ABK Pemula Belajar Proses Berlayar

0
111
Ilustrasi. (maritimnews.com)

BELAJAR BERLAYAR DI LAUT, adalah ide yang tersimpan dalam budi semenjak menjadi taruna jurusan nautika kapal niaga. Selepas lulus, saya melanjukan ide itu dengan bekerja di PT. ASDP FERRY Persero Cabang Kupang. Saya seorang anak buah kapal (ABK) dack. Menurut kebiasaan, para ABK melakukan tanggung jawabnya: melakukan pemuatan, kontrol dalam pemuatan di kapal, dan berfokus pada lasingan (track bale pada pemuatan). Setelah pemeriksan keseluruhan maka kapal siap diberangkatkan dengan tujuan pelayaran yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dalam jadwalnya. Kemudian setelah surat jalan di tangan nahkoda, maka kapal benar benar siap dioperasikan. Dalam melakukan persiapan pelayaran, tentu saja ABK akan melakukan stand by pada haluan dan buritan kapal. Setelah smua tali telah dilepas maka kapal telah diberangkatkan. Tanda dari semuanya ini pada storm kapal sebayak 3 kali pendek, yang berarti kapal telah berlayar.

Pengelaman berlayar sebagai ABK adalah impian banyak orang.Saya sebagai ABK belajar mengenai kehidupan di laut. Belajar berlayar di laut adalah semua hal yang harus dilakukan oleh ABK. Pada saat kapal sudah layar, maka dilakukan pembagian jam jaga (jam dinas). Dalam jam dinas, para awak kapal kita akan melakukan banyak hal. Diantaranya: mengemudi kapal, membaring peta, mengontrol ruang penumpang, memperhatikan arah angin dan arus laut, dan mengisi jurnal pelayaran. Ini semua dapat saya lakukan dengan baik mengingat selama menjadi taruna Pelayaran di SMK Negeri 7 Kupang, saya pernah melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) atau praktik layar selama kurang lebih enam bulan. PKL amat penting, sebagai kelanjutannya untuk bekerja professional di kapal pelayaran.

Setelah semuanya sudah berjalan sesuai jam jaga, maka pasti ada yang namanya pergantian jam jaga orang berikutnya yang distilahkan aplos. Setelah melakukan aplos, hal utama yang harus diperhatikan petugas dinas jaga deck adalah kebersihan anjugan (ruang kemudi). Kemudian kapal berlayar seperti biasanya, sambil perwira jaga dan petugas lainnya memperhatikan penggunaan alat-alat navigasi yag relevan saat dibutuhkan di kapal dan kontrol keliling kapal.

Dan tibalah kapal kita akan melakukan sandar di dermga tujuan. Pastinya para perwira jaga akan melakukan calling agar semua penumpang mengecek dan menyiapkan semua barang bawaan mereka sebelum turun kapal agar tidak ada yang tertinggal atau tertukar dengan milik penumpang lainnya. Dan yang terakhir adalah panggilan kepada semua ABK agar bersiap-siap dalam menata tali tambat kapal untuk dilempar ke petugas yang berada di dermaga. Setelah kapal sandar, tugasnya ABK adalah memandu semua muatan mobil untuk segera turun. Bila semua mobil/kendaraan roda empat dan atau lebih selesai melakukan pembongkaran, barulah disusul turun oleh para penumpang.

Banyak hal yang saya pelajari dari laut untuk menjadi pelaut yang tangguh dan berani. Belajar berlayar mesti di laut, ini berarti bahwa kita belajar mengikuti proses pelayaran kapal. Di balik semua hal tentang pelayaran, ada hal yang paling terpenting sebagai ABK adalah menjaga kesehatan kapal (perawan kapal). Perawatan kapal biasanya dilakukan ketika kapal sedang tidak melakukan pelayaran (off). Perawatan kapal yang dimaksud adalah membersihkan karat-karat kapal dan akan dicat kembali agar tidak timbul laginya karatnya; pencucian kapal, pembersihan kapal secara keseluruhan dan pengasapan dari jamur atau foging. Dan kalaupun karatnya dan kotoran lainnya timbul, pasti dalam jangka waktu yang agak lama setelah kegiatan perawatan kapal tersebut.  Kegiatan perawatan kapal itu biasanya dilakukan oleh semua ABK, yang dibawah pimpinan Serang (kepala satuan kerja).

Belajar berlayar di laut membuat saya mengerti tentang adanya ilmu pelayaran dan pentingnya penerapan ilmu pelayaran ini bukan saja di kapal tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari entah di laut, entah di daratan. Saya menikmati semuanya itu. Berlayar sangatlah indah. Belajar berlayar langsung di kapal laut bukan berarti  kita hanya mengetahui sekitar kapal saja. Akan tetapi seorang ABK Pemula belajar untuk menjaga kebersihan kapalnya dan kebersihan laut yang dilayarinya. Berarti dilarang buang sampah ke laut.

Menjadi seoarang pelaut yang berada di tengah lautan yang luas akan membuat diri kita jaya bertemu dengan gelombang dan hantamannya. Di darat juga kita kaya dengan pembelajaran perjumpaan. Sejak menjadi ABK, saya belajar bahwa, ketika kapal sedang off akan adanya ABK jaga yang berjaga secara bergilir. Mengapa adanya ABK jaga? Karena di saat kapal off dan sandar di dermaga, akan ada kapal yang lain, kapal yang mau melakukan pembokaran atau pemuatan. Jadi fungsi dari adanya ABK jaga adalah untuk memindahkan kapal (sufting) ke dermga yang satunya ataupun berlabuh sambil menunggu kapal tersebut selesai dengan kegiatannya.

Belajar berlayar di laut membuat kita semakin bangga menjadi seorang ABK. Apa yang kita inginkan, semuanya pasti kita ketahui di dunia kelautan. Saya menikmati menjadi seorang pelaut (ABK), di mana saya bisa menikmati indahnya matahari terbenam di sore hari sambil ngopi, di lain waktu sambil berdoa, bisa memasuki pulau-pulau baru yang belum pernah saya lihat. Dan saya dapat mengumpulkan sejumlah uang untuk menata hidup di masa mendatang bahkan berbagi berkat dengan sesama pelaut dan saudara dan sahabat pelaut ataupun yang masuk dalam keluarga pelaut.

Jika engkau tidak terlahir sebagai pelaut maka pastikan bahwa dari keluargamu lahir seorang pelaut. Inilah pemenuhan ide belajar berlayar di laut yang saya rawat semenjak berpakaian PDH biru-biru di SMK Negeri 7 Kupang yang sekarang sementara diwujudkan ide tersebut dengan menjadi ABK pelaut hingga ke jenjang yang tertinggi. Salam korps pelaut muda.

Penulis: Petrus Y. Hilarius Ukat, Alumnus SMKN 7 Kupang Angkatan ke-8, Jurusan Nautika Kapal Niaga

Editor: Patrisius Leu, S.Fil./rf-red-st

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini