“Hananu di Batas Negeri” Tingkatkan Nasionalisme di Perbatasan NKRI

0
144
Pose bersama panitia dan peserta "Hananu di Batas Negeri" pada penutupan kegiatan di aula SMKN Kobalima, Sabtu (26/02/2022).

Kab. Malaka, SEKOLAHTIMUR.COM – Kegiatan “Hananu di Batas Negeri” yang digagas Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) di aula SMK Negeri Kobalima telah berakhir pada Sabtu (26/02/2022). Acara penutupan ditadai dengan pentas seni yang menampilkan berbagai kreatifitas peserta.

Kepala Badan Pengelolah Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi NTT, Drs. Petrus Seran Tahuk menyebut, kegiatan “Hananu di Batas Negeri” sangat berkaitan erat bahkan sejalan dengan tujuan pemerintah dalam berupaya meningkatkan rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan, salah satunya melalui upaya peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia di daerah perbatasan.

“Kami menaruh perhatian serius sejak awal atas program ini, karena program ini sangat bermanfaat dan menunjang program-program pemerintah yang terkait dengan program pengelolahan kawasan perbatasan, yang salah satunya ialah peningkatan rasa nasionalisme, rasa kebangsaan dan tentunya rasa cinta kepada bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia,” ungkap Petrus Seran Tahuk melalui rekaman suara yang diterima panitia, Sabtu (26/02/2022).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa program tersebut dapat membangun relasi sosial yang lebih baik antara sesama bangsa maupun dengan negara Timor Leste sebab secara budaya, bahasa, historis dan peradaban, masyarakat kedua kawasan perbatasan masih memiliki hubungan yang dekat.

“Lebih lanjut, Bahasa Indonesia akan menjadi sarana komunikasi untuk membangun hubungan peradaban kebangsaan, dan tentu akan berdampak pada pola relasi sosial dalam menunjang ekonomi serta berbagai aspek di kawasan perbatasan. Kami dari BPPD semakin terinspirasi untuk membuat program-program peningkatan bahasa Indonesia, melalui gagasan yang diusung Yaspensi ini, dan berharap pemerintah daerah, provinsi dan pusat, serta Pertamina Foundation dapat mendorong keberlanjutan program ini,” tandasnya.

Mencintai Ibu Malaka

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yaspensi, Marianus S. Ndewi, S.Pd., M.M., mengajak semua peserta yang hadir untuk memaknai seluruh rangkaian acara, cukup dengan mencintai Malaka layaknya mencintai seorang Ibu.

“Bagaimana memaknai tiga hari ini, bagaimana memaknai ‘Hananu’, bagaimana memaknai kebersamaan kita, cukup dengan mencintai seorang ibu. Tentang ‘Hananu’, ini sebenarnya tentang perayaan cinta dan perayaan makna kehidupan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Marianus menyakini bahwa seluruh peserta telah memahami maksud, tujuan dan hasil yang mau dicapai. ‘Hananu’, tandasnya, telah menjadi milik orang Malaka dan Malaka akan selalu menjadi awal kisah tentang ‘Hananu’.

“Saya rasa maksud, tujuan, hasil, dan rencana proyek-proyek, kita semua sudah memahaminya selama tiga hari ini. Dari materi di hari pertama, dan workshop di hari kedua pampai hari ketiga ini. Kami mengharapkan manfaat dari kegiatan kita ini, bukan melihat Yaspensi-nya. ‘Hananu’ ini sudah menjadi milik Malaka, biarkan kami pergi ke tempat lain untuk membawa semangat dari sini dan kami akan bercerita tentang kita semua, dari Malaka ini, dari tempat ini dan dari hari ini,” ujarnya. (Yosi Bataona/ rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini