Sumba, SEKOLAHTIMUR.COM – Unicef Indonesia melalui Kantor Perwakilan NTT dan NTB berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan literasi khususnya literasi kelas awal di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dukungan tersebut diwujudkan dalam kegiatan bertajuk Pelatihan Literasi Kelas Awal untuk Guru dan Kepala Sekolah Dasar di dua kabupaten di pulau Sumba.
Dua kabupaten tersebut yakni Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada tanggal 21 – 25 Oktober 2024, dan Kabupaten Sumba Timur pada tanggal 28 Oktober – 1 November 2024. Peserta kegiatan yakni 16 sekolah (SD) sasaran per kabupaten yang terdiri atas kepala sekolah dan empat guru kelas rendah. Kegiatan ini juga melibatkan koordinator pengawas dan pengawas sekolah dasar masing-masing kabupaten.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Daya, Wilhelmus Yohanes Mali, S.P., dalam arahannya saat membuka kegiatan di aula Hotel Sinar Tambolaka, Senin (21/10/2024), menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan yang dimotori oleh Unicef tersebut. Pasanya, aspek literasi dan numerasi d Kabupaten SBD masih rendah berdasarkan hasil asesmen nasional.
“Rapor pendidikan Kabupaten SBD masih sangat rendah khususnya dalam hal kemampuan literasi dan numerasi. Hal ini menjadi PR kita bersama. Pertanyaannya satu, sabagaimana kita meningkatkan kualitas standar pelayanan minimal,” ungkapnya.
Karena itu ia berharap agar kegiatan ini membawa perubahan terutama dalam peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
“Lewat kegiatan ini minimal ada perubahan. Saya mohon pengalaman para narasumber dapat disampaikan kepada para peserta. Terus terang kami ingin bangkit dan berubah. Kami ingin juga sejajar dengan daerah,” ujarnya.
“Kepada para peserta saya harapkan betul-betul menyimak, mempelajari, dan menerapkan di lingkungan satuan pendidikan masing-masing. Kita harus bangkit dan harus mau berubah. Tidak ada kata lain selain harus mau berubah dan harus dilakukan dengan ikhlas. Seperti ikhlas kita hadir bersama, duduk bersama, berlatih bersama di tempat ini,” tandasnya.
Apresiasi Tinggi kepada Unicef
Kegiatan literasi kelas awal yang dilaksanakan oleh Unicef mendapat respon positif dari pemerintah daerah setempat. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sumba Timur, Erwin Pasande, S.Sos., saat membuka kegiatan di aula Asrama Pewarta Injil Redemptoris, Senin (28/10/2024).
“Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya karena Unicef masih punya perhatian serius kepada Sumba Timur, bagaimana kita meningkatkan mutu pendidikan dengan program yang sudah kita kerjasamakan selama kurang lebih enam bulan sampai dengan Desember nanti. Selain 16 SD ini ada juga 40 PAUD sasaran yang sudah pelatihan beberapa hari yang lalu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Erwin Pasande menyentil minat baca anak-anak yang menurutnya berpengaruh pada kemampuan literasi dan numerasi. “Ada persoalan besar dalam literasi. Hasil survei menunjukkan bahwa rendahnya literasi anak Indonesia itu karena minat membaca yang kurang. Dari 1000 anak Indonesia, hanya 1 yang gemar membaca”.
Hal tersebut, ungkapnya, merupakan persoalan dan tantangan besar bagi semua pihak termasuk para guru yang ada di satuan pendidikan. Menurutnya, harus dilihat bersama, apa persoalan anak-anak tidak punya minat membaca. Apakah sarana dan prasarananya masih kurang? Ataukah buku-buku bacaan masih kurang? Ataukah akses untuk mendapatkan fasilitas itu masih kurang juga?
“Bagaimana cara dan kiat kita untuk meningkatkan minat baca perserta didik? Saya kira itu tugas kita semua. Caranya bagaiman tentu banyak. Contoh, perpustakaan itu jangan sampai penuh dengan laba-laba? Anak-anak mau masuk saja geli. Mau duduk saja di perpustakaan, debunya banyak. Tidak ada daya tarik ruang perpustakaan agar anak-anak masuk untuk membaca. Kalaupun perpustakaannya sudah tertata dengan baik, buku-bukunya yang kurang menarik. Ini mungkin menjadi PR kita bersama untuk kita benahi,” ujarnya.
“Saya berkeliling ke sekolah-sekolah dan memang saya temukan seperti itu. Bahkan ada perpustakaan yang tidak pernah dibuka. Kalau seperti itu bagaimana kita bisa meningkatkan minat baca anak-anak? Bagaimana bisa kita meningkatkan kemampuan literasi? Kalaupun anak-anak kita bisa membaca, dia hanya bisa menyambung kata demi kata, tapi memahami, itu agak sulit kalau tidak punya minat untuk membaca. Itu persoalan yang harus kita selesaikan bersama,” urainya.
Erwin Pasande pun berharap agar narasumber bisa berbagi dengan peserta sehingga para guru dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak di tiap satuan pendidikan. “Persoalan yang lain, kita tidak pernah melalukan kerja sama dengan orang tua untuk bagaimana bersama-sama mendorong anak-anak supaya punya minat untuk membaca. Itu yang perlu kita sikapi ke depan bapak ibu sekalian,” kata Erwin.
“Ke depan yang kita lakukan adalah bagaimana mengimplementasikan, menerapkan literasi yang efektif dan menarik perhatian peserta didik. Kalau guru hanya memimpin pembelajaran, seperti di jalan tol saja, tidak ada hambatan, lurus terus tidak ada rintangan, bagaimana anak punya perhatian dan kemauan untuk mengikuti pembelajaran itu. Guru harus punya kemampuan untuk bagaimana dia harus kreatif,” tandasnya.
Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi Unicef dan pemerintah kabupaten setempat didukung oleh pemerintah Australia. Hadir sebagai narasumber yakni Rina Harawati (Yayasan Papua Mandiri), Nur Rokhima, M.Pd. (Unimuda Sorong), Robertus Fahik, M.Si. (YASPENSI), dan Ishak Bana, S.T. (BPMP Provinsi NTT).
Selama kegiatan, peserta mendapatkan berbagai materi tentang literasi dan numerasi, serta pembahasan rapor mutu pendidikan. Tidak hanya teori, peserta pun langsung didampingi oleh tim narasumber dalam melakukan simulasi tiap sesi materi serta menyusul rencana tindak lanjut. (tim/rf-red-st)