Media dalam perspektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa Latin,”medius” yang secara harfiah berarti ”tengah”, perantara; pengantar; atau alat. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Oemar Hamalik, (Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya, 1989, hlm.12), mengartikan media pembelajaran sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Selanjutnya, Suprapto dkk, (Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Artikel Arsyad Azhar, 2007, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam konteks pendidikan, media pembelajaran merujuk pada segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perntara untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, atau keterampilan kepada siswa. Media pembelajaran itu dapat berupa bahan cetak (buku, modul, lembar kerja), media visual (gambar, diagram, grafik, video), media audio (rekaman suara, podcast, musik), teknologi digital (komputer, tablet, smartphone, aplikasi pembelajaran). Aneka media ini berfungsi membantu memahami konsep bagi guru dan siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan membuat pembelajaran lebih interaktif di dalam kelas. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, guru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Selama menjadi seorang guru Biologi pada konsentrasi keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan di SMK Negeri 7 Kupang, saya menyadari bahwa saya belum optimal menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar mata pelajaran biologi peserta didik masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). Saya mencoba merefleksikannya dan memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learing dengan berbatuan media gambar.
Refleksi itu adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui ketidaksesuaian antara apa yang telah dibuat terhadap pengaplikasiannya dalam kegiatan pembelajaran dan akhirnya dapat memperbaikinya dan menentukan solusi atas ketidaksesuaian yang ditemukan. Dengan demikian guru akan senantiasa memperbaiki diri dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi morfologi ikan.
Refleksi berlanjut, menanya apa aitu Morfologi Ikan? Ditemukan jawabannya, yakni ilmu yang mempelajari struktur luar bentuk tubuh ikan dan bagian-bagian ikan yang membedakan satu spesies ikan dari spesies lainnya. Pengetahuan akan hal ini membantu kita memahami bagaimana ikan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan bagaimana mereka dapat bertahan hiup. Kegiatan refleksi ini penting bagi taruna kelas X jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) sebab berhubungan dengan biang kompetensi mereka dan sebagai bekal nantinya pada saat melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di kelas XII nantinya.
Kegiatan refleksi ini saya lakukan terhadap media pembelajaran dengan harapan peserta didik termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Refleksi saya mengenai penggunaan media pembelajaran pada peserta didik kelas X NKPI SMK Negeri 7 Kupang adalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik; meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran biologi; dan memperbaiki atau melengkapi kekurangan atau kelemahan yang ada dalam media pembelajaran yang digunakan berdasarkan krakteristik materi.
Setelah melakukan refleksi terhadap media pembelajaran dan mengimplementasikannya, saya berkesimpulan bahwa media pembelajaran itu memiliki beberapa manfaat. Pertama, memberikan kesempatan kepada guru untuk melihat kelebihan dan kelemahan pada media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Kedua, memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas diri dalam pemilihan media pembelajaran yang kreatif sehingga meninggkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada pelajaran biologi. Ketiga, sebagai bahan perbaikan untuk penggunaan media pembelajaran yang menarik pada semester berikutnya.
Dalam kegiatan refleksi yang dilakukan guru terhadap Media Pembelajaran yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa hal yang ditemukan guru dalam penggunaan media pembelajaran dalam materi Biologi tentang morfolofi ikan. Pertama, Pemilihan media pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan kepada peserta didik. Kedua, Penerepan Media Pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi. Ketiga, Penggunaan media pembelajaran dapat memaksimalkan penggunaan waktu pada saat pembelajan biologi berlangsung. Sebagai tindak lanjut guru akan memeperbaiki segala temuan tersebut terhadap media pembelajaran yang sudah buat dan digunakan untuk membantu peserta didik terhadap motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran biologi pada SMK Negeri 7 Kupang.
Pemilihan media pembelajaran perlu pengetahuan yang cukup terkait media pembelajaran yang akan digunakan berdasarkan karakteristik materi. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar, peserta didik lebih aktif dalam mengerjakan tugas secara mandiri maupun kelompok dengan bantuan media gambar. Peserta didik lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran biologi. Gambar-gambar didesain semenarik mungkin agar peserta didik tidak bosan terhadap media pembelajaran yang disajikan. (Editor: Patrisius Leu, S.Fil./rf-red-st)
