Lestarikan Budaya, Dinas PK TTS Gelar Lomba Upacara Adat Perkawinan

0
485
Dokumentasi kegiatan.

TTS, SEKOLAHTIMUR.COM — Dalam rangka melestarikan adat dan budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), melalui Bidang Kebudayaan menggelar Lomba Upacara Adat Perkawinan bagi Para Pelajar Jenjang SD dan SMP se-Kabupaten TTS. Lomba tersebut berlangsung pada Sabtu, 22 November 2025 di Hotel Timor Megah Soe.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa S. Benu, S.H., dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, lomba tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah dalam melestarikan nilai-nilai budaya daerah, khususnya adat dan tradisi masyarakat TTS yang kaya akan simbol, tata cara, serta filosofi luhur.

“Upacara adat perkawinan bukan sekadar prosesi seremonial, tetapi juga merupakan wadah pendidikan moral, etika, penghargaan terhadap anak-anak dan keluarga, serta keselarasan hidup dalam masyarakat,” ungkapnya.

Musa Benu menegaskan, melalui perlombaan tersebut, nilai-nilai budaya ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga berkarakter, berbudaya, dan memiliki rasa bangga terhadap identitas sebagai anak TTS.

“Kepada anak-anakku peserta lomba, saya berpesan, bertandinglah dengan penuh sportivitas, tampilkan yang terbaik, dan jadikan kegiatan ini sebagai kesempatan untuk belajar, melatih kepercayaan diri, serta memahami akar budaya kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Musa Benu menegaskan, kebudayaan merupakan identitas tempat jati diri tumbuh, serta wadah pewarisan nilai dan kearifan dari generasi ke generasi. Perkembangan zaman yang begitu cepat, menurutnya, kerap membuat generasi muda semakin jauh dari akar budaya sendiri. Karena itu, kegiatan seperti lomba upacara adat perkawinan menjadi sangat penting sebagai sarana untuk mengenalkan sekaligus menghayati adat istiadat yang penuh makna tentang hormat, kebersamaan, dan tanggung jawab.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh SD dan SMP yang telah mempersiapkan peserta didik dengan penuh dedikasi guna mengikuti perlombaan ini,” kata Musa Benu.

Ia pun berharap agar para peserta mampu menunjukkan pemahaman dan praktik nilai-nilai budaya luhur, karena kemenangan bukanlah tujuan utama, melainkan proses belajar, bekerja sama, dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah.

Dokumentasi kegiatan.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, yang juga sebagai Ketua Panitia, Okran Betty, dalam laporannya menyampaikan, lomba tersebut digelar sebagai bagian dari upaya melestarikan kekayaan budaya bangsa, khususnya tradisi upacara adat perkawinan warisan leluhur.

“Budaya harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda mengenal dan memahami akar budaya mereka. Saat ini, nilai budaya kita mulai memudar,” tandasnya.

Dijelaskannya, penilaian dalam lomba tidak hanya berfokus pada kemampuan menampilkan prosesi adat, tetapi juga pada kreativitas, kerja sama tim, dan keberanian peserta dalam menunjukkan identitas tradisi budaya masing-masing.

“Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi sekaligus memperkuat rasa bangga terhadap keberagaman budaya Indonesia, khususnya budaya di TTS tercinta,” harapnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan bahasa daerah serta ritual adat kepada para pelajar SD dan SMP di TTS, sekaligus menjadi tolok ukur komitmen dalam melestarikan budaya daerah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya adat dan budaya sebagai identitas yang harus dijaga.

Adapun peserta lomba kategori SD terdiri atas tujuh sekolah, yaitu: 1. SD GMIT Soe 1, 2. SD Negeri Hane, 3. SD Inpres Kobelete, 4. SD Inpres Oenali, 5. SD Inpres Sekip, 6. SD Inpres Oekamusa, dan 7. SD Inpres Nefotes. Sedangkan kategori SMP diikuti oleh tiga sekolah, yaitu: 1. SMP Negeri Sakteo, 2. SMP Negeri Naip, dan 3. SMP Negeri Boentuka. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini