
Manggarai Barat, SEKOLAHTIMUR.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyerukan pentingnya persatuan, solidaritas, serta perubahan pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi produktif. Seruan ini disampaikannya pada Perayaan Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi Nusa Tenggara Timur yang digelar di Labuan Bajo Waterfront Marina Area, Minggu (21/12/2022) malam.
Dalam sambutannya, selain mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas perjalanan 67 tahun Provinsi NTT, Gubernur Melki juga mengajak masyarakat mengheningkan cipta dan berdoa secara khusus bagi saudara-saudari di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta masyarakat di beberapa wilayah NTT yang terdampak bencana seperti di Lewotobi, dan Nagekeo.
“Usia 67 tahun adalah momen bersejarah bagi kita semua. Kita berkumpul di tengah situasi bangsa dan kondisi alam yang sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, kita harus tetap berdoa, bersiap, dan bersatu untuk menghadapi berbagai potensi bencana alam,” tegas Gubernur Melki.
Gubernur Melki menekankan pentingnya kekompakan dan solidaritas seluruh pimpinan daerah di NTT untuk bekerja sepenuh hati bagi rakyat. Menurutnya, sinergi tujuh pilar pembangunan yang diusung dalam kepemimpinannya merupakan kunci utama dalam mendorong kemajuan dan ketahanan daerah.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menyampaikan visi besar perubahan pola pikir masyarakat NTT, dari yang selama ini cenderung konsumtif menjadi lebih produktif.
“Di usia 67 tahun NTT, kita dorong anak muda dan perempuan untuk mulai berproduksi. Masyarakat NTT harus tanam, panen, olah, kemas, dan jual. Ini harus kita usahakan bersama pengusaha, pemerintah daerah, perbankan, maupun masyarakat sendiri,” ujarnya.
Perayaan puncak HUT ke-67 Provinsi Nusa Tenggara Timur berlangsung meriah di kawasan Labuan Bajo Waterfront Marina Area. Hadir dalam kesempatan tersebut Forkopimda Provinsi NTT, pimpinan instansi vertikal, sejumlah Bupati dan Wakil Bupati se-NTT, Plh. Sekda NTT, Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Barat, pimpinan BUMN dan BUMD, serta masyarakat setempat.
Rangkaian acara diisi dengan pentas seni oleh pelajar dan sanggar seni, yang menampilkan tarian kreasi etnik dan modern, serta penampilan artis-artis lokal yang menyanyikan lagu dari berbagai genre. Suasana khidmat kemudian tercipta melalui doa lintas agama yang dipanjatkan oleh perwakilan setiap agama untuk NTT dan Bangsa Indonesia. (Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemerintah Provinis NTT/rf-red-st)

