Gelar Bedah Buku “Fira dan Hafez”, BI NTT Hadirkan Penulis Fira Basuki

0
101
Fira Basuki saat tampil sebagai narasumber, didampingi Jekson Obeng selaku moderator dalam bedah buku "Fira dan Hafez", Jumat (07/07/2023) di Kupang.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam upaya mendukung peningkatan budaya literasi di NTT, Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar bedah buku “Fira dan Hafez” pada Jumat (07/07/2023) di aula Nembrala kantor setempat. Dalam acara tersebut panitia menghadirkan secara langsung Fira Basuki selaku penulis buku dan sejumlah komunitas serta penggiat literasi sebagai peserta.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Donny H. Heatubun, menyampaikan, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dalam membaca dan menulis bagi masyarakat dan generasi muda khususnya, sehingga siap untuk masuk ke dalam dunia kerja.

“Topik dalam kegiatan literasi ini penting untuk diikuti dan dicermati bersama, karena minat baca dan menulis masyarakat saat ini menurun drastis. Kegiatan ini dapat mendukung kemampuan dalam berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif bagi masyarakat dan khusunya mahasiswa, agar lebih banyak melakukan kegiatan di luar sekolah atau kampusnya dan juga dalam komunikasi literasi,” ungkap Donny yang hadir secara daring.

“Agar masyarakat dan pelajar di NTT memiliki kecakapan, baik skill, sehingga bisa membantunya pada saatnya nanti memasuki dunia kerja. Yang menarik kali ini kita akan mambahas salah satu buku Fira Basuki yang punya slogan bagus yakni ‘di mana mata menatap, hati menetap dan cinta selamanya’. Dengan demikian dapat meningkatkan minat baca dan menulis sebagai sesuatu yang menyenangkan, kemudian hati kita akan baik dan  kita akan melakukan kegiatan itu selamanya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Donny Heatubun mengungkapkan, dalam mendukung peningkatan literasi, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT menyediakan perpustakaan kecil, literatur dan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa serta pelatihan dan bimbingan dari komunitas-komunitas literasi.

“Wujud nyata kontribusi kami dalam mendukung pemenuhan kebutuhan literatur di NTT adalah dengan menyediakan perpustakaan kecil dan 2 pojok baca yang tersebar di perguruan tinggi, SMA dan SMP di NTT yakni berupa koleksi buku fisik dan jurnal digital yang bertema ekonomi, keuangan, perbankan dan pengetahuan umum, yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, khususnya siswa dan mahasiswa dalam proses pembelajarannya,” ujarnya.

“Melalui program sosial BI dalam rangka Indonesia cerdas, kami memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa di 2 universitas di NTT yakni, Undana dan Universitas Nusa Nipa untuk 50 orang setiap tahunnya. Selain itu juga ada pembinaan dan pelatihan dengan komunitas literasi di Indonesia. Kami juga sedang mempersiapkan sebagai perpustakaan khusus yang menjadi sentral untuk literatur di bidnag ekonomi dan perbankan bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat umum,” jelasnya.

Pose bersama narasumber, moderator, panitia, dan perwakilan peserta.

Sementara itu penulis buku “Fira dan Hafez”, Fira Basuki, menuturkan, membaca itu semata-mata untuk memperkaya diri sendiri dengan pengetahuan yang luas. Sedangkan menulis itu untuk melatih bahasa dan persiapan untuk dunia kerja serta membawa ke dunia yang lebih besar.

“Buku ini saya tulis dari kisah hidup saya sendiri, agar bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Membaca itu untuk kepentingan masing-masing dari anda, memperkaya diri, dan memperluas pengetahuan anda serta menjadi orang yang bijaksana, itu menyenangkan. Menulis dapat menata bahasa kita. Kalau mahasiswa menulis setiap hari, skripsinya akan menjadi gampang bahkan mudah untuk dunia kerja nanti,” ungkapnya.

“Menulis untuk melatih struktur kata dan menata bahasa pergaulan anda baik itu nasional maupun internasional. Menulis membawa anda ke dunia yang lebih besar. Membawa jiwa anda untuk tidak jatuh ke dalam depresi, tetapi menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan menerima ketentuan Tuhan. Jadi, membaca dan menulis adalah satu kesatuan yang menjadikan pribadi anda lebih pintar, lebih kuat dan bermanfaat bagi orang lain serta tidak menyusahkan orang lain,” terang Fira Basuki saat berbagi pengalaman sembari memberikan motivasi.

Pantauan media ini, kegiatan tersebut juga disertai dengan penyerahan buku-buku sastra NTT oleh Kepala Kantor Bahasa NTT, Elis Setiati, dan penyerahan buku-buku dari BI NTT melalui program sosial BI NTT kepada BI Corner Unwira Kupang yang diterima oleh Kepala Perpustakaan Unwira, Silvester Suhendra. Selain itu juga ada penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba Tik Tok yang digelar BI NTT beberapa waktu lalu. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini