TTS, SekolahTimur.Com – Sebanyak lima sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam Gugus Singa Noebeba, sukses mengikuti geladi bersih ANBK yang berlangsung di SMA Negeri Saenam, Desa Noebeba, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS, pada Selasa (26/10/2021). Lima SD tersebut yakni, SD Negeri Noefanu, SD Inpres Noebeba, SD Inpres Nitus, SD Inpres Lotaen, dan SD GMIT Lasi.
Ketua Gugus Singa Noebeba, Oktofianus Tenistuan, mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan ANBK di SMA Negeri Saenam karena lokasi sekolah masing-masing tidak terjangkau jaringan internet serta kekurangan sarana pendukung seperti laptop dan komputer. Karena itu dalam geladi bersih ANBK ini, lanjutnya, lima sekolah tersebut menggunakan fasilitas yang ada di SMA Negeri Saenam.
“Lima SD mengikuti ANBK di sini karena di lokasi sekolah kami tidak ada jaringan internet sehingga sangat menyulitkan untuk pelaksanaan ANBK. Selain itu jaringan internet juga masih terkendala, juga fasilitas penunjang seperti komputer atau laptop, karena itu kami menumpang di SMA Negeri Saenam,” ungkapnya.
Khusus di Gugus Singa Noebeba, lanjut Oktofianus, terdapat 9 sekolah. Dari jumlah tersebut, jelasnya, sebanyak 4 sekolah melaksanakan ANBK di sekolah lainnya, sementara 5 sekolah mengikuti ANBK di SMA Negeri Saenam dengan jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak 89 orang.
Dirinya berharap agar ada perhatian dari pemerintah kabupaten dan provinsi, juga pemerintah pusat terkait kendala yang dialami pihaknya. Kendala tersebut yakni, fasilitas penunjang seperti jaringan internet dan juga alat-alat TIK sehingga ke depan semua sekolah yang ada bisa melaksanakan ANBK di sekolah masing-masing.
“Dalam menghadapi Asesmen Nasional para guru telah menyiapkan peserta didik dengan pemberian materi terkait AKM itu sendiri dan juga memberikan pendampingan kepada peserta didik dalam mengoperasikan laptop. Walaupun hal baru bagi mereka namun bisa untuk mengoperasikan laptop maupun komputer yang ada,” tambahnya.
Sementara itu Kepala SMA Negeri Saenam, Kehi I. M. Th. Tefnaba, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa sebagai sekolah yang berdekatan, pihaknya sangat mendukung para guru dan peserta didik SD yang ada untuk terus meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
“Kami pun mengakui bahwa ketersediaan sarana prasarana yang ada masih kurang memadai karena gedung kami yang masih darurat, tetapi itu tidak menjadi penghalang bagi kami guna menyukseskan ANBK yang diikuti oleh para peserta didik SD,” tuturnya.
Kehi berharap agar pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS dapat membuat pemetaan kebutuhan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan peralatan TIK. Hal ini penting agar bantuan yang diberikan benar-benar menyentuh kebutuhan yang ada di sekolah sehingga dapat menunjang berbagai kegiatan baik KBM maupun peningkatan kualitas pendidikan secara umum.
“Saya juga berharap agar pemerintah bisa memperhatikan khusus terkait dengan jaringan internet agar semua sekolah yang berlokasi di pelosok pun juga bisa terjangkau dengan internet agar guru maupun peserta didik juga tidak ketinggalan dengan informasi-informasi terbaru,” pungkasnya. (Lenzho Asbanu/red)