
Jakarta, SEKOLAHTIMUR.COM – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Lokakarya Penulisan Bahan Bacaan Literasi Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 25 – 29 Agustus 2025 di hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta, diikuti oleh 177 penulis se-Indonesia, pemenang sayembara penulisan bahan bacaan literasi tingkat nasional yang berlangsung sejak Juni 2025.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin mengapresiasi para penulis yang sebelumnya telah mengikuti sayembara dan menyisihkan ribuan penulis lainnya dalam proses seleksi naskah.

“Saya sangat bangga dengan Bapak/Ibu sekalian karena saya yakin inspirasi yang Bapak/Ibu tuangkan dalam konsep cerita ataupun ilustrator yang menggambarkan apa yang menjadi fokus cerita, ini tentu menjadi satu bagian penting bagaimana dari cerita tersebut, dari gambar tersebut dapat menarik hati anak-anak untuk bisa membaca,” ungkapnya.
“Karena salah satu permasalahan rendahnya literasi di Indonesia adalah minat baca yang kurang, dan ternyata minat baca yang kurang tersebut karena tidak adanya sumber bacaan yang mudah didapatkan. Yang kedua, ada sumber bacaan namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh anak-anak,” tambahnya.

Karena itu, Hafidz Muksin menyampaikan pesan kepada para penulis agar benar-benar memperhatikan cerita dan ilustrasi dalam karyanya, sesuai tema yang telah ditentukan. Selain itu, ia juga meminta para penulis untuk menghindari hal-hal negatif dalam penulisan cerita, dan menjadikan kegiatan ini sebagai mometum untuk belajar bersama.
“Tolong untuk lakukan sensor mandiri, tentu dari hal-hal yang nantinya dapat menimbulkan yang tidak baik di masyarakat atau pembaca, baik dari sisi yang bertentangan dengan ras, agama, perilaku yang tidak sopan, dan sebagainya, baik dalam cerita atau dalam kata-kata atau bahasa maupun dalam gambarnya,” tandasnya.
“Di sini adalah tempat pembelajaran. Tolong untuk saling belajar, sehingga praktik baik yang ada di teman-teman semuanya, kita jadikan sebagai ilmu yang saling memberikan manfaat. Di sini bukan lagi tempat untuk bersaing namun untuk saling berbagi karena ilmu dibagikan tidak akan pernah berkurang namun justru bertambah,” ujarnya.

Lebih lanjut Hafidz Muksin menekankan, literasi tidak sekadar membaca namun dapat memahami apa yang menjadi bahan bacaannya dan juga dapat mengimplementasikan apa yang dibacanya. Literasi, tegas Hafidz Muksin, menjadi fondasi seseorang untuk dapat meraih ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk dapat meningkatkan daya pikir, daya kreatif dan inovatif.
“Jadi teman-teman semuanya, saya harapkan tidak hanya pandai menulis namun juga harus pandai menginisiasi agar tulisan yang teman-teman tulis itu dibaca. Caranya, kita harus mulai dari kita sendiri, tidak hanya rajin menulis tetapi juga rajin membaca, dan tularkan kebiasaan-kebiasaan itu agar menular kepada anak-anak kita semua,” tandas Hafidz Muksin.
Acara pembukaan Lokakarya Penulisan Bahan Bacaan Literasi Tahun 2025 tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo (Penanggung Jawab), Kepala Bidang Peningkatan dan Penguatan Literasi, Hidayat Widiyanto (Ketua), dan anggota panitia dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Hadir pula tim juri sayembara sekaligus mentor bagi para penulis dalam lokakarya tersebut, yakni Benny Rhamdani, Ary Nilandari, Barbara Eni (jenjang C), Naidi Atika Zundaro, Ridwan, dan Noor H. Dee (jenjang B3). (*tim/rf-red-st)

