Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ende Adakan Bimtek Literasi Budaya

0
245
Pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Budaya: Revitalisasi Bahasa Daerah bahasa Ende, Lio, dan Nage.

Ende, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka meningkatkan penguasaan bahasa daerah di kalangan generasi muda di Kabupaten Ende, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Budaya: Revitalisasi Bahasa Daerah bahasa Ende, Lio, dan Nage.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kemampuan anak-anak dalam berbahasa daerah Ende, Lio, dan Nage saat ini terbatas pada bahasa pasar atau bahasa komunikasi sehari-hari. Hal ini ditambah dengan fakta bahwa sikap bahasa generasi muda terhadap bahasa daerah cenderung negatif atau malu menggunakan bahasa daerah dalam komuikasi sehari-hari.

Penyampaian materi oleh Pangkul Ferdinandus (Widyabasa Ahli Muda-Kantor Bahasa NTT).

Mengambil konsep Merdeka Belajar Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah, kegiatan ini menghadirkan 30 orang guru SD dan SMP dari tiga wilayah bahasa daerah di Kabupaten Ende. Kegiatan Bimtek Literasi Budaya dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ende pada tanggal 12—14 September 2024.

Kegiatan dibuka dan ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ende Maltidis Mensi Tiwe, S.E., M.Si., Akt. Adapun narasumber kegiatan yaitu Pangkul Ferdinandus (Widyabasa Ahli Muda-Kantor Bahasa NTT), Donatus Watu (Ketua Forum Adat Mosalaki), Albert Bisa (Budayawan Ende), Agustinus Seto (Budayawan; Pengawas SD).

Suasana kegiatan.

“Kegiatan Bimtek Literasi Budaya ini adalah upaya Dinas P dan K terutama Bidang Kebudayaan untuk melestarikan bahasa daerah yang ada di Kabupaten Ende. Sejak Januari 2024, kami terus berkoordinasi dengan Kantor Bahasa Provinsi NTT agar ada program kegiatan yang bisa dikolaborasikan untuk memajukan budaya dan bahasa daerah di Ende,” kata Mensi Tiwe dalam sambutannya saat membuka kegiatan.

“Kami terus membuka diri untuk setiap program yang masuk ke wilayah kami. Kolaborasi dan sinergisitas adalah kunci dalam memajukan pendidikan di daerah,” ujarnya.

Suasana kegiatan.

Selama kegiatan berlangsung, para guru belajar bagaimana menghasilkan karya berbahasa daerah dalam pembelajaran di kelas. Bersama narasumber, para guru diajak menggali kembali kearifan lokal budaya Ende, Lio, dan Nage melalui puisi, cerita rakyat, pidato, komedi tunggal, dan tembang tradisi (nyanyian dan tarian). Setelah pelatihan, para guru utama diharapkan mampu mengimplementasikan praktik baik pembelajaran bahasa daerah kepada para siswa di sekolah.

Pada bulan November 2024 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende akan menyiapkan ruang apresiasi bagi siswa siswi dalam Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Kabupaten Ende. Hal ini sebagai praktik baik pengimbasan MB 17: Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kantor Bahasa NTT sebagai pengelola program Merdeka Belajar Episode 17 membantu menyiapkan petunjuk teknis FTBI sehingga tujuan kegiatan dapat tercapai dengan baik. (Pangkul Ferdinandus/rf-red-st)

Foto bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini