RD. Frengki Kopong: Karya Tulis Tingkatkan “Scientia” Calon Imam

0
164
Kepala SMA Seminari St. Rafael Kupang, RD. Frengki Kopong, Pr.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kepala SMA Seminari St. Rafael Kupang, RD. Frengki Kopong, Pr., menyampaikan, sebagai sekolah yang dikhususkan untuk mempersiapkan para calon Imam, sekolah tersebut juga menjalankan dua model kurikulum yakni Kurikulum SMA dan Kurikulum Seminari. Hal tersebut disampaikan RD. Frengki Kopong ketika ditemui media ini, Senin (06/03/2023) di sekolah setempat.

Menurutnya, karya tulis merupakan bagian penting untuk memenuhi tuntutan Kurikulum Seminari yakni pada pelajaran Jurnalistik dan Public Speaking (JPS). Produk tersebut selain untuk meningkatkan literasi peserta didik, juga untuk meningkat aspek Scientia dan salah satu syarat bagi peserta didik kelas XII untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dalam pendidikan calon Imam.

“Kalau pelajaran SMA itu umum seperti; matematika, Bindo, PPKN, Sejarah, Geografi dan sebagainya. Tapi untuk Seminari itu ada 4 mata pelajaran yakni; Bahasa Latin, Kitab Suci, Sejarah Gereja dan JPS. JPS tahun ini tidak lagi menggunakan bentuk soal pilihan ganda maupun esai melainkan dengan karya tulis,” ungkap RD. Frengki.

“Selain sebagai sebuah gerakan untuk meningkatkan literasi peserta didik tetapi juga merupakan salah satu syarat untuk masuk di pendidikan dan pembinaan calan Imam di tahap berikutnya, di Tahun Orientasi Rohani (TOR),” tambahnya.

RD. Frengki menerangkan, mekanisme pelaksaan pengujian terhadap karya tulis peserta didik, dibagi secara per-kelompok dengan penguji yang sama sesuai tema yang dipilih dan dilaksanakan sesudah ujian sekolah yang umum.

“Mekanisme ujiannya terjadi hanya satu hari dengan sistem kelompok. Orang yang membina itu yang sama, pembimbing yang sama, penguji yang sama menghadirkan katakanlah 5 siswa, dihadirkan sekaligus dan diuji saat itu. Jadi dibagi secara bertahap sampai selesai kelempok siswa itu,” ujar RD. Frengki.

SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang

“Kita kesulitan dalam membagi waktu. Karena soal waktu ujian yang ditetapkan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat Kota Kupang memutuskan, ujian sekolah itu tanggal 27 Maret – 1 April. Tapi karena sekolah kita ini sekolah khusus dan memiliki 2 kurikulum, maka ujiannya dimulai serentak untuk SMA dan selesai sesudah Paskah tanggal 11 – 13 April itu mata pelajaran Seminari dan ujian karya tulis,” jelasnya.

Lebih lanjut RD. Frengki mengungkapkan bahwa karya tulis yang dihasilkan tersebut adalah pencapaian yang harus dipenuhi oleh peserta didik, yang sejalan dengan visi dan misi Seminari dalam mempersiapkan calon imam yang berpikir kritis, sistematis, dan logis.

“Kita masih butuh banyak dukungan dan pembenahan terutama dalam fasilitas serta sarana-prasarana dan juga rutinitas hariannya. Pencapaian yang utama dan terutama yaitu dia bisa mencapai visi dan misi Seminari yang berkaitan dengan aspek pembinaan, yang disebut dengan Scientia. Jadi melatih anak supaya bisa berpikir kritis, menganalisa dan lain sebagainnya,” ungkap RD. Frengki.

“Hasil seperti itu yang bisa dituangkan dalam bentuk karya tulis. Selain daripada itu, adalah capaiannya bahwa supaya dia bisa menjadikan hal itu sebagai bekal di tingkat pendidikan berikutnya. Karena di tingkat pendidikan berikut itu, pembinaan calon Imam juga tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan literasi seperti ini,” pungkasnya. (Yosi Bataona/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini