTT

0
382
Oleh Adrianus Bareng, S.Pd. – Pengajar dan Penggerak Literasi SMPK Frater Maumere

Apakah peradaban sejarah sastra NTT masih dikenal secara nasional sampai sekarang? Kita punya satrawan terkenal Gerson Poyk. Apakah ada pewaris sejarah sastrawan ternama kita ini? Bagaimana geliat literasi sastra saat ini untuk NTT bangkit menuju generasi emas?

Upaya menyelamatkan generasi dalam konteks wilayah NTT melalui jalan literasi perlu dibangkitkan sunguh-sungguh melalui aksi-aksi nyata dalam lembaga pendidikan atau kelompok-kelompok pegiat literasi. Untuk itu aksi-aksi literasi perlu didukung seluruh masyarakat.

Geliat literasi di NTT belum merata untuk semua kabupaten/kota. Lebih banyak menyasar pada lembaga pendidikan ketimbang komunitas masyarakat. Khusus untuk sekolah, baru sebagian bahkan mereka hanya mengetahui sebatas informasi. Bahkan ada komunitas-komunitas literasi masih sebatas diskusi untuk mencari format dan ke mana berjalan serta di mana tujuan yang ingin dicapai.

Aksi-aksi nyata literasi 74 siswa SMPK Frater Maumere dengan 518 Cerpen yang dihasilkan pada kegiatan bulan Bahasa Nasional 2021 lalu merupakan sebuah momentum di Hari Ulang Tahun NTT sekaligus sebuah jalan literasi untuk membangkitkan kembali peradaban literasi sastra NTT masa depan. Disadari belum semua daerah di NTT dijamah gerakan literasi sekolah; membaca dan menulis.

Beberapa kabupaten sudah bergiat dan menghasilkan karya-karya tetapi masih terbatas pada sekolah-sekolah yang kemampuan finansialnya mendukung. Selain itu sekolah proaktif bahkan selalu aktif mengikuti berbagai lomba atau kompetisi literasi. Disadari tidak semua sekolah ambil bagian. Sementara generasi bangsa kita dalam lingkup NTT perlu dipacu agar gemar membaca dan menulis.

Penulis sebagai penggerak literasi sekolah tetap komitmen untuk membangun peradaban literasi melalui menulis cerpen. Sebuah aksi nyata untuk menghidupkan sekaligus membangkitkan semangat bersama bagi peradaban sastra NTT.

Bangsa yang maju pasti memiliki masyarakat yang maju pula. Hal ini ditunjukkan melalui masyarakat yang gemar membaca dan menulis. Budaya literasi sudah tentu syarat kemajuan bangsa, daerah, dan sekolah serta komunitas. Sudah saatnya generasi muda khususnya pelajar dipacu gerakan literasi dasar membaca dan menulis untuk menumbuhkan kepekaan terhadap realitas sosial yang mereka alami.

Sejak dini harus ditumbuhkan minat untuk membaca dan menulis. Penumbuhan kebiasaan baca-tulis wajib kita mulai dengan gerakan literasi sekolah. Gerakan ini akan menghasilkan banyak karya sekaligus jalan peradaban suatu daerah atau bangsa. Melihat kenyataan pewaris sastrawan NTT terkenal yang sudah tidak ada generasi berikutnya maka karya-karya siswa SMPK Frater Maumere menjadi salah satu solusinya.

Gerakan Literasi Sekolah yang selama ini sudah dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2015 wajib dilaksanakan di sekolah masing-masing. Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan partisipatif. Melibatkan banyak pihak dalam sekolah dan masyarakat luas. Dalam lingkungan sekolah dimulai dari peserta dididk, guru, kepala sekolah, tenaga pendidikan, pengawas, masyarakat, komite sekolah. Semua pihak diwajibkan memberikan teladan literasi untuk kepentingan sesama.

Disadari bahwa cerpen merupakan bagian dari produk peradaban perjalanan sastra Indonesia. Dalam cerpen terkandung nilai-nilai budaya untuk digali dan dikembangkan bagi generasi penerus sastra masa depan bangsa. Terdapat banyak fenomena hidup sekitar yang wajib direspon sekaligus wajib ditulis agar menjadi lebuh kuat dan tidak hilang dalan peredaran sastra bangsa ini.

Melalui kegiatan bulan Bahasa 2021 secara nasional dengan tema umum, “Berbahasa Indonesia Sehat, Indonesia Tangguh” maka peserta didik SMPK Frater Maumere diberi ruang pelatihan untuk mengasah daya kreativitas sekaligus tumbuh dengan Bahasa yang sehat dan segar untuk menenun mimpi bagi daerah dan bangsa supaya lebih baik.

Peningkatan praktik baik berbahasa sehari-hari diwujudkan dalan Cipta Cerpen Berbahasa Indonesia. Jumlah 74 siswa dengan 518 Cerpen Berbahasa Indonesia ikut mendukung gerakan literasi sekaligus menjadikan Bahasa Indonesia bermartabat melalui menulis cerpen. Di sini mereka ikut memberikan cahaya sekaligus peradaban sastra NTT menjadi lebih bersinar dari waktu ke waktu.

Sebagai sekolah aktif Literasi Nasional dan selalu menjadi finalis dalam berbagai kegiatan kompetisi literasi baik daerah maupun nasional, saatnya kami membuktikan bahwa literasi menjadi jembatan emas menggapai prestasi yang gemilang. Karya-karya cerpen ini akan diterbitkan dalam buku dalam bentuk antologi dan perorangan pada tahun ini dan tahun depan sebagai sumbangan untuk kemajuan sastra NTT.

Bulan Bahasa 2021, SMPK Frater Maumere mengisinya dengan menulis cerpen untuk tetap mempertahan peradaban sejarah sastra ini. Sekelompok siswa yang berjumlah 74 orang ini berhasil mencipta 518 cerpen. Waktu sebulan diisinya mencipta cerpen dengan dua puluh tema yang ditawarkan.

Tema yang diberikan adalah tema umum Bulan Bahasa Nasional “Berbahasa Indonesia Sehat,Indonesia Tangguh”. Dari tema ini dikonkretkan secara sederhana sesuai kondisi sekolah yaitu: Pacu Karakter Baca – Tulis untuk Menunjukkan Prestasi Terpuji melalui Inovasi yang Produktif dalam Bidang Cipta Cerpen.

Kemudian sub-sub tema yang ditawarkan untuk siswa untuk menentukan judul yang tepat antara lain: SMPK Frater Maumere Masa Depanku, Literasi Kuat, Sukses Kuraih, Toleransi Beragama Daerahku, Budaya, Tradisi dan Kearifan Lokal Masyarakat Maumere, Aku Berkarakter Membangun Bangsa, Pergaulan Bebas, Buli, dan Minuman Keras, Aku Sehat, Rumah Sehat, Belajarku Nyaman, Hidup Rohani dalam Gereja Katolik, Sains dan Teknologi untuk Masa Depanku, Seni dan Keterampilan untuk Hidup, Air Laut, Danau, Sungai, Kekayaan Bangsa, Sopan dan Santun Berbahasa Indonesia di Sekolah, Bijak Berbahasa Indonesia di Media Sosial, Pengamalan Nilai-Nilai Karakter dalam Kehidupan di Sekolah, Pandemi Covid-19, Keluarga dan Sahabat, Cinta dan Kasih Sayang, Lingkungan Hidup, Korupsi, Hukum, dan Keadilan Sosial, Kemanusiaan dan Solidaritas Sosial.

Proses penciptaan dilakukan secara langsung di sekolah dan berlanjut di rumah. Pendampingan tidak hanya dari sekolah tetapi melibatkan beberapa narasumber dari luar. Mereka hadir untuk memberikan penguatan dengan warna yang berbeda agar anak-anak tidak merasa bosan dengan narasumber yang sama.

Proses komunikatif dalam ruang ransang literasi tercipta di sana. Ada ruang dialog atau tanya jawab. Siswa menawarkan judul lalu guru memberikan masukan. Pembentukan karakter anak untuk berani bangkit dan terbuka terlihat jelas dari cara berbahasa lisan dan tulis untuk menerima dan memperbaiki literasi dasar baca – tulis ini.

Tidak hanya mencipta, tetapi semua karya mendapat kesempatan sesi pameran, diskusi,dan bedah cerpen di ruang pameran selama empat hari yakni tanggal 25 – 29 Oktober 2021. Pengunjug yang hadir dari berbagai latar belakang. Siswa, guru, pegawai, orang tua/wali, pegiat literasi, tokoh masyarakat, dinas pendidikan, serta alumni. Mereka hadir sekaligus membaca, berdiskusi dan bedah karya melalui pojok diskusi yang disiapkan. Aksi pameran karya 518 Cerpen yang bagi SMPK Frater Maumere merupakan sebuah upaya membangkitkan literasi peradaban sastra NTT di tahun 2021.

Sebuah proses memperbaiki peradaban sastra ditemukan di sini. Generasi ini bakal mengikuti jejak sastrawan Gerson Poyk yang sudah meninggal. Melalui karya mereka akan membangkitkan sekaligus menghidupkan kembali peradaban sastra NTT yang lebih fenomenal melalui karya cerpen anak.

Untuk itu literasi akan bercahaya dari ruang sekolah yang seharusnya didesain untuk membangkitkan dan mengembangkan minat anak untuk berkarya bagi daerahnya NTT. Berbagai gebiar motivasi tentang gerakan literasi dari berbagai pelosok Flobamora bukan hanya sekadar slogan. Aksi-aksi nyata harus kelihatan agar literasi dalam wilayah NTT lebih bergeliat agar selalu bercahaya NTT.

Dari Kabupaten Sikka, penulis sebagai penggerak literasi siap menunjukkan partisipasi, kolaborasi bagi kemajuan literasi NTT melalui kegiatan-kegiatan sederhana dari kelas melalui cerpen dan puisi. Salam Literasi Cahaya Kebangkitan NTT. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini