Musik Memelukmu Kembali // Puisi Rian Seong

1
214
Alm. Benediktus Abbas Cogo, S. Pd.

Rasa apa yang dapat dibahasakan oleh cinta

pada remang-remang kaki langit semua selalu kau bunyikan…

Di rumah, di tanah, di air, di sudut sudut kota, di pinggiran kampung, bahkan sampai di kaki menara gereja, bunyi selalu bergema memuji kebesaran Sang Maha Indah

Kau tak mau sendiri

Kau tak mau menyepi

Selalu menemani bunyi

Selalu ditemani bunyi

Terkadang menara gereja menjadi sepi. Lonceng-lonceng takkan mau berdentang.

Menanti siapa.

Tangan yang lincah dari hati yang sangat remuk. Hanya ada senyum. Simpul. Tawa. Terus berbunyi dari mata, bibir, dan mulut yang tulus.

//

Walau hatimu remuk

Kau terus berjalan

Walau hatimu remuk

Kau tetap tertawa

//

Jalan dan tawa temani bunyi untuk Tuhan

Jalan dan tawa memeluk harap

Beny

Alat musik itu akan terus berbunyi, dari hatimu yang remuk. Memelukmu terus. Menjagamu. Menghidupkanmu kembali, terus berbunyi dari sudut sudut hati kami yang lara.

Kita selalu bersama. Dalam ada dan tiada. Kau tak sendiri. Takkan mungkin sepi.

Doa kami titipkan lewat bunyi

Terang kekal menyinari

Bermusik terus dari tempatmu,

surga abadi

Musik memelukmu kembali.

* * *

In memoriam Benediktus Abbas Cogo, S. Pd. Dari adik tingkatmu, alumni Sendratasik Unwira Kupang tahun 2008.

Kami kenang semua bunyi!

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini