Yosua Sang Pemimpin (Refleksi Tokoh Berdasarkan Teks Yosua 1-24)

1
306
Oleh Patrisius Leu, S.Fil., Guru Penulis SMKN 7 Kupang, Anggota Komunitas Secangkir Kopi (KSK) Kupang.

Pengantar

Bangsa Israel dikenal sebagai umat pilihan Allah yang hidup setia menaati hukum dan perintah TUHAN sebagai warisan dari Abraham bapa leluhur mereka, dengan Musa, dan dengan Yosua. Orang Isrel itu, terdiri atas dua belas suku bangsa, yakni suku Ruben, suku Simeon, Suku Yehuda, suku Zebulon, Suku Benyamin, suku Dan, suku Asyer, suku Gad, suku Naftali, suku Isakhar, suku Yusuf, dan suku Lewi.

Dua belas suku ini sangat taat dan setia menjalankan Hukum TUHAN, maka Allah pun menyertai dan membimbing mereka, memberikan kemenangan dalam peperangan, serta memberikan tanah pusakanya (Yos.3:3). Allah ingin agar perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya itu tetap lestari, dan supaya mereka jangan menyimpang kepada allah lain. Maka Allah memanggil Yosua bin Nun, menggantikan Musa yang telah lanjut usia.

Yosua adalah seorang prajurit muda yang perkasa dalam perang, ia penuh dengan roh dan kebijaksanaan (Yos.1:2). Ia memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan maju berperang menaklukan bangsa-bangsa asing dan akhirnya menduduki tanah yang dijanjikan TUHAN kepada nenek moyang bangsa Israel yaitu tanah Kanaan (Yos.1:8-9).

Setelah bangsa Israel masuk tanah terjanji, Yosua pun wafat di kota Timnat-Serah pada usia 110 tahun, lebih mudah 10 tahun dari Musa yang wafat pada usia 120 tahun. Di bawah kepemimpian Yosua, kedua belas suku bangsa Israel taat beribadah kepada TUHAN, Allah.

Kesetiaan Allah akan Perjanjian-Nya dalam Kepemimpinan Yosua

TUHAN, Allah bangsa Israel merupakan fokus setiap peribadatan dan inspirasi bagi mereka untuk menguduskan diri bagi Allah (Yos.3:5; 5:2) dan untuk dapat hidup bahagia. Dengan berbuat begini, bangsa Israel menyenangkan Allah, dan Allah berkenan tinggal di tengah-tengah mereka. Allah, menunjukkan kehadiran-Nya di hadapan orang Israel melalui beberapa peristiwa alami, di antaranya: Air sungai Yordan dikeringkan (Yos.3:14-17), perlindungan Balatentara TUHAN (Yos.5:14), petunjuk dan siasat perang dari Allah serta Allah ikut berperang menaklukan kota Yerikho (Yos.6:3-5, 18-20; 8:1-2; 11:6), matahari dan bulan berhenti beredar selama satu hari sampai bangsa Israel mengalahkan musuh-musuhnya (Yos.10:12) yaitu suku Makeda, Libna, Lakhis, Gezer, Eglon, Hebron, dan Debir. Dengan berbuat begini, Allah mau menunjukkan kepada bangsa Israel dan kepada semua bangsa di dunia bahwa Ia berkuasa atas segala sesuatu, dan supaya umat manusia mengabdi kepada-Nya, dan takut akan Dia (Yos.4:23-24).

Allah juga menginginkan agar mereka tetap setia kepada-Nya supaya mereka, kaum Israel tetap menang dalam perang; supaya amarah-Nya jangan menimpa mereka (Yos.7:1), dan supaya mereka jangan mati dirajam (Yos.7:25-27) tetapi tetap hidup sebagai umat pilihan yang setia kepada-Nya. Kaum israel yang dipimpin Yosua menunjukkan kesetiaan dan terima kasih mereka kepada Allah dengan mendirikan mezbah untuk mempersembahkan korban bakaran, korban sajian, korban curahan, korban penghapus dosa, dan korban keselamatan (Yos.22:23) sebagai ungkapan bahwa mereka mengakui bahwa TUHAN itulah Allah.

Allah selalu menyertai umat Israel terutama dalam kepemimpinan Yosua. Yosua menunjukkan kepahlawanannya dengan menaklukan ketiga puluh satu raja negeri asing, antaralain: Raja negeri Yerikho, Ai, Yerusalem, Hebron, Yarmut, Lakhis, Eglon, Gezer, Debir, Geder, Horma, Arad, Libna, Adulam, Der, Makeda, Betel, Tapuah, Hefer, Afek, Lazaron, Madon, Hasor, Simron, Meron, Akhsaf, Taanakh, Mengido, Kadesy, Yoknaem, Goyim, dan Tirza (Yos.12:9-24). Kemenangan yang diperoleh ini bukan hasil kekuatan bangsa Israel semata, tetapi oleh sebab Allah yang berperang bagi bangsa Israel, Dialah TUHAN, Allah Israel, Dialah Panglima Perang Israel.

Kepahlawanan Yosua terbukti juga ketika ia berhasil mempersatukan duabelas suku bangsa Israel dan memberikan tanah pusaka Kanaan kepada mereka, kecuali suku Lewi sebab milik pusakanya ialah TUHAN, Allah Israel (Yos.13:14,33). Di tanah Kanaan ini, Yosua mengingatkan kembali bangsa Israel agar mereka: tetap mengasihi TUHAN Allah, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengkuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya, dan berbalik kepada-Nya degan segenap hati dan dengan segenap jiwa (Yos.22:5).

Penutup

TUHAN itu Allah Israel, Dialah yang telah menuntun nenek moyang orang Israel dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda dan mukjizat besar di hadapan mata bangsa Israel dan telah melindungi mereka sepanjang jalan yang mereka tempuh (Yos.24).

Melalui Yosua, Allah memperbaharui kembali perjanjian-Nya dengan bangsa Israel supaya mereka jangan bergaul dengan bangsa-bangsa asing, jangan mengakui allah mereka, bersumpah demi allah mereka dan beribadah kepada allah orang asing itu, jangan kawin mengawini dengan bangsa asing dan bergaul dengan mereka, sebab TUHAN itu Allah yang cemburu. Apabila ketetapan dan peringatan ini dilanggar, maka akan ada malapetaka dan kebinasaan bagi kaum israel.

Allah pun akan berpaling dari mereka, IA tidak akan lagi berperang dan menghalau bangsa asing di depan orang Israel, bahkan negeri yang diduduki orang Israel akan diserahkan kepada bangsa lain (Yos.23). TUHAN, Allah Israel itu Allah yang Kudus, Allah yang cemburu dan Allah yang Maharahim, Dialah juga yang telah berperang bagi kaum Israel (Yos.23:3,10).

1 KOMENTAR

  1. Allah dlm perjanjian lama digambarkan sebagai Allah yg mudah marah dan pencemburu. Satu pertanyaan refleksi: secara logika sederhana, tanah Kanaan adalah milik bangsa Kanaan. Apa pendasaran bahwa itu tanah yg dijanjikan oleh Yahwe kpd nenek moyang mereka Abraham? Wassalam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini