Kab. Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Kegiatan bertajuk “Hananau Sebagai Eco Art” (Pesan Karakter untuk Global Warming) yang diusung Yayasan Pustaka Pensi Indonesia (Yaspensi) dalam Poyek Sosial PFmuda 2022 dinilai efektif meningkatkan kesadaran anak tentang lingkungan sekaligus kreatifitasnya untuk menyuarakan isu lingkungan. Dalam kegiatan yang digelar pada 1 – 3 Februari 2023 di Sekolah Kasih Karunia tersebut, peserta didik mampu menunjukkan keaktifannya dalam diskusi maupun dalam karya tulis dan karya lagu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK) Kasih Karunia, Yesi Aome, S.Pd., dalam sambutannya pada penutupan kegiatan tersebut di Aula Sekolah Kasih Karunia Kabupaten Kupang, NTT, pada Jumat (03/02/20230). Menurutnya, tim Yaspensi telah membawa perubahan besar dalam diri peserta didik melalui peningkatkan keterampilan menulis dan mencipta lagu.
“Jujur dari hati yang terdalam, saya terharu ketika anak-anak menuliskan puisi, diary, bahkan sampai mencipta lagu. Ada kata-kata yang begitu menyentuh. Saya tidak menyangka, pertama kali menerima undangan agar anak-anak SD bisa mengikuti kegiatan ini, saya sempat ragu karena yang kami lihat selama ini di dalam kelas anak-anak cukup sulit dalam membuat puisi apalagi menuliskan kata-kata indah,” ungkapnya.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim Yaspensi, karena selama 3 hari saya mengikuti kelas menulis, saya melihat bahwa dalam menulis ada permainan kata-kata yang wah, mungkin saya sendiri tidak bisa melakukannya. Saya juga melihat ada anak-anak yang selama di kelas begitu tenang, tetapi saat mengikuti kegiatan ini ternyata mereka bisa menunjukkan bakat-bakat yang begitu luar biasa,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, Yesi Aome meminta agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat membagikan hal-hal positif yang mereka dapat selama mengikuti kegiatan kepada teman-teman lain yang ada di sekolah.
“Untuk anak-anak semua, selama kurang lebih 3 hari sudah dengar materi dan ada pesan karakternya. Jadi ingat, kalian itu ketika mengikuti materi ini, ayo mari kembali ke sekolah, jangan lupa berbagi dengan teman-teman kalian. Ini jadi pengalaman tersendiri bagi kalian dan ingat, bagikan hal-hal positif untuk kalian yang sudah tahu teknik membuat lagu dan puisi,” tandasnya.
Mewakili tim Yaspensi, Robertus E. L. Bau, S.Fil., mengajak semua peserta untuk mensyukuri hasil dari pendampingan tersebut yang dapat dipentaskan dan dimaknai nilai-nilainya.
“Kita telah sampai pada puncak acara kegiatan ini. Kita syukuri kegiatan ini dengan presentasi (pentas) mini hasil karya anak, baik karya tulis dan karya cipta lagu yang bertema lingkungan. Tujuannya ialah menginternalisasi nilai-nilai cinta alam dan lingkungan dalam kesadaran peserta,” ujar Sekretaris Yaspensi ini.
Robertus juga menyampaikan bahwa membangun kesadaran cinta terhadap lingkungan harus wujudnyatakan dalam aksi penanaman pohon oleh para peserta. Di samping itu, lanjutnya, semua pihak harus punya tanggung jawab untuk terus merawat dan memilihara alam sebagai sahabat.
“Namun semua itu belum lengkap. Nah, wujud nyata akan tulisan dan karya cipta lagu, kita syukuri dengan menanam pohon di lingkungan Sekolah Kasih Karunia. Pesan terakhir, ayo, bangun kesadaran kita untuk cinta lingkungan. Bersama kita rawat alam, karena kita sahabat semesta,” tegasnya.
Bangkitkan Semangat Cinta Lingkungan
Pada kesempatan yang sama, mewakili Komunitas Sobat Bumi Indonesia Regional Kupang (mahasiswa penerima beasiswa Pertamina Fondation melalui PF Prestasi), Gilang Rahdian merasa sangat bersyukur karena dilibatkan oleh Yaspensi dalam kegiatan tersebut sekaligus membangkitkan semangat untuk bersuara tentang cinta lingkungan.
“Kami sangat bersyukur karena bisa diundang olek tim Yaspensi untuk ikut serta dalam kegiatan ‘Hananu sebagai Eco Art’, dimana kegiatan tersebut memberikan kita semangat untuk bersuara, menulis untuk lingkungan dan terkhusus bagi adik-adik Sekolah Kasih Karunia,” ujar mahasiswa Politeknik Negeri Kupang sekaligus Ketua komunitas Sobat Bumi Indonesia Regional Kupang.
Selanjutnya, Gilang juga berkesempatan membagikan pengalaman mengenai beasiswa PF Prestasi dan mengajak para peserta untuk tetap semangat belajar, mencintai lingkungan dan memberikan dampak posistif bagi lingkungan.
“Saya harap adik-adik bisa mengikuti jejak kami sebagai penerima beasiswa Pertamina Fondation melalui PF Prestasi. Kami juga menginginkan adik-adik tetap semangat dan termotivasi untuk bisa berdampak positif bagi lingkungan, karena apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai di masa depan. Besar harapan saya, dengan adik-adik tetap semangat belajar dan mencintai lingkungan serta bergabung bersama kami,” harapnya.
Acara penutupan tersebut diisi dengan pentas mini oleh peserta, menampilkan karya tulis berupa narasi dan puisi serta karya lagu bertema lingkungan. Selain itu juga dilakukan penanaman pohon di sekitar ligkungan sekolah sebagai aksi nyata cinta lingkungan dan merawat bumi. (Yosi Bataona/rf-red-st)