LDKS Mengajarkan Kepemimpinan dan Kesidiplinan

0
72
Oleh Elsaday Tude, siswi kelas X SMKN 7, peserta LDKS tahun 2025.

MASIH jelas dalam ingatan saya saat pertama kali mendengar tentang adanya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan bagi Siswa (LDKS) di sekolah. Jujur, awalnya saya merasa sedikit gugup, karena mendengar cerita dari beberapa orang bahwa kegiatan tersebut akan menguras tenaga dan pikiran. Tidak jarang pula peserta harus selalu siap untuk menjalani hukuman tertentu jika melalukan kesalahan tertentu.

Namun, saya tetap bersemangat untuk mengikutinya karena ingin belajar lebih banyak tentang kepemimpinan. Maka saya pun mengiktui kegiatan LDKS itu walaupun diiringi dengan rasa khawatir tentang jenis hukuman apa saja yang akan saya dapat jika melakukan kesalahan.

Beberapa kali mendapatkan hukuman, namun saya sadar bahwa hal itu bukanlah sebuah penyiksaan. Saya tahu bahwa saya menjalani hukuman itu karena kesalahan saya sendiri. Selain itu, yang paling penting ialah saya belajar tentang karakter, kepemimpinan, kedisiplinan, dan Peraturan Baris Berbaris (PBB). Kegiatan ini sangat berguna bagi kami, taruna-taruni agar mempunyai jiwa kepemimpinan.

Setelah mengikuti kegiatan ini, saya merasa lebih percaya diri dan siap mengambil peran kepemiminan di berbagai bidang. Saya juga merasa memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Saya berharap bahwa pengalaman ini dapat membantu saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat membatu saya mencapai tujuan di masa depan.

Melalui kegiatan ini, saya belajar bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memberi perintah, melainkan juga tentang bagaimana memberi motivasi dan membimbing orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Saya juga belajar bahwa kerja sama adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.

LDKS merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Para pematerinya sangat inspiratif. Mereka memberikan banyak motivasi dan semangat bagi saya untuk tidak takut menjadi seorang pemimpin. Inilah pengalaman yang mengubah cara pandang saya tentang kepemimpinan. Sekarang saya merasa lebih siap untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi bagi masyarakat.

Saya pun mengatakan kepada diri saya: Teruslah belajar dan meningkatkan diri. LDKS hanya awal dari perjalanan saya sebagai seorang pemimpin. Masih banyak hal yang perlu untuk dipelajari dan diperbaiki. Berkotribusilah bagi masyarakat, karena itulah tugas pemimpin. Terapkanlah nilai-nilai yang diajarkan di saat ini, di dalam kehidupan sehari-hari. Tetaplah rendah hati dan tidak sombong, sebab menjadi pemimpin belum tentu lebih baik dari orang lain. Tanamkanlah rasa peduli dan empati terhadap orang lain. (Editor: Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini