Semerbak aromamu membumi mengitari seantero jagat
Durimu yang halus berhasil menikam jantung budaya feodalisme
Nyala jiwamu meletup menembus kabut penyelubung keraton
Hijau daunmu melambai gemulai dalam wadah terkungkung
Namun, akarmu enggan meremukkan tembok tirani yang kejam
Durimu yang halus bahkan patah remuk melukai tubuhmu
Daunmu meranggas perlahan hingga ranting dan batang mengering
Akarmu tercerabut dari dunia tumbuh hingga tak berbekas
Namamu Mawar Jepara
Menebar aroma dari kuntum-kuntum yang bermekaran
Durimu mengait pada lengan sesama tetumbuhan tanpa tendensi melukai
Dan kau mampu bertahan hidup di segala musim kehidupan
Aroma kata-katamu telah menjejaki langit hingga mancanegara
Durimu telah jadi pena mengisahkan kesepian, melawan kekuasaan
Kau berani tumbuh di tengah himpitan tembok tebal keraton
Dan kau genggam gagasanmu sebagai kembang di atas gelanggang sastra
Akan kubonsai spiritmu dalam ragaku
Telah kutanam tangkaimu dalam lahan jiwaku
Bertumbuhlah mewarnai pikiran, hati, dan kehendakku
Jadilah mawar yang semerbak harum mewangi tanpa melukai
Lusikawak, 21 April 2022