Manggarai, SEKOLAHTIMUR.COM – Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Manggarai.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada 22 Februari 2022.
Bahasa Manggarai merupakan salah satu dari lima bahasa yang direvitalisasi di Nusa Tenggara Timur bersama empat bahasa lainnya yaitu bahasa Dawan, bahasa Kambera, bahasa Rote, dan bahasa Abui.
Pelatihan Guru Utama Berbahasa Manggarai melibatkan 60 guru SD dan SMP dari Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat dan dibuka secara resmi oleh Heribertus Ngabut, S.H., selaku Wakil Bupati Manggarai pada Selasa (2/8/2022) di hotel Revayah Ruteng.
Dalam sambutannya, Heribertus Ngabut menyampaikan tentang pentingnya mempelajari kembali bahasa Manggarai.
“Maka untuk goet-goet Manggarai itu harus perlu dilatih sedemikian rupa. Mengapa ini harus diketahui, dipahami dan harus dipelajari sekali lagi? Supaya kita jangan menjadi orang asing di negeri kita sendiri” ungkap Heribertus Ngabut.
Heribertus Ngabut pun berharap agar para peserta bisa mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dan membagikan pengalaman tersebut kepada peserta didik di sekolah masing-masing.
“Kiranya kegiatan pelatihan bisa bermanfaat untuk kita semua dan setelah itu kita bisa berbagi dengan anak anak didik kita di sekolah masing-masing,” imbaunya seraya menutup sambutannya.
Sementara itu Kepala Kantor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Elis Setiati, S.Pd., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan akhir dari kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Manggarai adalah terwujudnya sikap positif penutur muda bahasa Manggarai.
“Tujuan akhir dari revitalisasi bahasa ini dimaksudkan para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah menciptakan ruang kreatifitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerahuntuk mempertahankan bahasanya, serta menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah itu,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Manggarai, dan Kepala Dinas Pendidikan Manggarai Barat, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Manggarai Timur juga turut menghadiri dan mendukung kegiatan tersebut. Masing-masing kepala dinas dan perwakilannya menyampaikan materi terkait regulaasi dan dukungan pemerintah daerah untuk merevitalisasi bahasa Manggarai.
Acara tersebut dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada pemerintah Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai apresiasi atas kerja sama yang baik dari pemerintah kabupaten di tiga kabupaten tersebut dalam rangka program Merdeka Belajar ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah.
Pelatihan Guru Utama Berbahasa Manggarai dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 2—5 Agustus 2022 di Hotel Revayah Ruteng. Materi yang disampaikan para Maestro, Felix Edon dan Armin Bell terdiri dari menulis cerpen, mendongeng, dan mengenalkan Goet Manggarai, serta menggali potensi sastra lokal.
Pelatihan Guru Utama diharapkan dapat menghasilkan maestro-maestro baru di setiap sekolah, yang nantinya akan mengembangkan pembelajaran bahasa dan sastra daerah untuk diterapkan di lingkungan sekolah. Dalam kegiatan ini, diharapkan para guru SD dan SMP yang menjadi peserta dapat merealisasikan program Merdeka Belajar episode ke-17 yakni Revitalisasi Bahasa Daerah dengan mengimplementasikan pengajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik. (Rafly/rf-red-st).