Gubernur NTT Ajak Lulusan STIKES Maranatha Kupang Jadi Garda Terdepan Kesehatan

0
181
Dokumentasi Redaksi.

Kab. Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Sebanyak 256 lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Maranatha Kupang resmi dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka yang digelar pada Kamis, 12 Juni 2025. Acara wisuda dan angkat sumpah ini meliputi lulusan Program Sarjana Keperawatan, Profesi Ners, Diploma III Keperawatan, dan Diploma III Kebidanan, berlangsung dengan suasana khidmat dan penuh haru.

Ketua STIKES Maranatha Kupang, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., dalam pidato wisudanya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian para lulusan. “Hari ini, 256 wisudawan telah menyelesaikan studinya dengan penuh perjuangan. Ini bukan hanya pencapaian akademik, tetapi juga tonggak awal perjalanan pengabdian,” ungkapnya.

Dokumentasi Redaksi.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini STIKES Maranatha telah melahirkan lebih dari 3.750 alumni yang telah berkarya di berbagai instansi pemerintah, swasta, bahkan hingga ke luar negeri. Awaliyah juga menegaskan komitmen institusinya dalam mencetak sumber daya manusia kesehatan yang profesional, unggul, dan berlandaskan kasih.

“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas, salah satunya melalui pengembangan kompetensi dosen. Saat ini, satu dosen telah meraih gelar doktor, dan dua lainnya sedang menempuh pendidikan doktoral,” tambahnya.

Pesan dari Yayasan dan LL-DIKTI XV

Ketua Yayasan Maranatha NTT, Alfriets Selan, dalam sambutannya mengibaratkan pendidikan seperti bibit kurma yang tumbuh di bawah batu besar—harus berjuang menguatkan akar sebelum mampu menumbuhkan batang yang kokoh.

Dokumentasi Redaksi.

“Toga yang kalian kenakan hari ini adalah simbol dari pengorbanan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah. Jangan takut menghadapi rintangan; justru dari situlah kekuatan kalian akan lahir,” pesannya.

Ia juga memberi selamat kepada Dr. Roslin Sormin, SST, M.K.M., sebagai doktor pertama di lingkungan STIKES Maranatha dan berharap akan muncul lebih banyak doktor dan profesor ke depannya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV (LL-DIKTI XV) Nusa Tenggara Timur, yang diwakili oleh Martini Derang selaku Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Penganggaran, turut menyampaikan apresiasi. Ia menekankan bahwa perawat dan bidan adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, dan mendorong lulusan untuk terus belajar serta menegakkan etika profesi.

“Profesi kesehatan bukan semata-mata soal keterampilan klinis, melainkan juga wujud dari jiwa melayani dengan empati dan ketulusan hati,” tegasnya.

LL-DIKTI XV juga memberikan beberapa catatan penting bagi pengembangan STIKes Maranatha Kupang, di antaranya peningkatan kualitas dosen, penyesuaian kurikulum berdasarkan kebutuhan masyarakat, memastikan kelengkapan sarana prasarana, dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Gubernur NTT: Profesi Ini Adalah Panggilan

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Lakalena, S.Si., Apt., dalam pidatonya yang penuh semangat, mengajak para lulusan untuk memaknai profesi mereka sebagai panggilan hidup.

Dokumentasi Redaksi.

“Jadilah tenaga kesehatan yang melayani dengan hati. Perlakukan setiap pasien seolah mereka adalah orang tua, saudara, atau keluarga sendiri. Pelayanan yang tulus bisa menjadi separuh dari kesembuhan,” pesannya.

Gubernur Melkiades juga menyoroti tantangan kesehatan di NTT, seperti stunting dan tingginya angka kematian ibu dan anak. Ia mengajak para lulusan untuk menjadi bagian dari solusi melalui pelayanan yang penuh kasih dan ketangguhan.

“Peluang kerja di bidang kesehatan sangat terbuka, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintah provinsi siap mendampingi proses penempatan secara legal dan layak,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah baru saja menyerahkan 1.380 SK CPNS, di mana sektor kesehatan menjadi salah satu bidang yang paling banyak dibutuhkan.

Suara dari Perwakilan Wisudawan

Perwakilan wisudawan, Inka Christiani Ngahu Djawa, menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih kepada STIKES Maranatha Kupang atas ilmu dan bimbingan yang diberikan selama masa studi. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para dosen, orang tua, dan seluruh pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan mereka.

Dokumentasi Redaksi.

“Perjalanan ini belum usai. Justru hari ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Mari kita ukir sejarah, bukan hanya dengan gelar, tapi dengan tindakan nyata yang memberi makna bagi masyarakat,” ajaknya.

Acara wisuda ini menjadi penanda tonggak baru bagi para lulusan STIKES Maranatha Kupang. Di tengah kebutuhan akan tenaga kesehatan yang berkualitas, lulusan ini diharapkan hadir sebagai garda terdepan yang membawa semangat kasih dalam setiap pelayanan, demi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. (Saverinus Suhardin/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini