Pemkab Malaka Apresiasi Program “Hananu di Batas Negeri” Yaspensi – Pertamina Foundation

0
456
Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH., M.H.

Kab. Malaka, SEKOLAHTIMUR.COM Pemerintah Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengapresiasi program “Hananu di Batas Negeri” yang diusung Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) dengan dukungan Pertamina Foundation. Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH., M.H., mengungkapkan, dirinya mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti program Yaspensi ini.

“Saya selaku kepala daerah tentu sangat men-support kegiatan-kegiatan positif, apalagi sifatnya mempromosikan Kabupaten Malaka. Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ‘Hananu di Batas Negeri’ ini, harapan saya semoga kegiatan ini berhasil,” ungkap Simon saat diwawancarai media ini beberapa waktu lalu di Rumah Jabatan Bupati Malaka.

Simon Nahak melanjutkan, secara geografis Kabupaten Malaka memiliki keistimewaan yakni berbatasan langsung (darat dan laut) dengan Timor Leste dan Australia. Selain itu, sambungnya, Kabupaten Malaka dari kacamata budaya dan seni dipandang memiliki keunikan, karena memiliki kesamaan dalam hal budaya dan seni dengan Distrik Suai di negara Timor Leste.

“Khusus Kabupaten Malaka berbatasan langsung dengan dua negara, yaitu Timor Leste dan Australia. Dengan Timor Leste ada batas darat dan lautnya, sementara batas lautnya dengan Australia. Dan ini keunikan dan keistimewaan dari Kabupaten Malaka, sebab di beberapa daerah perbatasan Indonesia, rata-rata tidak berbatasan langsung dengan dua negara,” tuturnya.

Ia melanjutkan, “Keistimewaan lain dari Kabupaten Malaka itu, satu budaya dengan Distrik Suai. Meskipun sudah ada batasnya, tetapi secara budaya dan seni kami tidak ada batas. Mengapa demikian? Karena budayanya satu, antara lain; ada orang lain yang mengenal tarian Likurai, namun bagi orang Malaka dengan Distrik Suai tentu kenal dengan istilah Bibliku. Saya lebih cenderung memberi nama Bibliku, karena Bibliku itu alat yang dipakai untuk menari Likurai, jadi keduanya satu kesatuan.”

Simon juga menambahkan, kegiatan ini seharusnya melibatkan negara tetangga di Distrik Suai, karena dapat meningkatkan jiwa nasionalis dan internasionalis. Menurutnya, program “Hananu di Batas Negeri” sifatnya multinilai, sebab di dalamnya ada pendidikan karakter, budaya dan juga dapat meningkatkan pariwisata di Kabupaten Malaka.

“Jadi dengan kegiatan bertema ‘Hananu di Batas Negeri’ ini, saran saya kalau boleh diikutsertakan juga anak-anak dari Distrik Suai, karena Hananu (bernyanyi) yang adalah bahasa Malaka itu juga dikenal oleh Distrik Suai, namun tidak hanya itu, rata-rata hampir semua orang Timor Leste juga mengenal istilah Hananu ini,” tandasnya.

“Saya justru mengimbau kalau ingin mengadakan kegiatan supaya ada rasa nasionalis dan internasionalis. Saya pikir tidak kalah penting kalau kita undang teman-teman di Distrik Suai agar turut ambil bagian. Dan event ini, harapan saya kerja samanya jangan hanya dengan pendidikan dan kebudayaan, plus Pariwisata. Jadi, sekali melangkah dua tiga pulau terlampaui. Mengapa demikian? Karena kegiatannya multi, tidak hanya mono di budaya. Ini kan juga untuk pendidikan karakter yang memberikan kepada kita kesempatan yang begitu bagus, sehingga dikolaborasikan saja antara pendidikan dan kebudayaan ditambah juga dengan pariwisata,” pungkas Bupati Simon.

Pendidikan Karakter, Pelestaran Budaya, dan Potensi Pariwisata

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka, Yohanes Klau, S.IP., M.M., mengungkapkan, program “Hananu di Batas Negeri”yang diusung Yaspensi sejalan dengan program Dinas PK Kabupaten Malaka khususnya dalam peningkatan pendidikan karekter dan pelestarian budaya-budaya di Kabupaten Malaka.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malaka

“Saya secara pribadi dan lembaga mendukung penuh Yaspesnsi yang bekerja sama dengan Pertamina Foundation melalui kegiatan ini dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang dapat meningkatkan dan menguatkan kemampuan berbahasa Indonesia untuk anak-anak di perbatasan NKRI, dalam hal ini di Kabupaten Malaka, yang rencananya akan dilakukan di SMKN Kobalima,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Kabupaten Malaka memilki banyak ragam budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dimana banyak terdapat versi dari semua wilayah atau suku. “Misalnya, Bidu, Haksoke, Akabeluk, Lakmerin, Likurai dan Bidu Taismutin yang sementara lagi viral, sementara digiatkan melalui sekolah-sekolah agar budaya-budaya ini tidak hilang. Dinas PK punya kewajiban untuk mendalami, lalu menyampaikan kepada sekolah-sekolah melalui program yang ada berupa kearifan lokal atau pendidikan karakter,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka, Aloysius Werang, SH., MM., mengatakan, program “Hananu di Batas Negeri” Yaspensi telah membantu memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Malaka. Ini merupakan dukungan agar Malaka dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.

“Kami sangat mendukung penuh dan bangga terhadap Yaspensi yang lahir sebagai pemenang kompetisi Pertamina Fondation tahun 2021, yang juga membantu kami dalam rangka mengangkat pariwisata Kabupaten Malaka sebagai salah satu daerah perbatasan NKRI. Mudah-mudahan dengan event ini, pariwisata di Malaka semakin terkenal dan bisa bersaing dalam level nasional maupun internasional,” ungkapnya.

“Ada juga beberapa destinasi pariwisata yang akan dikembangkan menjadi ikon seperti Pantai Motadikin, Pantai Lo’o Dik, Pantai Raihenek dan beberapa event budaya yang menjadi pertunjukkan kami. Dan kami juga harap agar event ini, bisa kita kolaborasikan dengan Pemkab Malaka dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk mengangkat potensi-potensi pariwisata di daerah perbatasan ini,” pungkasnya.

Kadis Pariwisata Kabupaten Malaka

Sebelumnya diberitakan, proposal berjudul “Hananu Sebagai Metode Peningkatan Kemampuan Berbahasa Indonesia Anak-Anak Perbatasan NKRI Kabupaten Malaka Provinsi NTT” (Hananu di Batas Negeri) mengantarkan Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) keluar sebagai salah satu pemenang dalam Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2021 yang diselenggaran Pertamina Foundation. Hal ini tertera dalam Surat Keputusan Nomor 034/PF-KPF/SK/X/2021, tanggal 28 Oktober 2021 perihal Pemenang Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda 2021. (Yosi Bataona/ rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini