
TTS, SEKOLAHTIMUR.COM – Dalam rangka mendukung pendidikan vokasi di sekolah, SMK Negeri 1 Soe membangun kerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM). Bentuk kerja sama tersebut tertuang dalam MoU yang ditandatangani oleh Kepala SMK Negeri 1 Soe, Eduard Alle, S.Pd., bersama Hadmarto HRGA Div. head PT MPM dan Zeffi Muh. Ihrami SHEP Officer PT MPM, yang berlangsung pada Rabu (15/8/2023) di sekolah setampat.
Kepala SMK Negeri 1 Soe, Eduard Alle, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, kelas industri SMK merupakan salah satu program pemerintah melalui Kemendikbudristek RI yang digulirkan untuk membantu SMK belajar langsung proses di dalam dunia industri.
“Program ini merupakan agenda utama dari direktorat pendidikan vokasi bahwa saat ini memang harus sudah mengubah mindset dan berorientasi pada keberhasilan peserta didik nya. Tidak hanya sekadar lulus dan memiliki ijazah, tetapi juga bagaimana alumni SMK tersebut mesti unggul dan terdepan, bukan saja kompetensi tetapi juga karakter,” ungkapnya.
“Untuk mewujudkan kelas industri ini, sekolah tidak sendirian, tetapi harus adanya kerja sama antara industri dan dunia pendidikan. Kerja sama ini sangatlah penting mengingat banyak sekali lulusan SMK yang membutuhkan penyerapan tenaga kerja ke dunia industri dengan tepat dan sesuai dengan standar kompetensi. Jika hari ini PT. AHM bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Soe, Maka sudah dipastikan bahwa hasil atau output dari SMKN 1 Soe bisa terserap dengan baik dan sesuai standar industri,” lanjutnya.
Edu menjelaskan, ruang lingkup perjanjian kerja sama tersebut meliputi 10 poin yakni: 1. Sinkronisasi kurikulum sekolah untuk memenuhi kebutuhan industri sesuai kesepakatan dan ketentuan yang berlaku; 2. Melakukan kerja sama kelas industri melalui penyediaan pembelajaran TBSM lanjutan di SMKN Negeri 1 Soe; 3. Penyediaan tenaga pengajar dan kurikulum pembelajaran TBSM lanjutan; 4. Penyediaan Pelatihan dan sertifikasi untuk guru dan peserta didik di SMK Negeri 1 Soe; 5. Kegiatan praktik kerja (Magang) peserta didik; 6. Kunjungan industri; 7. Teaching factory (Tefa); 8. Sertifikasi Peserta Didik; 9. Perekrutan sesuai ketentuan yang berlaku; dan 10. Evaluasi secara berkala.
“Hadiah terindah bagi SMK Negeri 1 Soe pada HUT ke-78 RI pada tahun 2023 adalah penandatanganan MoU antara SMK Negeri 1 Soe dengan PT AHM. Kerja sama ini pada kompetensi keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM),” ujarnya.
“Kami warga SMK Negeri 1 Soe berharap agar kompetensi keahlian TBSM ini semakin berkembang dalam binaan PT AHM sebagai mitra industri dengan komitmen bersama bahwa mengedepankan pelayanan prima dalam menumbuhkembangkan potensi dan bakat peserta didik, ini merupakan hadiah terindah bagi kami,” tambahnya.
Edu berharap, dalam program kelas industri tersebut para peserta didik kompetensi keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor tidak hanya menguasai materi saja tetapi juga dapat fokus dalam mempraktikkan apa yang dipelajari secara langsung di industri.
Di akhir sambutannya, Eduard Alle menyampaikan terima kasih kepada PT AHM, MPM Motor, Dinas PK NTT, Pemkab TTS, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, orang tua peserta didik, guru, pegawai, dan semua stakeholder terkait yang telah memberikan dukungan demi kemajuan SMK Negeri 1 Soe.
Baru Dua SMK di NTT Jadi Binaan PT AHM
General Manager of Corporate Communication PT AHM, Ahmad Muhibudin, dalam sambutannya menyampaikan, di provinsi NTT baru ada dua sekolah (SMK) yang menjadi binaan PT AHM.
“Untuk Provinsi NTT ini baru ada dua SMK yang menjadi binaan kami PT AHM. Dengan adanya penandatanganan MoU hari ini maka SMK Negeri 1 Soe merupakan SMK yang ke-707 di seluruh wilayah Indonesia, dan sekolah kedua di Provinsi NTT,” ungkapnya.

“Untuk menjadi sekolah binaan PT AHM memng tidak mudah, tentunya melalui berbagai prosedur yang dilewati. Karena itu kita harus sama-sama mendukung pengembangan vokasi di sekolah ini, baik itu sarana prasarana, dan juga harus memiliki guru-guru yang kompeten. Kami dari PT AHM akan melakukan pelatihan juga kepada guru yang ada. Karena itu antara kami PT AHM dengan sekolah harus memiliki knowledge dan sistem yang setara, sehingga anak-anak yang kita ajari juga sama kualitasnya baik di Surabaya, Aceh, maupun anak-anak di Soe ini kualitas harus sama dalam penguasaan keterampilan mereka,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut Ahmad Muhibudin, juga mendapat dukungan dari MPM, karena itu untuk anak-anak ada tiga jalur yang harus ditempuh, pertama, bisa bekerja di AHAS, itu bisa diterima jika memiliki sertifikat kompetensi itu menjadi prioritas. Kedua, melanjutkan studi. Jadi, setiap tahun diadakan vestival vokasi yang mana acara ini diikuti oleh anak-anak SMK se-Indonesia. Dari 707 sekolah binaan yang ada akan mengirimkan pesertanya untuk berkompetisi, jadi yang juara 1 nanti akan diberikan beasiswa secara full untuk lanjut studi di Politeknik Astra.
“Ketiga, wiraswasta. Jika adik-adik punya semangat untuk berwiraswasta dalam hal ini pengusaha bengkel, itu harus dimulai dari sekarang. Tiga jalur yang disiapkan ini tidak gampang karena itu harus belajar dengan giat,” harapnya.
Ia juga mengingatkan pihak sekolah untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan, karena MoU tersebut tidak berlanjut untuk selamanya, sewaktu-waktu bisa dicabut jika anak-anak merugikan nama sekolah.
“Kalau anak-anak terlibat tawuran, itu akan mengancam kerja sama ini. Semoga dengan kerja sama yang telah dibangun ini menjadi awal bagi generasi muda berprestasi di tingkat nasional,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Ddinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Si., yang diwakili oleh Koordinator Pengawas SMK/SLB Kabupaten TTS, Jeremias Pelle, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada SMK Negeri 1 Soe yang telah membangun kerja sama dengan PT Astra Honda Motor.
“Kita bersyukur karena momen pendidikan saat ini untuk kurikulum merdeka menuntut kita untuk terus melaju demi Indonesia Maju, NTT Bangkit, NTT Sejahtera, dan TTS yang hebat ini sudah dimulai di SMK Negeri 1 Soe,” ungkapnya.
“Kerja sama ini adalah untuk mengkoneksikan program merdeka belajar untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mana untuk SMK harus ada dunia industri dan dunia usaha, itu harus bekerja sama,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada PT AHM yang sudah hadir di TTS guna mendukung pendidikan vokasi. Budaya industri adalah disiplin, karena itu disiplin adalah hal utama untuk ada dalam program setiap kompetensi yang ada.
“Kami berharap kerja sama yang telah dibangun ini terus berlanjut juga dengan sekolah lain yang memilki kompetensi keahlian yang sama,” harapnya.
Hadir dalam pemandangan MoU tersebut Hatmarto HRGA Div. head PT MPM, Ratna Tri Hartati Deputy head learning and development department PT MPM, Azizah – Corporate Communication PT MPM, Zeffi Muh. Ihrami SHEP Officer PT MPM, Valeri Himu: Marketing Communication Event, mantan Bupati TTS, Paul Mella, Asisten III Setda TTS, Linda Fobia, Korwas SMK/SLB Kabupaten TTS Jeremias Pelle, Rektor Institut Pendidikan Soe, Arit Bilik, Kepala SMK Negeri 1 Soe, Eduard Alle, para guru dan peserta didik SMK Negeri 1 Soe.
Usai penandatangan MoU, dilakukan pengresmian gedung Teknik dan Bisnis Sepeda Motor serta penyerahan donasi dari PT AHM berupa 1 unit sepeda motor Honda Beat, alat praktik dan piping sistem bengkel TBSM Honda. (Lenzho Asbanu/rf-red-st)