Perpusnas RI Gelar Bimtek Nasional Literasi

0
98
Tangkapan layar bimtek bertema “Implementasi Literasi Informasi Berbasis TI untuk Mendukung Ekosistem Digital Pendidikan Perguran Tinggi”.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Pusat Pembinaan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menggelar Bimbingan Teknis Nasional secara daring pada Rabu – Kamis, 24 – 25 Agustus 2022. Bimtek bertema “Implementasi Literasi Informasi Berbasis TI untuk Mendukung Ekosistem Digital Pendidikan Perguran Tinggi” tersebut diikuti lebih dari 60 pustakawan dan tenaga perpustakaan dari sejumlah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutannya, Ketua FPPTI Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mesakh A. P. Dethan mengatakan bahwa visi FPPTI adalah menjadi wadah kerja sama perpustakaan perguruan tinggi yang berkarakter, unggul, berintegritas, terpercaya dan mempunyai reputasi di tingkat nasional, regional dan internasional.

Sebagai salah satu bentuk perwujudan visi tersebut, lanjut Mesakh, FPPTI bekerja sama dengan Perpusnas RI menyelenggarakan kegiatan bimtek nasional ini. “Dengan harapan bahwa pustakawan dan tenaga perpustakaan perguruan tinggi mampu mengaplikasikan keterampilan literasi informasi dalam ekosistem digital pendidikan perguruan tinggi serta meningkatkan peran dalam ekosistem kerjanya,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, Dr. Opong Sumiati mengatakan bahwa perpustakaan merupakan sarana belajar sepanjang hayat dimana semua orang bisa menjadikannya sebagai tempat berdiskusi, menuangkan ide dan gagasan, serta bertukar pikiran untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Untuk mendukung semua itu, maka diperlukan pustakawan dan tenaga perpustakaan yang berkualitas.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa situasi dunia yang semakin maju ini membawa juga banyak perubahan dalam pola dan praktik-praktik kehidupan, salah satunya terkait dengan kegiatan belajar mengajar. Saat ini pembelajaran dilakukan secara online (dalam jaringan).

“Pustakawan dan tenaga perpustakaan yang bekerja di institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi pada dasarnya memiliki peran dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah pelatihan atau bimbingan teknis bagi pustakawan dan tenaga perpustakaan agar dapat lebih berperan dalam ekosistem pembelajaran saat ini,” tandasnya.

Pemateri pertama, Lis Setiowati yang mendampingi kelas A menyampaikan bahwa dalam meningkatkan keterampilan literasi informasi, peserta harus mengenal beberapa aplikasi penting yang akan membantu pustakawan dan tenaga perpustakaan dalam bekerja.

“Bahwa inovasi itu perlu sehingga seorang pustakawan dapat membantu perguruan tinggi dalam mendapatkan informasi tepat, cepat dan akurat,” ujarnya.

Sementara itu, Dhama Gustiar Baskoro yang mendampingi kelas B mengharapkan kegiatan tersebut membawa perubahan bagi seluruh peserta dalam bekerja. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk bangun, bangkit dan keluar dari zona nyaman yang bisa memenjarakan diri dari inovasi, serta membuat seorang pustakawan dan tenaga perpustakaan mati secara ide dan motivasi.

“Bahwa dalam era digital ini, cara-cara lama (manual) perlu diubah demi peningkatan kualitas pelayanan, nya. Berinovasilah, terus belajar demi perubahan ke arah yang lebih baik. Kuncinya, changes, perubahan. Berubah secara pola pikir, minset. Lebih baik berbuat hal kecil tetapi membawa perubahan yang baik daripada berbuat hal besar tetapi tidak ada perubahan,” tandasnya. (Primus/Yosi/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini