Jakarta, SEKOLAHTIMUR.COM – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek menyelenggarakan Lokakarya Pertemuan Penulis Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024 pada tanggal 27 Juni – 1 Juli 2024 di Hotel Le Meridien Jakarta.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, Ph.D., yang diwakili oleh Plh. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hafidz Muksin, M.Si.
Dalam arahannya, Hafidz Muksin menyampaikan apresiasi kepada para penulis terpilih, juga kepada para dewan juri yang telah rerlibat dalam proses seleksi hingga terselenggaranya pertemuan penulis tersebut. Ia pun menyebut para penulis terpilih sebagai mitra penting Badan Bahasa dalam upaya menghadirkan buku bacaan bermutu.

“Kami ingin memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu/Bapak sekalian karena Badan Bahasa kalau harus bekerja sendiri tidak akan bisa menghasilkan karya luar biasa. Pegawai kami hanya 1.113 saja di seluruh indonesia. Untuk menghasilkan karya luar biasa, tidak mungkin, jadi prinsip kami adalah kolaborasi. Jadi saya anggap 293 yang hadir di sini adalah sebagai keluarga Badan Bahasa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hafidz Muksin juga menyampaikan tiga pesan penting dari Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bagi para peserta kegiatan. Pertama, penulisan buku bacaan literasi sudah dimulai sejak tahun 2016.
“Jangan sampai sekali-kali menurunkan derajat dan kualitas hasil tulisan. Kenapa, karena ini bukan hal baru, sudah kita lakukan terus-menerus dan Mas Menteri telah memberikan apresiasi melalui program merdeka belajar. Karena yang dinamakan buku bacaan bermutu itu adalah buku yang sangat digemari oleh anak-anak, bukan buku yang dinyakatan baik oleh kita,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Hafidz Muksin, perlu ilustrasi yang betul-betul sesuai dengan konteks yang dibangun dalam cerita, tidak dibuat-buat atau bahkan menggunakan teknologi yang saat ini berkembang, atau meniru karya orang lain. Hal ini penting agar sesuai dengan perkembangan anak-anak.

“Kedua, harus menanamkan integritas, memberikan edukasi atau unsur pendidikan di dalam setiap narasi dengan dilandasi inisiasi atas kreatifitas pengembangan diri dan sekaligus fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Kita tentu tidak ingin anak-anak kita nantinya tidak memiliki jiwa-jiwa yang berintegritas yang menjadi pilar dalam profil pelajar pancasila,” ujarnya.
“Ketiga, Bapak dan Ibu sekalian adalah sebagai penerima manfaat atas program literasi dari Badan Bahasa, dan tentu program ini merupakan program yang diperjuangkan betul. Jadi semangatnya, tolong manfaatkan dengan baik,” tandasnya.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, kegiatan tersebut dihadiri oleh 293 penulis terpilih dari seluruh Indonesia. Mereka adalah penulis untuk 350 naskah jenjang B1, B2, B3, dan D yang telah melewati tahap seleksi oleh dewan juri Badan Bahasa. Adapun 350 naskah tersebut diseleksi dari total 1.822 naskah yang diterima panitia. (RF/rf-red-st)