TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Guna meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik, SMP Kristen 3 Soe menggelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan yang berlangsung pada Senin – Selasa, 8 – 9 Agustus 2022 tersebut diikuti 20 tenaga pendidik SMP Kristen 3 Soe.
Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Yunus Misa, S.Pd., yang hadir dan membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dalam kegiatan IHT tersebut ada enam (6) hal penting yang harus menjadi fokus bagi pihak sekolah dan para tenaga pendidik pada semester ini. Enam hal tersebut yakni, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Asesmen Nasional (AN) tahun 2022, Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data, Pemanfaatan Akun “belajar id”, dan Platform Merdeka Mengajar (PMM), Dapodik dan juga Akreditasi Sekolah.
“Selaku koordinator Pengawas (Korwas) pada dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten TTS saya menyampaikan terima kasih karena pihak sekolah telah memberikan ruang bagi para guru yang ada di SMP Kristen 3 Soe untuk mengikuti kegiatan IHT Terkait dengan implementasi kurikulum merdeka, karena dalam kegiatan IHT ini kita akan menyamakan persepsi terkait setiap perkembangan yang ada salah satunya terkait dengan perubahan kurikulum,” ungkap Yunus pada Senin (8/8/2022/).

Yunus menambahkan, “Terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) ini para guru harus mampu beradaptasi dengan setiap perkembangan yang ada, karena posisi guru tidak bisa digantikan dengan apapun karena itu guru harus mampu untuk meningkatan kompetensi. Saya juga meminta kepada semua guru yang ada untuk mempersiapkan para peserta didik dengan baik untuk menghadapi Asesmen Nasional tahun 2022”.
Yunus meminta kepada pihak sekolah melalui operator sekolah agar setiap data yang diisi di dapodik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ia juga meminta agar sekolah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Akreditasi Sekolah.
“Jantung sekolah itu ada pada dapodik karena itu diharapkan agar setiap data yang diisi itu sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, terkait dengan akreditasinya sekolah juga diharapkan agar hal-hal yang menjadi persyaratan bisa dikerjakan atau dipersiapkan secara baik sehingga saat akreditasi Sekolah pihak sekolah tidak merasa kesulitan,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada khususnya di Kabupaten TTS, jelas Yunus, ada 99 dari 182 SMP yang ditetapkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tahun pelajaran 2022/2023. Dari 99 SMP itu, 95 sekolah memilih Mandiri Belajar sementara 4 sekolah memilih Mandiri Berubah, sementara ada dua SMP di Kabupaten TTS yang ditetapkan sebagai sekolah penggerak yaitu SMP Negeri Matani dan SMP Negeri 3 Amanuban Selatan.
“Berdasarkan data yang ada itu maka sekolah yang namanya belum ditetapkan juga boleh menerapkan kurikulum merdeka. Karena itu kita belum semua memiliki pemahaman yang sama terkait dengan implementasi kurikulum merdeka ini karena itu melalui kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kita saling berbagi,” tuturnya.
Yunus juga berharap semua sekolah di kabupaten TTS bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk menyikapi setiap perubahan kurikulum yang ada.
“Saya berharap semua sekolah di Kabupaten TTS baik yang sekolahnya sudah ditetapkan untuk implementasi kurikulum merdeka maupun yang belum harus mempersiapkan diri agar dalam proses pembelajaran para guru tidak merasa kesulitan,” tandasnya.

Kepala SMP Kristen 3 Soe, Henderina C. Tubulau, S.E., menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan IHT ini untuk meningkatkan kompetensi bagi guru terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Kegiatan IHT yang digelar ini dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam implementasi kurikulum merdeka dan berbagai persiapan lain yang akan disampaikan oleh para narasumber. Karena itu selaku kepala sekolah saya berharap agar semua guru dapat mengikuti IHT ini dengan baik agar mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas,” jelasnya.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan IHT tersebut yaitu terkait Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KSOP), Rapor Pendidikan Berbasis Data, Modul Ajar dan berbagai materi lainnya yang berhubungan dengan peningkatan kualitas guru.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan IHT tersebut yaitu Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Yunus Misa, S.Pd., serta Pengawas Drs. Yoram Nakamnanu, M.M., dan Debora Daniel. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)