Tenun Ikat Jadi Salah Satu Program Ekskul di SMPN Satap Nefotes

1
601
Kepala SMP Negeri Satap Nefotes, Hendra Sa'u, S.Pd.

TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Untuk melestarikan budaya tenun ikat bagi generasi muda khususnya peserta didik, SMP Negeri Satu Atap Nefotes yang berlokasi di Desa Bijaepunu, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menjadikan tenun ikat sebagai salah satu program ekstrakurikuler.

Kepala SMP Negeri Satap Nefotes, Hendra Sa’u, S.Pd., yang ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (5/3/2022) menyampaikan bahwa untuk meningkatkan serta mendorong bakat dan minat para peserta didik, pihak sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang bagi semua peserta didik untuk memilih jenis ekskul yang ada sesuai hobi masing-masing.

“Kami di SMP Negeri Satap Nefotes memberikan dukungan serta motivasi kepda para peserta didik yang ada untuk meningkatkan setiap potensi yang dimiliki. Karena itu melalui kegiatan ekstrakurikuler ada beberapa program yang ada di antaranya, Tenun Ikat, Sepak Bola, Bola Voli, Teater, Musikalisasi Puisi, pembuatan tempe tahu dan beberapa kegiatan lainnya. Jadi kami memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk memilih sesuai bakatnya masing-masing,” ungkapnya.

Suasana ekskul tenun ikat.

Khusus untuk tenun ikat, lanjut Hendra, yang menjadi kendala yakni alat dan bahan. Karena itu untuk menunjang keberlangsungan program tenun ikat yang ada maka dipinjam alat-alat menenun dari masyarakat sekitar dan semuanya dapat berjalan dengan lancar.

Hendra juga menyampaikan bahwa setiap program ekskul yang ada di sekolah sudah diberikan tugas kepada setiap guru yang ada. Dirinya berharap agar para guru yang mendampingi anak-anak dalam kegiatan ekskul mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Guru pendamping ekskul tenun ikat.

Sementara guru pendamping, Adriana Modok dan Ety M. F. Tse, kepada media ini menyampaikan bahwa khusus untuk tenun ikat ada 10 peserta didik yang bergabung. Mereka didampingi oleh satu orang sebagai mentor.

Ety juga menyampaikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler baru berjalan normal kurang lebih selama sebulan akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Ia berharap agar pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. (Lenzho Asbanu/ rf-red-st)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini