Ketua DPW PPNI NTT Ajak Perawat Lembata Adaptif terhadap Teknologi dan Menjaga Jiwa Pelayanan

0
24
Pose bersama dalam kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) III DPD PPNI Kabupaten Lembata, Selasa (28/10/2025) di Olympic Ballroom & Resto, Lewoleba.

Lembata, SEKOLAHTIMUR.COM – Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Lembata menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) III pada Selasa (28/10/2025) di Olympic Ballroom & Resto, Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Musda yang mengusung tema “Sinergi Perawat dan Teknologi Kesehatan Menuju Transformasi Pelayanan Prima” itu dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, tokoh profesi kesehatan, serta Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI NTT bersama tim peninjau.

Turut hadir pula Wakil Bupati Lembata, Ketua DPRD Lembata, Ketua Tim Penggerak PKK, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan, pimpinan rumah sakit pemerintah dan swasta, organisasi profesi kesehatan lainnya, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lembata, sesepuh perawat, serta para ketua Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI se-Kabupaten Lembata.

Sabinus B. Kedang: Teknologi Tak Akan Pernah Menggantikan Hati Seorang Perawat

Ketua DPW PPNI NTT, yang diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK), Sabinus B. Kedang, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Lembata atas dukungan dan kemitraan yang selama ini dibangun dengan profesi perawat.

Sambutan Ketua DPW PPNI NTT yang diwakili Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK), Sabinus B. Kedang.

Menurutnya, kehadiran Wakil Bupati bersama jajaran pemerintahan dalam Musda tersebut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan kesehatan di Lembata berjalan dengan baik.

Dalam sambutannya, Sabinus mengingatkan bahwa pelaksanaan Musda bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, yang seharusnya menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan solidaritas di tubuh PPNI.

“Semangat Sumpah Pemuda itu sejalan dengan semangat perawat Indonesia yang terus bergerak dalam harmoni, bersatu dalam pengabdian, dan berjuang untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.

Sabinus juga menilai tema Musda kali ini sangat relevan dengan arah transformasi pelayanan kesehatan nasional yang berbasis teknologi. Ia menegaskan bahwa perawat di era digital harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Teknologi hanyalah alat bantu. Ia bisa mempercepat dan mempermudah pekerjaan, tetapi tidak akan pernah menggantikan hati dan empati seorang perawat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sabinus mendorong agar para perawat terus meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan formal dan non-formal, seperti pelatihan, workshop, seminar, hingga pendidikan ke jenjang profesi ners atau ners spesialis.

“Peningkatan kapasitas bukan sekadar tuntutan zaman, tetapi kebutuhan agar kita tetap relevan dan kompeten dalam melayani masyarakat,” tambahnya.

Sabinus juga mengingatkan bahwa Musda bukan sekadar forum seremonial, melainkan momentum refleksi dan peneguhan komitmen profesionalisme, integritas, dan solidaritas antarperawat.

Dokumentasi kegiatan.

“Kami percaya, sejawat perawat Lembata memiliki potensi besar. Dengan semangat Lamaholot—tana alep, wae lodo, tana ledo—satu hari, satu tekad, untuk kesejahteraan bersama, kita bisa menghadirkan wajah PPNI yang semakin kuat, bermartabat, dan relevan bagi masyarakat,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta Musda.

Kontribusi dan Harapan DPD PPNI Kabupaten Lembata

Ketua DPD PPNI Kabupaten Lembata, Gregorian Pratama Hurek Making, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ketua DPW PPNI NTT bersama seluruh tamu undangan. Ia melaporkan berbagai kontribusi DPD PPNI Kabupaten Lembata selama periode kepengurusannya, mulai dari dukungan penanganan COVID-19, keterlibatan dalam respon bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok, partisipasi dalam kegiatan sosial seperti donor darah, skrining kesehatan di sekolah dan desa, hingga peran aktif dalam tim AMP-SR dan kredensial tenaga perawat di fasilitas kesehatan.

Gerry Making juga menegaskan komitmen organisasi dalam mendukung penanggulangan penyakit menular, termasuk TBC, yang menjadi fokus kegiatan pra-Musda kali ini.

“Organisasi ini adalah tempat belajar tentang tanggung jawab, kepemimpinan, dan arti kebersamaan. Pemimpin sejati bukan diukur dari lamanya ia memimpin, tetapi dari seberapa besar manfaat yang ia berikan,” ujarnya.

Wakil Bupati Lembata: Kolaborasi Kunci Peningkatan IPM

Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, S.Sos, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas profesi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, termasuk bidang kesehatan.
Ia mengapresiasi langkah-langkah nyata PPNI Lembata yang telah menunjukkan sinergi positif dengan pemerintah daerah.

Dokumentasi kegiatan.

Menurutnya, pembangunan kesehatan memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di angka 68,4. Karena itu, ia mendorong agar Musda menjadi ruang untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendukung visi dan misi pembangunan daerah.

“Jaga nama baik organisasi. Beda pendapat itu hal biasa, tapi satukan perbedaan sebagai kekuatan untuk memajukan PPNI di Lembata,” pesannya.

Musda III: Momentum Regenerasi dan Penguatan Perawat Lembata

Ketua Panitia, Yustina Maria Ohe Koban, melaporkan bahwa Musda III diikuti oleh 100 peserta dari enam DPK PPNI di wilayah kerja Kabupaten Lembata. Ia menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut, termasuk para donatur, rumah sakit, organisasi masyarakat, dan para tenaga kesehatan.

Dengan semangat kebersamaan, Musda III diharapkan melahirkan pengurus baru DPD PPNI Kabupaten Lembata periode 2025–2030 yang visioner, adaptif terhadap teknologi, dan berkomitmen pada pelayanan prima bagi masyarakat Lembata. (Saverinus Suhardin/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini