Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Setiap tahun, SMKN 7 Kupang melaksanakan kegiatan “Long March” atau perjalanan jauh dengan berjalan kaki bagi semua siswa kelas X. Kegiatan kali ini diikuti oleh para siswa angkatan ke-14.
Menurut Kepala SMKN 7 Kupang, Mursalin Ngala, S.Pd., kegiatan tersebut tidak seperti perjalanan biasa yang sama seperti dilakukan oleh kebanyakan orang untuk sekadar mencari hiburan. Perjalanan ini berbeda dan penuh dengan arti. Dengan melakukannya, para murid dilatih, dibimbing, dan dibina sehingga mereka memiliki pemahaman, kebugaran fisik dan mental yang menjadi bekal ketika berada di dunia kerja maupun di tengah masyarakat nanti.

“Tujuan kegiatan ‘Long March’ ini, bukan jalan-jalan yang biasa saja, melainkan jalan yang berarti. Artinya anak-anak akan ditempa dan dibina supaya memiliki kemampuan dan keterampilan ketika bekerja di industri maupun saat berada di masyarakat,” ungkap Mursalin Ngala saat membuka kegiatan tersebut, pada Jumat (10/10/2025) di halaman upacara sekolah setempat.
Lebih lanjut, Mursalin mengingatkan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan kegiatan “Long March” ini seperti kedisiplinan, kebersamaan, kesehatan, dan kekuatan. Kedisiplinan yang dimaksud ialah kepatuhan untuk mematuhi aturan dan menghindari pelanggaran agar semua dapat menyelesaikan perjalanan dengan baik.

“Setiap kelompok harus menjaga kedisiplinan dengan baik dan mematuhi apa yang diperintahkan oleh ketua atau pemimpin kelompoknya dan menghindari apa yang dilarangnya. Penting ada ketua supaya ada yang mengorganisir dan terciptanya keseragaman selama perjalanan,” pesan Mursalin.
Selain itu, kebersamaan juga menjadi kunci yang menentukan keberhasilan setiap kelompok. Kebersamaan yang dimaksud adalah sikap toleransi dan saling menolong antara sesama anggota di dalam kelompok. “Kalau ada teman yang butuh bantuan, harus segera dibantu supaya bisa sama-sama sampai di tujuan,” tambahnya.

Mursalin juga menghimbau untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing agar tidak menjadi hambatan bagi anggota kelompoknya. Dengan memastikan kesehatan yang baik, maka setiap kelompok memiliki persiapan dan cukup kekuatan untuk menghadapi segala tantangan dan rintangan yang akan dilalui.
“Kalau ada yang kondisi kesehatannya kurang baik, segera dilaporkan agar tidak menghambat dan menjadi beban bagi yang lain. Sehingga kalau dimulai dengan 12 orang, harapannya juga selesai dengan jumlah yang sama,” ungkap Mursalin.
“Harus punya juga kekuatan. Medannya cukup jauh dan sangat menguras tenaga dan energi. Apalagi dengan cuaca yang panas ini. Saya harap persiapan dan ketahanan yang sudah ditempa selama ini bisa membawa semua orang sampai di titik akhir kegiatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Julian Tahun mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dia sangat senang, karena mendapatkan pemahaman yang baru dalam Pramuka.
“Kegiatan yang paling berkesan bagi saya yaitu pada pos ke-4. Di situ saya dapat banyak hal seperti sandi-sandi dan kedisiplinan dalam Pramuka. Selain itu, saya juga dilatih untuk fokus dalam melakukan sesuatu,” tandas Julian.
Peserta lainnya, Gloria Gomang juga menyampaikan kegembiraannya mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir. Dia mengaku senang bisa memahami tentang 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dari bangun tidur sampai pada tidur malam.

“Saya belajar tentang kedisiplinan dan bagaimana hidup teratur itu merupakan hal yang sangat penting dalam keseharian hidup saya,” jelas Gloria.
Pantauan media ini, peserta “Long March” berjumlah 114 Taruna-Taruni, didampingi oleh sejumlah guru dan anggota Dister Kodaeral 7 Kupang. Para peserta melewati 7 pos pembinaan dan mendapatkan berbagai materi. Kegiatan berakhir tepat di pantai Nunbaun Sabu, ditandai dengan pembagian seragam kepada semua peserta. (Yosi Bataona/rf-red-st)