TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI, sebanyak 40 Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Provinsi NTT mengikuti upacara bendera bersama di SLB Negeri Nunumeu, Kabupaten TTS, Kamis (25/11/2021). Pada kesempatan tersebut Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, bertindak sebagai inspektur upacara.
Usai upacara bendera, Bupati Epy kepada media ini mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun ini sudah berangsur membaik dan kita telah keluar dari keterpurukan. Karena itu ia mengimbau kepada semua guru yang ada di Kabupaten TTS untuk tidak boleh lengah dan tetap waspada dalam pelaksanaan proses pembelajaran baik yang berlangsung secara tatap muka terbatas, maupun secara daring.
Bupati Epy juga menekankan agar pelayanan terhadap peserta didik lebih dimaksimalkan. Jika pelayanan baik otomatis mutu pendidikan juga akan meningkat.
“Sekalipun dalam pelaksanaan selama pandemi ini masih banyak kekurangan tetapi harus dibenahi ke depan, karena pandemi selama dua tahun ini membuat semua sektor terpuruk. Karena itu pada tahun 2022 mendatang diharapkan agar semua sekolah bisa tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Terkait kendala jaringan internet yang belum menjangkau semua wilayah di Kabupaten TTS, Bupati Epy mengatakan bahwa akan segera dibenahi karena hal tersebut sudah disampaikan juga kepada Menkominfo dan juga Telkom. Ia menegaskan, jaringan internet siap melayani masyarakat hingga ke pelosok desa agar kendala terkait dengan jaringan internet tidak terganggu lagi ke depan.
Kepala Bidang PKLK Dinas PK Provinsi NTT, Valentinus Bhalu, menyampaikan bahwa pihaknya mengumpulkan para Kepala SLB se-provinsi NTT dalam rangka perayaan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI 2021. Pertemuan ini juga merupakan momentum untuk saling berbagi pengalaman antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya.
“Ini kegiatan perdana yang telah kami rancang untuk perayaan Hari Guru Nasional, maka kami warga SLB yang jumlah sekolahnya sebanyak 40 sekolah ini telah bersepakat untuk melakukan upacara bendera di SLB Nunumeu Soe, karena di sini merupakan tempat yang strategis di daratan Timor,” tuturnya.
Lebih lanjut, Valentinus mengimbau kepada semua orang tua dan warga masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas agar menyekolahkan anaknya di SLB. Menurutnya, anak disabilitas juga memiliki potensi diri dan hak untuk bersekolah.
“Sebenarnya anak-anak yang tergolong penyandang disabilitas itu memiliki kelebihan di bidang lain yang tak bisa kita buat. Mereka memiliki hak untuk memperoleh pendidikan, karena itu diharapkan agar semua orang tua tidak merasa minder dengan anak-anak yang disabilitas dan harus disekolahkan,” harapnya.
Valentinus menambahkan, selain mengikuti upacara bendera, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di antaranya, evaluasi pos anggaran dana BOS 2019 – 2020 dan memberikan arahan bagaimana menindaklanjuti hasil temuan inspektorat. Hasil temuan inspektorat itu, jelasnya, hanya berkisar pada administrasi, sementara tidak ada temuan terkait kerugian negara.
“Selain itu juga kami lakukan sosialisasi terkait dengan penggunaan atau pengelolaan dana DAK tahun 2022 yang telah disepakati di seluruh Indonesia. Khusus di SLB itu secara swakelola, maka itu kami memberikan penguatan-penguatan agar para kepala sekolah siap dengan bagaimana pertanggungjawaban penggunaan dana DAK 2022 nantinya,” urainya.
Kepala SLB Negeri Nunumeu, Martha Balle, menyampaikan bahwa selaku tuan rumah ia mengaku bahagia karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menunjuk sekolahnya sebagai tempat penyelenggaraan upacara bendera dalam memperingati HGN dan HUT PGRI. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah kepercayaan, karena itu ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT, Dinas PK NTT, Pemerintah Kabupaten TTS, Dinas PK TTS dan semua stakeholder terkait.
“Di hari guru ini para guru harus tetap eksis dan terus berjuang untuk bangkit dari keterpurukan selama masa pandemi Covid-19, apa lagi untuk kami SLB ini walaupun masih banyak kekurangan namun semua itu tidak menjadi penghalang bagi kami,” pungkasnya. (Lenzho Asbanu/ rf-red)