Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Maranatha Kupang menyelenggarakan Workshop Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Periode 2025 – 2030 di Ballroom Hotel On The Rock, Kupang, pada Senin – Selasa, 18 – 19 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun peta jalan strategis guna mencapai visi dan misi institusi dalam lima tahun ke depan.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Maranatha NTT yang diwakili oleh Yohanes Selan selaku Dewan Pengawas Yayasan Maranatha NTT, Ketua STIKES Maranatha Kupang, Awaliyah Muslimah Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., beserta jajaran pejabat struktural, Kepala Tata Usaha, tenaga kependidikan, serta Ketua Program Studi beserta sekretaris dan dosen dari Prodi S1 Keperawatan, Ners, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan. Narasumber utama kegiatan ini adalah Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd., Wakil Rektor I Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, yang memiliki keahlian dalam penyusunan rencana strategis institusi pendidikan tinggi.

Kolaborasi untuk Masa Depan Gemilang
Kegiatan diawali dengan seremonial pembukaan yang diisi dengan laporan dari Ketua Panitia, Atalia Pili Mangngi, S.Tr., Keb., M.Kes. Dalam laporannya, Atalia menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, meningkatkan pemahaman, dan memberikan pengetahuan terkait penyusunan Renstra. Dengan berakhirnya Renstra periode 2020 – 2024, dokumen Renstra 2025 – 2030 menjadi landasan penting untuk memastikan kesinambungan kebijakan, program, dan kegiatan dalam mewujudkan visi STIKES Maranatha Kupang.
Renstra ini mencakup analisis situasi, kebijakan, sasaran, program, dan indikator capaian kinerja, yang akan menjadi panduan penyusunan Rencana Operasional (Renop) tahunan. Dokumen ini juga diharapkan dapat mendukung tata kelola institusi menuju good university governance serta pembangunan berkelanjutan. Workshop ini melibatkan 50 peserta, termasuk pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan, dengan harapan menghasilkan Renstra yang komprehensif, terukur, dan realistis.
Komitmen Bersama Wujudkan Visi Unggul
Acara dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Ketua STIKES Maranatha Kupang, Awaliyah Muslimah Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep. Dalam sambutannya, Awaliyah menegaskan, Renstra bukan sekadar dokumen formal, melainkan peta jalan untuk mencapai visi dan misi institusi.
“Tanpa Renstra, institusi bagaikan anak yang kehilangan arah,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh sivitas akademika untuk menghasilkan Renstra yang inklusif, adaptif, dan inovatif guna menjawab tantangan internal dan eksternal, serta meningkatkan daya saing STIKES Maranatha di tingkat lokal dan nasional.
Awaliyah juga mengajak peserta untuk mengevaluasi capaian Renstra sebelumnya, menghasilkan gagasan konstruktif, dan berkontribusi aktif dalam menyusun Renstra yang relevan dengan kebutuhan dan potensi institusi. Ia berharap workshop ini menjadi forum untuk berbagi pengalaman, menyatukan langkah, dan memperkuat komitmen dalam memajukan STIKES Maranatha sebagai lembaga pendidikan tinggi yang kompetitif dan berdedikasi.
Strategi Menuju Institusi Bermutu
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber, Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd., yang dimoderatori oleh Wakil Ketua I STIKES Maranatha Kupang, Flavianus Riantiarno, S.Kep., Ns., M.Kep. Dalam paparannya, Dr. Samuel menekankan, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama menuju keunggulan institusi. Ia menyoroti pentingnya peningkatan kualifikasi akademik, dengan target minimal 60% dosen berpangkat Lektor, 40% Lektor Kepala, dan 30% bergelar Doktor.
Dr. Samuel juga menekankan, peningkatan kualitas dimulai dari individu. “Dosen bermutu akan menghasilkan prodi bermutu, yang pada akhirnya membuat institusi bermutu,” katanya. Ia mendorong akselerasi pengembangan karir dosen, dengan komitmen untuk naik jabatan fungsional setiap dua tahun dan menargetkan Guru Besar sebagai motivasi tertinggi. Selain itu, ia menekankan pentingnya perencanaan berbasis Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk memastikan program kerja yang terarah dan terukur.

Dari sisi tata kelola perguruan tinggi, Dr. Samuel mengacu pada standar PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). Ia menegaskan bahwa setiap unit kerja, termasuk program studi, harus memiliki program kerja yang jelas dan sesuai dengan indikator akreditasi yang perlu dicapai secara bertahap dan berkelanjutan. Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) berperan memastikan adanya peningkatan kinerja setiap tahun.
Dukungan Yayasan untuk Langkah Bersama
Yohanes Selan, perwakilan Dewan Pengawas Yayasan Maranatha NTT, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan workshop ini. Ia menyebutkan bahwa ini adalah kali pertama ia terlibat langsung dalam penyusunan Renstra institusi.
“Kami membutuhkan kepastian dan kolaborasi agar Renstra ini tidak hanya menjadi dokumen, tetapi benar-benar dijalankan dengan baik,” ujarnya.
Ia menyoroti kelemahan masa lalu di mana eksekusi program sering kali tidak terkoordinasi, dan berharap ke depan seluruh pemangku kepentingan dapat berjalan bersama menuju cita-cita pengembangan institusi.
Menuju STIKES Maranatha yang Kompetitif
Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan Renstra yang menjadi panduan bagi seluruh sivitas akademika dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, STIKES Maranatha Kupang optimistis dapat merumuskan rencana strategis yang tidak hanya realistis, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas dan relevansi institusi di masa depan.
Acara ini ditutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta, panitia, dan narasumber atas dedikasi dan kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan ini. Semoga Renstra 2025 – 2030 menjadi tonggak penting dalam memajukan STIKES Maranatha Kupang menuju institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. (Saverinus Suhardin/rf-red-st)