BPMP NTT Beri Apresiasi Keberhasilan GSS di Sekolah Binaan

0
375
Kegiatan Refleksi GSS oleh BPMP NTT.

Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Sepanjang tahun 2024, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPMP NTT) melalui program PDM (PAUD, Dasar, dan Menengah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang sekarang telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) melalui lima pilar di 96 sekolah binaan di 22 kabupan/kota di seluruh NTT jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK), Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Kepala BPMP NTT, Herdiana, dalam kegiatan Refleksi dan Evaluasi Gerakan Sekolah Sehat dan Pengumpulan Cerita Praktik Baik pada Kamis – Sabtu, 7 – 9 November 2024 di Sylvia Hotel Kupang, menyampaikan, Gerakan Sekolah Sehat merupakan revitaliasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang sudah ada di sekolah.

“Gerakan sekolah sehat merupakan revitalisasi dari apa yang sudah ada di sekolah untuk program kesehatan sekolah. Gerakan sekolah sehat menambah trias UKS menjadi lima pilar. Pilar pertama sehat bergizi, kedua sehat fisik, ketiga sehat jiwa, keempat sehat imunisasi, dan kelima sehat lingkungan. Gerakan ini yang telah kita laksanakan sejak tahun 2022 sampai 2024 di sekolah yang berbeda dengan tujuan memberikan dampak yang meluas kepada seluruh sekolah kita di provinsi NTT,” kata Herdiana.

Herdiana menambahkan, dalam kegiatan refleksi dan evaluasi ini juga secara parallel dilakukan kegiatan Sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) No. 81 Tahun 2024 tentang Penganekaragaman Hayati Pangan Berbasis Potesi Lokal kepada para Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi oleh Direktur Penganekaraman Konsumsi Pangan dari Badan Pangan Nasional (BPN), Rinna Syawal.

“Di masa transisi pemerintah ini, kita coba selangkah lebih cepat untuk merespon prioritas program yang akan dilakukan pemerintahan baru. Salah satunya adalah Makan Siang Bergizi. Kita harapkan pangan lokal menjadi salah satu prioritas yang perlu diperhatikan. Baik untuk menu makan maupun pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, selain proses pembelajaran dilakukan konteks keanekaragaman hayati berbasis lokal bisa berjalan, sampai pada dampak pendidikan yang lebih meluas untuk peningkatan ekonomi masyarakat dalam mengembangkan pangan lokal dimaksud,” jelas Herdiana.

Penanggung Jawab/Lead PDM Program GSS Pusat, Minhajul Ngabidin mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan dan keberhasilan gerakan sekolah sehat di NTT.

“NTT merupakan provinsi keenam yang berhasil melakukan refleksi tahun ini. Dari hasil refleksi dan evaluasi, kami mencatat banyak hal yang telah berhasil dilaksanakan dan memberikan perubahan-perubahan positif di sekolah. Dalam setahun ini, memang belum sampai pada dampak yang besar, tetapi perubahan ke arah positif itu terjadi. Misalnya bagaimana kebiasaan anak-anak berubah dari tidak biasa membawa bekal sehat dan air minum ke sekolah, dan sekarang mereka sudah terbiasa membawa sendiri,” ujarnya.

“Begitu juga dengan guru-guru, dukungan orang tua, kerja sama sekolah dengan para pihak yang mendukung GSS. Ini yang kita harapkan dalam sebuah gerakan. Jadi kita semua bergerak untuk melakukan sebuah kebiasaan baik agar bisa direplikasikan di tempat lain atau sekolah lain. Kita berharap 98 sekolah ini menjadi model untuk pengembangan GSS bagi sekolah-sekolah lain di seluruh provinsi NTT, bahkan juga di Indonesia yang memiliki konteks dan keberagaman lokal yang sama,” harap Ngabidin.

Apresiasi Penulisan Cerita Praktik Baik

Dalam kegiatan Evaluasi dan Refleksi ini juga dilakukan pengumpulan cerita praktik baik. Hal ini bertujuan untuk berbagi cerita, strategi, tantangan, dan solusi yang telah dihadapi oleh sekolah-sekolah binaan, untuk menjadi kisah inspirasi bagi sekolah-sekolah yang lain untuk melakukan gerakan yang sama di tahun-tahun berikutnya.

Foto bersama para pemenang dan tim penilai.

Penyerahan apresiasi dilakukan pada acara seremoni penutupan sebagai Malam Penganugerahan Cerita Praktik Baik. Lead PDM Gerakan Sekolah Sehat Provinsi NTT, Irma Rupidara membacakan 5 Pemenang Lomba Cerita Praktik Baik dan mendapat  Penghargaan dan Sertifikat dari BPMP NTT.

Pemenang 1 : SMPN 1 Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah

Pemenang 2 : SDI Mbay, Kabupaten Nagekeo

Pemenang 3 : PAUD Fajar Baru, Kabupaten Sabu Raijua

Pemenang 4 : SMPN 2 Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat

Pemenang 5 : SDI Peot, Kabupaten Manggarai Timur

Ketua Tim Penilai, Yahya Ado, sekaligus Konsultan BPMP NTT menyampaikan apresiasi dan selamat kepada para pemenang.

“Kami tim penilai kesulitan menentukan siapa yang terbaik. Bagi kami, semua tulisan dan juga karya nyata bapak ibu sekalian adalah yang terbaik. Tetapi dalam sebuah perlombaan harus ada pemenang dari yang terbaik. Maka itu, kami telah memilih lima pemenang tulisan cerita praktik baik dalam bentuk  cerita features ini.  Semoga cerita-cerita baik ini menjadi bukti nyata karya bapak/ibu, menjadi legacy  yang dikenang dan tersebar luas di seluruh penjuru nusantara. Dan, selamat kepada Para Pemenang,” tutup Ado. (Rilis Pers BPMP NTT/rf-red-st)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini