Kota Kupang, SEKOLAHTIMUR.COM – Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi Tahun 2023 di 8 Region di wilayah Provinsi NTT. Bimtek di Region 1 yakni Kota Kupang (Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Rote Ndao, Alor) berlangsung pada pada Senin – Kamis, 9 – 12 Oktober 2023 di Hotel Neo Aston Kupang.
Sementara itu bimtek di 7 Region lainnya digelar pada Selasa – Jumat, 17 – 20 Oktober 2023. Tujuh Region tersebut yakni Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada (Kabupaten Ngada dan Nagekeo), Manggarai (Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur), Manggarai Barat, dan Sumba Timur (Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya).
Kepala BPMP NTT, Herdiana, S.T., MBA., menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan literasi sebagai bagian penting dalam peningkatan kompetensi dasar dalam bidang pendidikan.
“Raport pendidikan kita masih rendah, oleh karena itu tugas kami tidak jauh berbeda dengan apa yang bapak dan ibu dalami di sini. Itu bagaimana pengentasan literasi, numerasi dan karakter sebagai indikator penting dalam fundamental skill (kompetensi dasar) di bidang pendidikan,” ujar Herdiana dalam sambutannya saat membuka kegiatan di Region Kota Kupang pada Senin (09/10/2023).
“Dari sekian banyak sekolah, ternyata sekolah bapak dan ibu yang terpilih untuk mengikuti Bimtek ini dari banyak sekolah yang rendah raport pendidikan dan sudah dapat buku. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur dan sebagai bentuk rasa syukur itu bapak/ibu harus benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” tambahnya.
Herdiana berharap agar para peserta tetap berjuang untuk mencapai hasil yang lebih baik dan jangan pernah putus asa.
“Saya harap kalau setelah mengikuti kegiatan ini dan sampai di sekolah masing-masing, ketika sudah menerapkannya tapi malah hasil yang didapat belum juga mampu mengubah raport pendidikannya, maka jangan pernah putus asa dan berhenti berjuang,” ujarnya.
“Segala sesuatu pasti membutuhkan prosesnya. Tidak ada yang sekali jadi. Sebab untuk mencapai suatu hasil yang baik, kita perjuangan yang lebih dari biasanya atau lebih keras lagi,” harapnya.
Program Guru Penggerak
Dalam kesempatan tersebut, Herdiana juga mengemukakan, Program Guru Penggerak (PGP) merupakan salah satu faktor untuk mempercepat upaya pengentasan literasi dan menjadi hal yang penting untuk mengubah paradigma pembelajaran atau cara mengajar.
“Salah satu pengungkit untuk percepatan pengentasan literasi adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya guru ini. Memang bukan satu-satunya guru penggerak sebagai solusi, tapi itu adalah salah satu indikator yang sudah terukur kompetensinya,” jelasnya.
“Ini penting bagi kita, karena salah satu esensi dari guru penggerak adalah mengubah paradigma, yang semula mungkin kita banyak berdiam diri dan tidak merasa ingin meng-update ilmu serta tidak juga ingin belajar bersama siswanya, karena menganggap kita lebih segalanya dari siswa. Padahalnya, mungkin ilmu kita sudah basi dan siswa lebih pandai menggunakan teknologi sekarang,” tegasnya.
Lebih lanjut ia berharap agar para peserta mengubah paradigma berpikirnya untuk menciptakan suasana bimtek yang lebih komunikatif dan aktif.
“Saya harap bapak/ibu bisa mengubah paradigma dan konsep berpikir tentang kami. Kami bukan menjadi tuan yang harus ditakuti, tetapi justru tugas dan fungsi kami sebagai fasilitator dan melayani bapak/ibu. Oleh karena itu, bapak dan ibu jangan sungkan untuk bertanya serta berdiskusi dengan kami,” pintanya.
“Selain itu, bapak/ibu juga di sekolah masing-masing tidak menjadi tuan untuk para siswa, melainkan bapak/ibu juga harus menjadi pelayan yang baik untuk para siswa agar pendidikan dan literasi di daerah kita semakin baik ke depannya,” pesannya.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, sasaran kegiatan Bimtek Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi adalah satuan pendidikan yang berdasarkan hasil AN tahun 2022, literasi dan numerasinya kategori 0, 1, dan 2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sementara materi yang diberikan oleh para fasilitator yakni Kebijakan Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Penguatan Literasi, Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD, Memahami dan Menguatkan Literasi, Penguatan Literasi Berbasis Teks Multimodal, Strategi Pemanfaatan Bahan Bacaan Multimodal untuk Penumbuhan Minat Baca, Strategi Pemanfaatan Bahan Bacaan Multimodal untuk Pembelajaran dan Asesmen, Penguatan Komunitas Belajar dalam Pemulihan Pembelajaran, dan Rencana Tindak Lanjut. (Yosi Bataona/RF/rf-red-st)