IPKJI NTT Gelar Pengmas di Lelogama, Perkuat Kesehatan Jiwa Hadapi Bencana

0
26
Dokumentasi penulis

Kab. Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia Nusa Tenggara Timur (IPKJI NTT) memulai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025 dengan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Lelogama, Kabupaten Kupang, pada 27–28 September.

Mengusung tema global “Access to Services – Mental Health in Catastrophes and Emergencies” (Akses Layanan Kesehatan Jiwa dalam Bencana dan Keadaan Darurat), kegiatan ini diikuti sekitar 400 warga. Acara dipusatkan di GMIT Pniel 1 Lelogama dan mendapat dukungan pemerintah kecamatan serta tokoh agama setempat.

Kegiatan meliputi penyuluhan kesehatan jiwa, edukasi manajemen stres dan perawatan diri, skrining kesehatan jiwa, pemeriksaan kesehatan gratis, konseling singkat, serta permainan edukatif yang melibatkan masyarakat.

Dokumentasi penulis

Ketua IPKJI NTT, Imakulata Bete, S.Kep., Ns., mengatakan, peringatan tahun ini juga memberi perhatian khusus pada kondisi perawat jiwa. “Setiap hari mereka harus mendengar berbagai masalah dari pasien. Itu menguras energi. Karena itu, selain mengedukasi masyarakat, kami juga memperkuat ketahanan mental perawat jiwa agar tetap mampu menolong orang lain,” ujarnya.

Sehari sebelum pengabdian masyarakat, IPKJI NTT menggelar Malam Keakraban Perawat Jiwa. Acara ini diisi dengan berbagi pengalaman, manajemen stres, serta renungan malam sebagai bentuk healing session bagi para perawat.

Camat Lelogama, Yohanis J. Tamoes, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Menurut dia, edukasi kesehatan jiwa penting diperluas hingga ke wilayah pedesaan yang rawan bencana.

Dokumentasi penulis

Rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di NTT akan berlanjut dengan dua agenda utama, yakni perayaan puncak pada 10 Oktober di Graha PPNI Kupang serta webinar bertema “Media Sosial dan Trauma Sekunder serta Penanganannya” pada 22 Oktober mendatang.

Melalui kegiatan ini, IPKJI NTT berharap kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa semakin meningkat dan layanan kesehatan jiwa dapat diperkuat, terutama dalam menghadapi situasi bencana dan keadaan darurat. (Saverinus Suhardin—Infokom PPNI NTT/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini