Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – SMP Montessori Kupang menggelar Pentas Seni bertema “The Farmer”, Senin (10/01/2022) di sekolah setempat. Pentas Seni ini menampilkan karya-karya kreatif dari para peserta didik.
Kepala SMP Montessori Kupang, Armando Soriano, S.S., M.Hum., kepada media ini menyampaikan, kegiatan pentas ini juga dimaksudkan sebagai awal periode pendidikan di semester yang baru, dan sekaligus menunjukkan situasi kontekstual yang dialami di Nusa Tenggara Timur (NTT) secara khusus di Pulau Timor, yang sedang berada dalam musim penghujan.
Hujan, tuturnya, merupakan perayaan berahmat dan punya arti penting bagi orang-orang Timor. Demikian juga, hujan punya hubungan erat serta bermakna bagi seorang petani.
“SMP Montessori Kupang membuat kegiatan namanya ‘the farmer’, yang kami sebut sebagai perayaan pergantian semester dan bersamaan dengan musim hujan. Biasanya dalam tradisi orang Timor, ada yang namanya perayaan musim hujan. Musim hujan itu menjadi waktu yang penting. Kemudian, kalau di sekolah ada yang namanya pergantian semester dan pas juga dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Tapi tradisi di sekolah kita, tidak ada perayaan khusus Natal dan Tahun baru, jadi kita cenderung melakukan perayaan yang sifatnya umum, tapi bila berdekatan dengan perayaan tertentu akan disertakan juga di situ,” jelasnya.
Pertunjukan ini, lanjut Armando, menjadi wadah dan media bagi peserta didik untuk mengekspresikan bakat-bakat mereka seperti bernyanyi, menari, dan bermain drama. Tak hanya itu, sekolah juga memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas dan lingkungan sekolah sebagai galeri lukisan-lukisan seni rupa.

“Kegiatan ‘the farmer’ ini adalah hasil kreatifitas dari panitia, dan ini menjadi kegiatan besar yang pertama kali bagi sekolah ini. Biasanya kami hanya melakukan kegiatan-kegiatan kecil, misalnya valentine, hari guru dan perayaan-perayaan nasional lainnya. Kegiatan ini menjadi wadah bagi anak-anak yang punya bakat; menyanyi, menari, bermain drama dan juga memamerkan karya-karya seni rupa mereka di sini,” tandasnya.
Ketua Panitia Kegiatan, Christine N. R. Kolle, S.Pd., mengungkapkan pentas ini merupakan perayaan sukacita yang bersentuhan langsung dengan kenyataan hidup demi membangun suasana persaudaraan. Melalui kegiatan ini, peserta didik kiranya menjiwai semangat hujan dan bahagia dalam mengikuti semester yang baru.
“Dalam pikiran saya, tema pentas yang paling cocok untuk menghubungkan situasi yang saat ini terjadi, hujan dan hijaunya pohon, identik dengan kehidupan seorang petani (‘The Farmer’). Hujan itu menyuburkan dan membawa berkat bagi banyak orang. Kemudian barulah saya mulai memodifikasi kata ‘The Farmer’ menjadi fun activity, memorable dan together, artinya kegiatan ini mengandung sukacita yang selalu di ingat oleh peserta didik dalam memupuk rasa persaudaraan yang semakin kuat untuk mengawali semester yang baru. Ini juga menjadi bentuk apresiasi bagi karya-karya dan bakat-bakat yang dimiliki oleh peserta didik,” tuturnya. (Yosi Bataona/ rf-red-st)